Cerita Abu Nawas menghadapi tiga orang tuli yang bertengkar

Cerita Abu Nawas menghadapi tiga orang tuli yang bertengkar- Hallo sahabat cerita update semuanya dimanapun kalian berada CERITA UPDATE, Pada cerita yang anda baca kali ini dengan judul Cerita Abu Nawas menghadapi tiga orang tuli yang bertengkar, cerita update telah mempersiapkan beberapa cerita yang diambil dari berbagia sumber untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Cerita Abu Nawas, yang ceritaupdate tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Cerita Abu Nawas menghadapi tiga orang tuli yang bertengkar
link : Cerita Abu Nawas menghadapi tiga orang tuli yang bertengkar

Baca juga


Cerita Abu Nawas menghadapi tiga orang tuli yang bertengkar

Cerita Abu Nawas menghadapi tiga orang tuli yang bertengkar

Assalamualaikum semuanya semoga kalian semua dalam keadaan sehat dan dilancarkan rezekinya Amin ya robbal alamin dikisahkan ada seorang penggembala yang mempunyai masalah dengan pendengarannya alias tuli meskipun ia tuli sejak lahir ia tak pernah mengeluh dengan kekurangannya itu kegiatan sehari-harinya adalah membawa domba domba gembalaannya di sebuah Padang rumput berbukit yang tak jauh dari rumahnya 

Pada suatu hari saat ia sedang menggembalakan domba-dombanya si gembala merasakan sakit perut ia sudah tak kuat menahan nya untuk buang air besar tiba-tiba ia melihat ada seseorang yang tak jauh darinya sedang atau rumput Ia pun menghampirinya dan berkata Hai Kawan tolong jaga domba-domba ini ya Dan tolong awasi Jangan sampai ada yang berkeliaran hingga tersesat Aku akan pulang ke rumah sebentar untuk buang air besar 

pemotong rumput tersebut ternyata juga tuli ia tak mendengar apapun yang penggembala itu Katakan si pemotong rumput mengira kalau si penggembala mau meminta rumputnya Ia pun menjawab enak saja Mengapa kau tidak memotong rumput nya sendiri aku di rumah juga banyak hewan ternak yang harus kuberi makan sudah sana pergi Jangan ganggu aku kata si pemotong rumput sembari menggerakkan tangannya karena sama-sama tak bisa mendengar si penggembala mengira gerakan tangan yang dilakukan oleh si pemotong rumput merupakan isyarat bahwa dirinya dia dan menyuruh si penggembala agar cepat pulang 

Terima kasih kawan engkau benar-benar telah menolongku kata si penggembala Ia pun lantas segera berlari pulang kerumah setelah si gembala menuntaskan hajatnya buang air besar ia kembali menemui si pemotong rumput si penggembala menghitung domba-dombanya dengan cermat dan ternyata jumlahnya masih lengkap dalam hati ia bergumam sungguh luar biasa pribadi pemotong rumput itu ia benar-benar bisa dipercaya ia menjaga domba-domba aku tanpa mengharap ucapkan terima kasih sama sekali sungguh pribadi yang luar biasa Oh iya salah satu dombaku kan ada yang pincang Lebih baik aku berikan padanya sebagai rasa Terima Kasihku 

ini akan menjadi makanan yang lezat untuk keluarganya si penggembala lah memanggul domba tersebut dan menghampiri si pemotong rumput Hai kawan trimalah hadiah dariku karena Engkau telah menjaga domba-domba aku kata si pengembala sambil menunjukkan domba pincangnya melihat hal itu si pemotong rumput malah menjadi marah Dasar kurang ajar Aku tak melihat Apapun yang terjadi selama kamu pergi kenapa kamu malah meminta tanggungjawab atas pincangnya kaki dombamu dari tadi aku sibuk memotong rumput dan sama sekali tak tahu terkait kejadian yang menimpa pada kaki dombamu Pergilah Kalau Kau mendekat aku akan memukulmu fancam si pemotong rumput dengan nada emosi si penggembala pun heran kenapa si pemotong rumput malah marah kepadanya tiba-tiba lewatlah seseorang dengan menaiki kuda tapi ternyata dia adalah seorang pencuri zat yang telinganya juga tuli dan gundah yang dikendarainya adalah hasil curian si penggembala lalu berteriak memanggil si penunggang kuda 

Tuan tolong katakan padaku apa yang diucapkan si pemotong rumput ini aku ini tuli Tuan jadi aku tidak mengerti Kenapa ia menolak pemberianku malah ia marah kepadaku ucap si pengembala dengan nada emosi si pemotong rumput tak mau kalah Ia juga bicara dengan nada teriak kepada si penunggang kuda begini Tuan dari tadi aku sedang memotong rumput dan tidak tahu apa-apa tapi tiba-tiba dia meminta tanggungjawab atas pincangnya teknik domba miliknya jelas saja saya marah dituduh seperti itu ucap si pemotong rumput dengan nada marah si penunggang kuda kemudian turun dari kudanya dan menghampiri keduanya karena ia jatuh di ia mengira si pemotong rumput dan si penggembala kambing sedang memarahinya 

karena telah mencuri kudanya ia benar aku memang barusan mencuri kuda tapi aku sungguh tidak tahu kalau kuda ini adalah milik kalian Maafkan aku kawan kata si penunggang kuda Sudah aku katakan aku tidak tahu apa-apa terhadap pincangnya domba orang ini teriak si pemotong rumput Hai kawan suruh ya Katakan padaku mengapa ia menolak pemberianku teriak si penggembala Iya aku mengaku mencuri kuda tapi aku tulis jadi aku tidak tahu siapa diantara kalian yang pemilik kuda ini teriak si penunggang kuda di tengah-tengah keributan yang terjadi melintas lah Abunawas di hadapan mereka kalah itu Abu Nawas sedang mengalami sakit gigi Hai untuk menggerakkan mulutnya saja sakit Bukan main apalagi untuk berbicara ketika mereka melihat kehadiran Abunawas mereka mengira Abu Nawas adalah seorang sufi yang Alim dan Sakti 

karena dari penampilannya Abunawas menggunakan jubah layaknya ulama Sufi terpandang si pemotong rumput lalu menarik jubah Abu Nawas ia berkata dengan berteriak kepada Abu Nawas untuk meminta keadilan Tuan Sufi Tolonglah saya mereka menuduhku melukai dombanya si gembala juga berkata kepada Abu Nawas dengan nada teriak wahai tuan Sufi Aku hanya ingin memberikan domba tapi dia malah memarahiku si pencuri kuda juga ikutan berkata Tuan Sufi saya akui saya bersalah saya sudah mengaku mencuri tapi aku tulis saya tidak bisa perkataan mereka Jadi saya tidak tahu siapa sebenarnya pemilik kuda ini mendengar pengaduan mereka dengan nada teriak membuat sakit gigi Abunawas bertambah tidak karuan Ia hanya bisa menatap tajam penuh amarah ke arah mereka mata hitam Abu Nawas menusuk tajam ke mata mereka bertiga 

secara bergantian mereka mengira Abu Nawas sedang berusaha keras mencari petunjuk atas kebenaran dari situasi ini mereka bertiga pun mulai takut dengan sorot mata tajam Abunawas Mereka takut kalau-kalau Abunawas akan menyihir mereka atau setidaknya Abunawas akan mengendalikan kemauan Mereka melihat sikap Abu Nawas yang menakutkan itu si pencuri Langsung Melompat ke punggung kudanya dan segera memacu lari kudanya kencang-kencang begitu pula dengan si penggembala ia segera 

Giring gembala anyak menjauh dari Abu Nawas sementara si pemotong rumput yang sedari tadi gemetaran ia segera mengemasi hasil sabitan rumputnya kedalam kantong dan mengangkatnya di bahu lalu berlari menjauhi Abunawas setelah ketika orang tersebut berlari karena ketakutan Abunawas lalu melanjutkan perjalanannya Ia pun berpikir dalam hati kadang-kadang kata-kata tak berfungsi apa-apa dan tidak terlalu berguna mungkin lebih baik orang tidak perlu banyak bicara Sekian dulu perjumpaan kita kali ini sampai bertemu lagi di kisah selanjutnya 
Wassalamualaikum warahmatullah wabarakatuh


Demikianlah Artikel: Cerita Abu Nawas menghadapi tiga orang tuli yang bertengkar
Terima kasih sudah berkunjung ke blog ceritaupdate, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. Jangan lupa share artikel ini ke teman-teman kalian agar mereka juga cerita cerita menarik lainya, sampai jumpa di postingan cerita lainnya.

Anda sekarang membaca cerita Cerita Abu Nawas menghadapi tiga orang tuli yang bertengkar dengan alamat link https://www.ceritaupdate.my.id/2022/02/abu-nawas-menghadapi-tiga-orang-tuli.html

Artikel Lainnya

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama