Cerita Abu Nawas Mengakali Rentenir Pelit

Cerita Abu Nawas Mengakali Rentenir Pelit- Hallo sahabat cerita update semuanya dimanapun kalian berada CERITA UPDATE, Pada cerita yang anda baca kali ini dengan judul Cerita Abu Nawas Mengakali Rentenir Pelit, cerita update telah mempersiapkan beberapa cerita yang diambil dari berbagia sumber untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Cerita Abu Nawas, Cerita Dongeng, yang ceritaupdate tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Cerita Abu Nawas Mengakali Rentenir Pelit
link : Cerita Abu Nawas Mengakali Rentenir Pelit

Baca juga


Cerita Abu Nawas Mengakali Rentenir Pelit

Cerita Abu Nawas Mengakali Rentenir Pelit

Assalamualaikum semuanya semoga kalian semua dalam keadaan sehat dan dilancarkan rezekinya Amin ya robbal alamin pada artikel yang ketujuh ini akan menceritakan tentang bagaimana Abunawas menghadapi tuan tanah yang pelit dan berprofesi sebagai rentenir dikisahkan Abunawas mempunyai tetangga seorang tuan tanah yang kaya raya hampir seluruh penduduk desa bekerja di perkebunannya namun tuan tanah tersebut mempunyai sifat pelit dan bakhil tak itu selain berprofesi sebagai tuan tanah Ia juga menjadi rentenir 
Hal inilah yang membuat Abunawas resah selaku ulama Sufi ia ingin membuat tetangganya itu bertobat atas perbuatannya setelah merenung agak lama akhirnya Abu Nawas menemukan ide yang cemerlang pada esok harinya Abu Nawas menemui kawan-kawannya yang lagi tongkrongan di warung tadi malam aku mimpi dapat wangsit yang tidak bisa aku tolak ucap bunawas membuka percakapan Hai salah satu dari kawan Abu Nawas bertanya apakah isi wangsit dalam mimpimu Abu Nawas menjawab aku mendapatkan wangsit apapun yang dititipkan padaku maka akan beranak 

Maksudnya bagaimana wahai Abu Nawas tanya mereka bingung kalau kalian menitipkan padaku satu ayam maka dalam beberapa hari ayamnya akan beranak dan ayam kalian akan menjadi bertambah begitu pula Bila kalian menitipkan uang atau aku meminjam uang maka Beberapa hari kemudian uang kalian akan beranak dan tentunya uang kalian akan bertambah jelas Abunawas sebagian kawannya ada yang percaya ada juga yang tidak percaya jangan-jangan ini cuma akal bulus Abunawas untuk meminjam uang nanti sore aku akan meminjami satu ekor kambing kepada di puncak salah satu dari mereka yang lain menimpali aku akan meminjam Imu uang dua Dinar 

silahkan silahkan dengan senang hati balas Abunawas setelah lima hari berlalu ternyata benar kambing dan uang yang dipinjamkan kepada Abu Nawas menjadi beranak yang meminjami satu ekor kambing dikembalikan Abu Nawas menjadi tidak ekor kambing yang meminjami uang dua Dinar dikembalikan Abu Nawas menjadi lima Dinar berita tentang Abu Nawas tersebut tersebar ke seluruh penduduk desa dan sampai ketelinga tuan tanah pelit yang menjadi rentenir dengan ditemani beberapa pengawalnya tuan tanah itu mendatangi rumah Abu Nawas wahai saudaraku Abunawas 

Adakah keperluan yang kau inginkan katakan saja nanti aku bisa meminjam Minggu ucap tanah merayu maaf tuan gayanya saat ini saya lagi tidak membutuhkan apa-apa balas Abunawas Baiklah nanti kalau kamu perlu apa-apa datang saja padaku jangan sungkan-sungkan Timpal si tuan tanah dengan senyum yang ramah baik Tuhan kapan-kapan saya akan ke rumah tuan ucap Abunawas tuan tanah dan para pengawalnya pun pamit pulang meninggalkan rumah Abu Nawas disuatu sore Abunawas merasakan lapar ia tak mempunyai apapun didalam rumah untuk dimakan 

kemudian Abu Nawas mendatangi tuan tanah untuk meminjam tiga butir telur dengan senang hati Sichuan tanah menyambut dan meminjamkannya kepada Abu Nawas lima hari kemudian Abu Nawas mengembalikan telur yang dipinjamnya si tuan tanah menerimanya dengan senang hati di saat ia membuka bungkusan yang dibawah Abunawas jumlah telurnya bertambah menjadi lima kok telornya ada 5 tanya tuan tanah pura-pura tidak tahu sembari tersenyum Tidakkah Tuan mendengar kabar apapun yang saya pinjam pasti beranak ujar Abu Nawas Sichuan tanah pun tersenyum bahagia Ia lalu menawarkan pinjaman pinjaman lain kepada Abu Nawas namun Abu Nawas menolaknya dengan alasan sedang tidak butuh

Pada suatu hari Abu Nawas kembali mendatangi tuan tanah yang kaya raya itu Ada perlu apa wahai saudaraku Abu Nawas tanya si tuan tanah Saya ingin meminjam uang seribu dinar jawab Abu Nawas jumlah uang yang terbilang cukup banyak dengan uang segitu bisa untuk menggaji seluruh karyawan tuan tanah selama sebulan itu tanah kaya raya itu segera membuka brankas uangnya dan meminjamkan uang sejumlah seribu dinar kepada Abu Nawas Ini uangnya wahai saudaraku silahkan dibawa pulang ucap tuan tanah sambil memberikan uangnya Abunawas pun pulang dengan membawa uang seribu dinar sementara tuan tanah yang pelit itu berkhayal tidak lama lagi Uangku akan bertambah banyak ucapnya dalam hati kegirangan Hari Berganti Hari si tuan tanah merasa tidak sabar menunggu kedatangan Abu Nawas 5 hari berlalu Abu Nawas masih belum juga datang tak terasa sudah berjalan satu bulan dan Abu Nawas tak kunjung datang kerumahnya karena tidak sabar si tuan tanah mendatangi Abu Nawas dengan didampingi pengawalnya wahai Abunawas sudah sebulan aku menantimu tapi kamu malah tidak datang tata si tuan tanah ngomongo Oh iya Tuhan maafkan saya 

Sebenarnya saya akan ke rumah tuan namun saya sangat sibuk tapi berhubung Tuan sudah ada di rumah saya sekalian saja ada yang mau saya bicarakan kata Abu Nawas beralasan tidak apa-apa wahai saudaraku silakan apa yang mau kau bicarakan balasi tuan tanah begini Tuhan Abunawas mencoba menjelaskan uang yang Tuhan titipkan padaku tiga hari kemudian mati boro-boro bisa beranak yang ada malah mati tak tersisa Apa maksudmu wahai Abu Nawas tanya tuan tanah penuh emosi kamu mau mempermainkan aku ya sambungnya tidak tuanku tapi memang begitulah kenyataannya balas Abunawas tak terima dengan hal itu si tuan tanah lalu melaporkan Abunawas ke pengadilan

Hai Abu Nawas agar dihukum pancung karena telah menipu dirinya dengan jumlah uang yang sangat besar saat keduanya dihadapkan kepada hakim Sichuan tanah berkata Wahai Hakim yang mulia Abu Nawas telah menipuku katanya uang yang aku titipkan kepadanya bisa beranak tapi kenyataannya ia menipuku dan tidak sepeserpun mengembalikan uangnya padaku Saya minta supaya Abunawas dihukum pancung setelah mendengar kesaksian dari tuan tanah sang Hakim bertanya kepada Abu Nawas Benarkah seperti itu wahai Abu Nawas Abu Nawas menjawab wahai Hakim yang mulia saya sama sekali tidak menipu dia Lalu kenapa kamu tidak mengembalikan uangnya tanya Hakim Abu Nawas kembali menjawab dari awal sudah saya katakan padanya Tuan Hakim apapun yang dititipkan padaku bisa beranak Hai dan kebetulan uang yang ia titipkan padaku bukannya beranak tapi malah mati dan aku tak mungkin mengembalikannya karena sudah mati 

Bukankah sesuatu yang beranak pasti bisa mati kata Abu Nawas menjelaskan sang Hakim manggut-manggut dan membenarkan ucapan Abu Nawas memang segala sesuatu yang beranak cepat atau lambat pasti akan mati dengan ini Abu Nawas dibebaskan dari segala tuduhan dan tidak diwajibkan untuk mengganti rugi mendengar keputusan itu si tuan tanah langsung jatuh pingsan ia telah tertipu Oleh wataknya sendiri sebagai orang yang kikir dan berprofesi sebagai rentenir demikianlah kisah Abu Nawas menghadapi orang pelit yang berprofesi sebagai rentenir sampai bertemu lagi di kisah selanjutnya Wassalamualaikum warahmatullah wabarakatuh



Demikianlah Artikel: Cerita Abu Nawas Mengakali Rentenir Pelit
Terima kasih sudah berkunjung ke blog ceritaupdate, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. Jangan lupa share artikel ini ke teman-teman kalian agar mereka juga cerita cerita menarik lainya, sampai jumpa di postingan cerita lainnya.

Anda sekarang membaca cerita Cerita Abu Nawas Mengakali Rentenir Pelit dengan alamat link https://www.ceritaupdate.my.id/2022/03/cerita-abu-nawas-mengakali-rentenir.html

Artikel Lainnya

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama