Cerita Abu Nawas Abu Nawas Debat Melawan Orang Syi'ah

Cerita Abu Nawas Abu Nawas Debat Melawan Orang Syi'ah- Hallo sahabat cerita update semuanya dimanapun kalian berada CERITA UPDATE, Pada cerita yang anda baca kali ini dengan judul Cerita Abu Nawas Abu Nawas Debat Melawan Orang Syi'ah, cerita update telah mempersiapkan beberapa cerita yang diambil dari berbagia sumber untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Cerita Abu Nawas, Cerita DONGENG ANAK MUSLIM, yang ceritaupdate tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Cerita Abu Nawas Abu Nawas Debat Melawan Orang Syi'ah
link : Cerita Abu Nawas Abu Nawas Debat Melawan Orang Syi'ah

Baca juga


Cerita Abu Nawas Abu Nawas Debat Melawan Orang Syi'ah


Assalamualaikum semuanya semoga kalian semua dalam keadaan sehat dan dilancarkan rezekinya Amin ya robbal alamin suatu hari istana Baginda Raja kedatangan tamu sekelompok orang Syiah tujuan mereka adalah ingin menantang debat agama kepada para ulama di kota itu sebagai tuan rumah yang baik tentu Baginda Raja menyambutnya dengan ramah setelah mereka dipersilahkan duduk salah satu dari mereka berkata maaf Paduka yang mulia Bukannya kami bermaksud kurang ajar tapi kami hanya ingin menguji sampai seberapa tinggi ilmu agama para ulama di kota ini Baginda Raja membalas Oh tidak apa-apa saya Justru malah tertarik sekaligus bisa menambah wawasan ilmu agama Baginda Raja lalu memanggil beberapa ulama Kota Baghdad yang berilmu tinggi tapi sayangnya saat berdebat Tak ada satupun ulama Baghdad yang bisa menandingi keilmuan sekelompok orang Syiah kala itu Baginda Raja hampir saja menanggung malu pasalnya para ulama yang ia andalkan harus menelan kekalahan tiba-tiba penasehat istana membisikan sesuatu ke telinga Baginda Raja Kenapa tidak Undang saja Abu Nawas orang seperti mereka pasti akan kewalahan menghadapinya ujar penat istana menyarankan usulan penasehat istana membuat Baginda Raja merasa mendapatkan angin segar Ia pun langsung menyetujuinya kemudian Baginda Raja berkata kepada sekelompok orang syiah di kota ini masih ada seorang ahli ilmu yang juga tak kalah cerdas Apakah kalian berani tanya Baginda Raja tentu saja Paduka Siapa orangnya segera hadirkan ke sini tantang mereka Maka diperintahkanlah beberapa pengawal istana untuk menjemput Abu Nawas di rumahnya Tuan Abu Anda diperintah Baginda Raja untuk segera menghadap ke istana kata salah satu pengawal Ada apa bukannya kemarin aku sudah ke istana jawab Abu Nawas benar Tuan abu tapi kali ini Baginda Raja sangat membutuhkan anda balas pengawal Memangnya kenapa tanya Abu Nawas penasaran di istana ada sekelompok orang Syiah mereka menantang debat ilmu agama kepada siapa saja Jawab pengawal Kenapa tidak Undang saja para ulama tentu mereka lebih pandai daripada aku ujar Abu Nawas sudah Tuan abu tapi mereka semua tidak bisa berkutik kata pengawal akhirnya Abu Nawas pun terpaksa memenuhi panggilan Baginda Raja singkat cerita sampailah Abu Nawas di istana di sana nampaklah para ulama Syiah sedang duduk berkumpul di sebuah Aula kerajaan Tidak seperti biasanya Abu Nawas memasuki Aula sambil menenteng sandal miliknya melihat Hal itu membuat Baginda Raja dan sekelompok orang Syiah dibuatnya terheran-heran kemudian sekelompok orang Syiah Bertanya kepadanya kamu ini Aneh kenapa kau tenteng sandalmu masuk ke dalam dengan santainya Abu Nawas menjawab saya teringat peristiwa zaman Rasulullah masih hidup para kelompok syiah suka mencuri sandal makanya saya bawa masuk takut sandalnya hilang jawaban Abu Nawas tersebut sontak membuat sekelompok orang Syiah semakin bertambah heran Begitu juga dengan Baginda Raja kamu jangan mengarang cerita palsu zaman Rasulullah ajaran syiah belum ada protes mereka kalau begitu diskusi perdebatan kita selesai dari mana ajaran agama Islam kalian kalau di zaman Rasulullah saja belum ada Syiah balas Abu Nawas kemudian Abu Nawas langsung loyor pergi meninggalkan mereka sementara sekelompok orang-orang Syiah ini tak bisa membantah pernyataan Abu Nawas Baginda Raja yang menyaksikan hal itu seketika tertawa terpingkal-pingkal sembari memuji kecerdasan Abu Nawas kisah selanjutnya kala itu Negeri Baghdad sedang dilanda musim dingin apalagi bila malam tiba angin berhembus begitu kencang sehingga Hawa dingin terasa menusuk tulang akibatnya suasana pada malam hari jalanan Menjadi sepi tanpa ada aktivitas sama sekali sementara Baginda Raja yang sedang duduk di singgasananya berkata kepada Panglima prajurit dalam situasi seperti ini kamu harus tetap waspada jangan sampai lengah sebab kondisi jalanan Kota Baghdad sedang sepi bisa dimanfaatkan oleh pencuri untuk melancarkan aksi jahatnya terutama pada malam hari sang Panglima menjawab siap Paduka yang mulia saat malam tiba di setiap sudut-sudut jalan Saya sudah tugaskan beberapa prajurit untuk berjaga jadi masyarakat tak perlu khawatir rumahnya akan aman dari aksi perampokan mendengar itu Baginda Raja pun merasa lega bagus keamanan rakyatku harus diutamakan tutur Baginda Raja siap Paduka yang mulia tapi saya ingin mengajukan permintaan ini menyangkut prajurit-prajurit yang berjaga pada malam hari mereka semua kedinginan saat bertugas Saya ingin mereka diberikan baju mantel yang tebal supaya mereka bisa fokus dalam tugasnya minta sang panglima Baiklah kamu minta saja sama bendahara kerajaan supaya memberikan baju mantel buat mereka balas Baginda Raja berbicara soal dinginnya saat malam hari terbesit ide konyol pada diri Baginda Raja untuk menantang Abu Nawas wahai Bengawan suruh Abu Nawas menghadapku sekarang titah Baginda Raja beberapa pengawal istana segera berangkat menuju rumah Abu Nawas singkat cerita datanglah Abu Nawas menghadap Baginda Raja ampun padukaya Mulia ada gerangan apa Paduka memanggil hamba tanya Abu Nawas aku ada tantangan untukmu kalau kamu berhasil melakukannya kamu akan mendapatkan hadiah uang yang banyak kata Baginda Raja tentu saja Abu Nawas langsung tertarik dengan tawaran Baginda Raja Kalau boleh tahu tantangan Apakah itu tanya Abu Nawas penasaran tantangannya sederhana kamu harus sanggup bermalam di puncak gunung Tapi ada syaratnya Abu Nawas kamu tidak boleh mengenakan baju sehelai pun sahut Baginda Raja sejenak Abu Nawas terdiam jangankan di puncak gunung di luar rumah saja cuacanya sangat dingin pikir Abu Nawas tapi karena ia sedang sangat membutuhkan uang tawaran tersebut diterimanya Baiklah Paduka Saya bersedia silahkan Paduka Tentukan kapan waktunya ucap Abu Nawas nanti malam Abu Nawas balas Baginda Raja saat menjelang malam tiba Abu Nawas dikawal oleh beberapa prajurit berjalan menuju puncak gunung para prajurit ini bertugas melucuti semua pakaian Abu Nawas dan mengawasinya agar jangan sampai Abu Nawas menyalahkan api untuk menghangatkan tubuhnya sementara para prajurit yang mendampingi Abu Nawas memakai baju mantel tebal supaya tidak kedinginan saat menjalankan tantangannya Abu Nawas menghabiskan malamnya dengan begadang tanpa tidur sedikit pun sebab rasa dingin yang ia rasakan sangat luar biasa sampai darah dalam nadinya terasa membeku wajahnya pun kini mulai pucat menahan Dinginnya malam Abu Nawas sempat akan menyerah tapi segera ia tepis keinginan tersebut demi Hadiah uang yang akan ia dapatkan akhirnya waktu pun sudah menunjukkan pagi itu berarti tantangan Abu Nawas sudah selesai dijalani betapa gembiranya hati Abu Nawas karena berhasil menjalankan tantangan tersebut kemudian Abu Nawas dan para prajurit balik ke istana untuk menghadap Baginda Raja Baginda Raja menjadi heran Abu Nawas bisa bertahan dan berhasil menjalankan tantangannya Hebat kau Abu Nawas apa yang kau rasakan tadi malam tanya Baginda Raja Abu Nawas pun menceritakan hal mengerikan yang menimpa dirinya saya hampir mati kedinginan Paduka jelas Abu Nawas Apakah di malam itu kau tidak melihat cahaya api dari jauh maupun dekat tanya Baginda Raja kembali tentu saja saya melihatnya Paduka Saya melihat ada cahaya obor api remang-remang dari salah satu rumah perkampungan yang berada di bawah kaki gunung jawab Abu Nawas mendengar itu Baginda Raja tertawa berarti kamu gagal Abu Nawas pantesan saja kamu kuat bertahan ternyata kamu menghangatkan tubuhmu dengan cahaya obor api itu ujar Baginda Raja tanya Abu Nawas heran ya Kamu gagal dan kamu tidak berhak mendapatkan hadiah kata Baginda Raja menjelaskan Abu Nawas pun langsung marah mendengarnya tapi ia tak berani menunjukkan kepada Baginda Raja Ia hanya terdiam menahan emosi kurang ajar aku telah ditipu kerupuk Abu Nawas Abu Nawas pun terpaksa pulang tanpa membawa hadiah Sejak saat itu Abu Nawas terus memikirkan cara untuk membalaskan perlakuan Baginda Raja hingga Pada suatu hari Abu Nawas mendapatkan ide yang cemerlang Ia pun segera menyusun rencananya dengan menghadap Baginda Raja Paduka yang mulia bila Paduka berkenan Saya mengundang Paduka untuk makan siang di rumah saya kata Abu Nawas Benarkah itu masakan apa yang akan kau hidangkan tanya Baginda Raja sop bebek buatan saya Paduka balas Abu Nawas seketika Baginda Raja langsung mengiyakan mengingat Abu Nawas terkenal jago masak apalagi bila masakan sop bebek lezatnya Bukan main tapi sayangnya Abu Nawas selalu menolak manakala dirinya diminta Baginda untuk memasak dan kali ini adalah kesempatan langka baginya untuk bisa menikmati kembali sop bebek buatan Abu Nawas Baiklah Abu Nawas Ayo kita ke rumahmu sekarang kita Baginda Raja sesampainya mereka di rumah Abu Nawas di halaman rumahnya sudah disediakan meja makan dan kursi Baginda Raja pun duduk di situ bersama Abu Nawas sembari menunggu waktu makan siang Abu Nawas menceritakan Beberapa kisah jenakanya yang membuat Baginda Raja tertawa Paduka yang mulia Ini sudah waktunya makan siang saya mau ke belakang dulu untuk memasak ucap Abu Nawas tidak lama kemudian Abu Nawas kembali menemui Baginda Raja Mana makanannya Abu Nawas tanya Baginda Raja belum matang Paduka tunggulah beberapa saat jawab Abu Nawas mereka berdua pun kembali ngobrol sesekali Abu Nawas masuk ke belakang untuk menengok masakan yang dibuatnya namun sampai waktu menjelang sore masakan tersebut masih belum juga matang Baginda Raja pun mulai tak kuasa menahan rasa laparnya Kenapa lama sekali Abu Nawas aku sudah tidak kuat menahan laparku ucap Baginda Raja sabar Paduka Mungkin sebentar lagi juga matang balas Abu Nawas kamu dari tadi bilang seperti itu tapi sampai sekarang belum juga matang ujar Baginda Raja mulai emosi karena tak kuasa menahan rasa lapar akhirnya Baginda Raja masuk ke belakang melihat masakan sop bebek yang sedang dibuat betapa terkejutnya Baginda Raja ia melihat panci sok bebek digantung yang jaraknya 1 meter di atas tungku api apa-apaan ini Abu Nawas kamu mau mempermainkan saya ya bentar Baginda Raja Memangnya kenapa Paduka Bukankah saya sudah memasaknya dengan benar jawab Abu Nawas pura-pura tidak tahu mana mungkin sok bebeknya bisa matang tunggu apinya saja jauh dari panci balas Baginda Raja apakah Paduka lupa Dulu waktu saya ditantang bermalam di puncak gunung saya dinyatakan gagal karena menurut Paduka saya menghangatkan diri dengan cahaya obor api milik warga yang ada di bawah kaki gunung kalau menurut Paduka jarak sejauh itu saja bisa menghangatkan badan apalagi api yang hanya berjarak 1 meter makanya saya memasak sop bebek dengan cara seperti itu saya yakin Paduka pasti percaya suatu saat pasti sok bebeknya akan matang kata Abu Nawas menjelaskan mendengar itu Baginda Raja yang tadinya emosi menjadi tertawa cara kamu membalasnya memang cerdik Abu Nawas Puji Baginda Raja Kemudian untuk menebus kesalahan nya Baginda Raja memberikan hadiah uang kepada Abu Nawas atas keberhasilannya sewaktu bermalam di Puncak Gunung kisah selanjutnya belakangan ini situasi istana terasa mencekam pasalnya Baginda Raja mendapat pesan ancaman pembunuhan dari seseorang yang belum diketahui identitasnya untuk menjaga keselamatan Baginda Raja para prajurit disiagakan di setiap sudut-sudut istana dan di setiap pintu masuk namun Baginda Raja terlihat merasa kurang nyaman perasaan was-was selalu menghantui dirinya melihat Gelaga rajanya yang cenderung ketakutan Panglima pengawal istana berkata kepadanya ampun Paduka yang mulia Kenapa sih Paduka masih terlihat saja gelisah para prajurit akan selalu menjaga Paduka kemanapun Paduka pergi Insya Allah Paduka akan tetap aman Baginda Raja hanya tersenyum mendengar penuturan Panglima prajuritnya wahai Panglima kamu salah sangka kalau menganggap aku ketakutan semua urusanku Aku pasrahkan kepada allah termasuk kematianku jawab Baginda Raja ampun Paduka yang mulia lalu apa yang membuat Baginda Raja terlihat sangat gelisah tanya Panglima penasaran Saya hanya merasa jenuh dengan keadaan ini wahai Panglima kemana-mana harus dikawal dan saya juga tidak bisa lagi Berburu ke hutan seperti biasanya sedangkan saya ini Butuh hiburan jawab Baginda Raja tapi ini kan demi keamanan Paduka kami tak akan membiarkan keselamatan Paduka terancam begini saja Paduka Bagaimana kalau saya panggilkan Abu Nawas untuk menemani batuka saran sang panglima sejenak Baginda Raja terdiam Kenapa ia tak terpikirkan akan Abu Nawas dengan kehadiran Abu Nawas tentu bisa membuatnya terhibur benar sekali Panglima suruh secepatnya Abu Nawas datang ke istana titah Baginda Raja maka beberapa prajurit kerajaan segera berangkat menuju rumah Abu Nawas Sesampainya di sana salah satu prajurit berkata Tuan Abu Anda diperintah Baginda Raja untuk ke istana sekarang juga Abu Nawas yang sedang enak duduk santai tidak terlalu menghiraukan perkataan prajurit tersebut untuk apa aku ke sana Baginda Raja mau mengerjaiku lagi ya Aku sedang tidak semangat untuk meladeninya bilang sama rajamu Abu Nawas tidak mau datang ke istana kalau Baginda Raja marah dan ingin memenjarakanku silahkan tangkap aku daripada aku harus meladeninya tutur Abu Nawas Tuan Abu apa Tuan Abu tidak dengar kabar Baginda Raja mendapat ancaman pembunuhan Baginda mengundang Tuan Abu untuk menemaninya balas salah satu prajurit Abu Nawas tersentak kaget mendengarnya Benarkah itu Baiklah saya akan segera ke sana ucap Abu Nawas singkat cerita sampailah Abu Nawas di istana dan menghadap Baginda Raja wahai Paduka yang mulia Apa benar Paduka Raja mendapat ancaman pembunuhan tanya Abu Nawas memastikan benar Abu Nawas tapi aku sedikitpun tidak merasa takut karena hidup dan matiku Allah yang menentukan aku mengundangmu ke sini untuk menghiburku agar aku tidak merasa jenuh Abu Nawas balas Baginda Raja Baiklah Paduka yang mulia mulai saat ini saya akan setia menemani Paduka Raja ucap Abu Nawas Sejak saat itu Abu Nawas ikut menjaga keamanan Baginda Raja semua tamu yang ingin bertemu dengan Baginda Raja harus melalui izin dari Abu Nawas termasuk juga masalah makanan semua makanan yang akan dihidangkan kepada Baginda Raja harus melalui izin daripada Abu Nawas suatu kali ketika Baginda Raja merasa lapar ia meminta hidangan kepada Abu Nawas Abu Nawas segera memerintahkan para koki istana untuk memasak sayuran yang enak setelah hidangannya matang para koki langsung menyajikannya di hadapan Baginda Raja wahai Abu Nawas Apakah hidangan Ini aman tanya Baginda Raja jangan khawatir pada gaya Mulia makanan ini dijamin aman dan tidak mengandung racun Bahkan sebaliknya ini adalah hidangan sayuran yang paling enak di dunia jawab Abu Nawas setelah Baginda Raja mencicipinya ia menjadi ketagihan Kamu benar Abu Nawas hidangan ini sangat enak dan lezat Sejak saat itu hampir setiap hari Baginda Raja meminta supaya di masakan sayur tersebut 5 hari kemudian koki istana masih saja membuat masakan yang sama seperti hari-hari sebelumnya karena sudah merasa bosan Baginda Raja berkata kepada Abu Nawas singkirkan semuanya aku benci makanan ini Abu Nawas yang sedang berada di samping Baginda Raja menimpali ucapan rajanya itu benar Paduka yang mulia sayuran ini memang yang terburuk di dunia mendengar itu Baginda Raja heran dengan ucapan Abu Nawas kamu ini Aneh Abu Nawas beberapa hari yang lalu kau bilang ini adalah hidangan yang paling enak di dunia sekarang kau bilang ini adalah hidangan sayuran paling terburuk di dunia yang benar yang mana Abu Nawas tanya Baginda Raja kenapa padukanya ke saya saya ini pelayan Raja Bukan Pelayan sayuran jadi apapun yang Baginda katakan Saya juga akan mengatakan yang sama jawab Abu Nawas enteng spontan Baginda Raja tertawa dengan ulah Abu Nawas ini kisah selanjutnya maraknya praktek ramalan tentang nasib seseorang membuat para pemuda di kota Baghdad jadi malas berusaha mereka hanya meyakini bila ramalan tentang dirinya bakal sukses ia tak perlu berusaha toh suatu saat ia bakal sukses Hal inilah yang membuat Abu Nawas miris ia merasa pemuda zaman sekarang lebih mempercayai ramalan ketimbang kiat berusaha muncullah ide pada diri Abu Nawas untuk menyadarkan para pemuda dengan cara yang unik pada esok harinya Abu Nawas memulai aksinya ia pergi ke pasar untuk berjualan sandal Ia pun menggelar tikar dan menjajakan dagangannya sandal-sandal yang ia jual ia beri merk sendiri mereknya adalah sandal ajaib Abu Nawas lalu berteriak kepada orang-orang menawarkan dagangannya sandal ajaib sandal ajaib silahkan dipilih teriak Abu Nawas berkali-kali hanya dengan beberapa teriakan datanglah seorang pemuda menghampiri untuk melihat-lihat dagangannya silahkan Tuan mau membeli sandal tanya Abu Nawas Iya Apakah ini sandal ajaib tanya Pemuda tentu saja Tuan jawab Abu Nawas dengan cepat Adakah sandal yang bisa merubah hidup saya yang miskin ini tanya si Pemuda Apa maksud Tuhan Tanya balik Abu Nawas begini Saya sudah lama miskin dan saya ingin sekali Hidup kaya saya ingin membeli sandal yang bisa memberikan saya keberuntungan ujar si Pemuda tidak menunggu waktu lama Abu Nawas langsung menunjukkan salah satu sandal ajaibnya ia mengatakan jika sandal itu bisa membuat pemiliknya dari tidak punya hingga menjadi punya tertarik dengan kata-kata yang dilontarkan oleh Abu Nawas tanpa berpikir dua kali pemuda itu langsung membeli sandal ajaib yang dijual Abu Nawas pemuda itu segera memakai sandal ajaibnya dan meninggalkan Abu Nawas Ia lalu berkeliling kampung dengan harapan Semoga keberuntungan segera menghampirinya Pemuda tersebut terus berjalan mengitari kampung-kampung dengan menggunakan sandal ajaibnya itu Namun sayang keberuntungan itu tidak kunjung terwujud bukannya mendapat keberuntungan si pemuda itu justru mendapatkan kemalangan ia hampir saja di hatimu seorang pencuri yang sedang wira-wiri mencari mangsa hari sudah menjelang sore dengan perasaan marah dan kecewa si Pemuda akhirnya mencari Abu Nawas ia ingin meminta pertanggungjawaban atas semua hal yang menimpa padanya setelah bertanya ke sana kemari akhirnya ia menemukan rumah Abu Nawas assalamualaikum Siapa pemuda itu Waalaikumsalam jawab Abu Nawas eh ternyata Tuan Bagaimana kabar Tuan Tanya Abu Nawas tersenyum kabar Saya buruk aku tidak merasakan keberuntungan apa-apa setelah memakai sandal ini aku justru hampir saja mendapatkan celaka aku hampir tipu keluarga Kampung gara-gara dikira pencuri padahal engkau sudah mengatakan padaku jika sandal ini akan membawa keberuntungan kepada pemiliknya tapi Mana buktinya protes pemuda itu dengan tegas maaf tuan seingat saya tidak pernah saya mengatakan seperti itu sanggah Abu Nawas yang saya ingat Saya hanya mengatakan bahwa sandal ini akan membuat orang yang tidak berbunga bisa menjadi punya buktinya sebelumnya Tuan belum memiliki sandal Ajaib Ini sekarang Tuan sudah memilikinya kata Abu Nawas menjelaskan mendengar penjelasan Abu Nawas pemuda itu hanya terdiam ia akhirnya sadar bahwa ternyata dirinya sedang salah tafsir lalu Mengapa engkau mengatakan bahwa sandal ini ajaib tanya pemuda itu kembali Oh soal itu sandal saya memang mereknya ajaib tuan Bukan sandalnya yang ajaib ucap Abu Nawas perlu Tuan ketahui Jangan percaya kepada barang ajaib Jangan pula percaya kepada ramalan-ramalan meskipun kita diramal menjadi orang sukses tapi kalau kita tidak giat bekerja dan berusaha selamanya kita akan tetap hidup susah dan percaya kepada ramalan-ramalan itu sudah termasuk perbuatan Syirik tuan tidak hanya akan hidup susah di dunia tetapi di akhirat kelak juga akan ditimpa kesusahan karena telah menyekutukan Allah segeralah bertobat dan berdoa kepada Allah agar dilancarkan rezekinya tapi harus diimbangi dengan usaha dan bekerja setelah mendengar nasehat Abu Nawas pemuda itu pun menyadari kekhilafnya ia berterima kasih kepada Abu Nawas karena telah menyadarkannya Sekian dulu perjumpaan kita kali ini sampai bertemu lagi di kisah selanjutnya Terima kasih yang sudah subscribe dan setia menonton channel ini wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh


Demikianlah Artikel: Cerita Abu Nawas Abu Nawas Debat Melawan Orang Syi'ah
Terima kasih sudah berkunjung ke blog ceritaupdate, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. Jangan lupa share artikel ini ke teman-teman kalian agar mereka juga cerita cerita menarik lainya, sampai jumpa di postingan cerita lainnya.

Anda sekarang membaca cerita Cerita Abu Nawas Abu Nawas Debat Melawan Orang Syi'ah dengan alamat link https://www.ceritaupdate.my.id/2023/04/cerita-abu-nawas-abu-nawas-debat.html

Artikel Lainnya

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama