Cerita Abu Nawas Pertanyaan Jebakan Baginda Raja

Cerita Abu Nawas Pertanyaan Jebakan Baginda Raja- Hallo sahabat cerita update semuanya dimanapun kalian berada CERITA UPDATE, Pada cerita yang anda baca kali ini dengan judul Cerita Abu Nawas Pertanyaan Jebakan Baginda Raja, cerita update telah mempersiapkan beberapa cerita yang diambil dari berbagia sumber untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Cerita Abu Nawas, Cerita DONGENG ANAK MUSLIM, yang ceritaupdate tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Cerita Abu Nawas Pertanyaan Jebakan Baginda Raja
link : Cerita Abu Nawas Pertanyaan Jebakan Baginda Raja

Baca juga


Cerita Abu Nawas Pertanyaan Jebakan Baginda Raja

Assalamualaikum semuanya semoga kalian semua dalam keadaan sehat dan dilancarkan rezekinya Amin ya robbal alamin Pada suatu hari Baginda Raja mengundang beberapa tokoh sufi untuk berkumpul di istananya tak lupa Abu Nawas juga turut serta diundang hal ini membuat Abu Nawas merasa heran sebab biasanya yang diundang untuk berkumpul adalah para pejabat istana apalagi saat itu Baginda Raja Sedang kedatangan rombongan tamu dari kerajaan Negeri seberang Karena penasaran Abu Nawas pun memberanikan diri bertanya kepada Baginda Raja ampun Paduka yang mulia 


tidak biasa-biasanya Paduka mengundang Kami para tokoh sufi Memangnya ada masalah apa tanya Abu Nawas Saya punya satu pertanyaan bila ditanyakan kepada para pejabat istana pasti jawabannya sama maka dari itu saya ingin dengar pendapat kalian Itulah kenapa saya mengumpulkan kalian di sini jawab Baginda Raja Mendengar hal itu Abu Nawas pun mulai mengerti alasannya sebab Baginda Raja memang seringkali lebih tertarik dengan jawaban yang unik Siapa lagi kalau bukan dari para tokoh sufi kemudian Baginda Raja pun memulai pertanyaannya kepada tokoh sufi yang pertama Bagaimana perasaanmu jika aku meninggal nanti tanya Baginda Raja Sufi pertama seketika terkejut mendengar pertanyaan tersebut pertanyaan ini sepertinya sepele tapi rawan jebakan salah-salah bisa kena hukuman tentu saja saya merasa kehilangan dan bersedih karena Paduka adalah raja kami jawab Sufi pertama jawabanmu Tak ubahnya seperti pejabat istana tapi kalau mereka wajar menjawab demikian Sebab mereka takut bila raja yang baru akan memecat mereka dan diganti dengan orang lain sedangkan kamu kamu seringkali mengkritik kebijakan Saya bahkan terkadang menganggap saya tidak adil Bagaimana mungkin kamu akan merasa sedih dan kehilangan Ucapanmu tak sesuai dengan isi hatimu ujar Baginda Raja maka Sufi pertama pun ditangkap dan dimasukkan ke dalam penjara melihat hal itu para tamu yang hadir kagum dengan ketegasan Baginda Raja sekarang giliran sufi yang kedua Ia dipanggil dan ditanya Baginda Raja Bagaimana perasaanmu jika aku meninggal nanti tanya Baginda Raja Paduka memang raja yang adil dan bijaksana tapi menurutku tak perlu ada yang disedihkan 


karena pada dasarnya kita semua juga akan mati untuk apa menangisi kematian orang lain sedangkan kematian kita sendiri kita belum tahu akan selamat atau tidak di akhirat kelak jawab Sufi kedua [Musik] jawabanmu memang benar Tapi kamu sama sekali tidak punya rasa cinta pada rajamu sedangkan aku sudah berusaha sekuat tenaga memimpin negeri ini dengan adil dan bijaksana Jadi selama ini kamu lebih memikirkan dirimu sendiri tutur Baginda Raja Baginda Raja pun menyuruh para pengawal untuk menangkap Sufi kedua dan memasukkannya ke dalam penjara untuk kedua kalinya Baginda Raja membuat kagum para tamunya yang dari negeri seberang Anda memang raja yang tegas dan bijaksana Puji salah satu tamunya setelah satu persatu tokoh sufi ditanya dan kesemuanya masuk penjara kini tibalah giliran Abu Nawas wahai Abu Nawas Bagaimana perasaanmu jika aku meninggal nanti tanya Baginda Raja [Musik] Sebelum saya menjawab pertanyaan Baginda Bolehkah saya minta satu permintaan minta Abu Nawas apa permintaanmu tanya Baginda Raja kembali kalau sekiranya jawaban saya bisa memuaskan Paduka Saya minta supaya kawan-kawan saya dibebaskan dari hukuman jawab Abu Nawas Baik saya setuju tapi bila jawabanmu tidak membuatku puas kamu akan dihukum dua kali lipat lebih berat balas Baginda Raja Abu Nawas pun menyanggupi syarat tersebut jika Paduka meninggal nanti entahlah mungkin nanti tidak ada lagi tanah tempat saya 


berpijak ucap Abu Nawas mendengar jawaban tersebut Baginda Raja langsung tersenyum meski sebenarnya ia masih bingung apa maksud sebenarnya dari jawaban Abu Nawas sesuai kesepakatan tawan kawannya yang juga tokoh sufi segera dibebaskan dan dipersilahkan pulang begitu juga dengan para tamu undangan mereka dipersilahkan pulang oleh Baginda Raja tapi ketika Abu Nawas hendak pulang ia dicegah oleh Baginda Raja Abu Nawas kamu jangan pulang dulu ada sesuatu yang ingin aku tanyakan kita Baginda Raja Abu Nawas pun berjalan menghampirinya Ada apa lagi Pak Duka tanya Abu Nawas maksud dari jawabanmu tadi sebenarnya apa sih Abu Nawas tanya Baginda Raja penasaran maksud saya jika yang mulia nanti meninggal dunia aku tak sanggup lagi hidup di atas bumi ingin rasanya aku segera menyusul Paduka yang mulia jawab Abu Nawas Wah bagus sekali tapi Lain kali kalau sedang di tengah para tamu-tamu saya Bicaralah yang jelas supaya aku bisa paham jangan seperti tadi tidak elok rasanya kalau raja sampai jadi tontonan para tamu hanya karena tidak paham maksud pembicaraan lawan bicaranya ujar Baginda Raja Abu Nawas lalu diberi hadiah dan dipersilahkan pulang ketika ia berjalan meninggalkan istana ternyata kawan-kawannya juga belum pulang Mereka setia menunggu Abu Nawas di luar gerbang istana Kenapa kalian masih di sini Ayo kita pulang ajak Abu Nawas kami sengaja menunggumu Abu Nawas karena kami juga penasaran apa sih maksud jawabanmu itu Jujur saja kami masih bingung menafsirkan kalimatmu ucap salah satu kawannya dengan tersenyum Abu Nawas berkata ketika aku menjawab tidak ada lagi tanah tempat saya berbijak Padahal maksud jawabanku tadi adalah kalau nanti Baginda Raja meninggal dunia kuperkirakan penggantinya akan jauh lebih rakus darinya sehingga makin banyak tanah rakyat yang digusur sampai-sampai kita tidak bisa berpijak lagi setelah mendapat penjelasan dari 


Abu Nawas kawan-kawannya yang sesama tokoh sufi memuji akan kecerdasan dan kecerdikan Abu Nawas kisah selanjutnya nuaiman adalah sahabat nabi yang terkenal dengan ulah isengnya hampir semua orang yang ia kenal pasti pernah dikerjainnya bahkan Rasulullah sendiri tak luput dari perbuatan usil nuhaiman para sahabat menyebutkan tidaklah rasulullah dalam keadaan sedih kecuali nuaiman datang dan Rasulullah akan tersenyum sebab hanya nuaiman yang bisa membuat sedihnya Rasulullah berubah menjadi tawa namun dibalik kelucuannya yang sering membuat Rasulullah tertawa nuaiman ternyata seorang pemabuk setiap kali ia kedapatan mabuk-mabukan Rasulullah menghukum cambuk bukannya kapok tapi justru ia sering mengulangi perbuatannya yang membuat para sahabatnya jadi geram mereka menganggap nuaiman mempermainkan hukum Allah dan rasulnya suatu hari saat nuaiman kedapatan mabuk lagi para sahabat langsung menangkap dan menghukumnya mereka mencambuk nuaiman dan mencelanya semoga Allah melaknatmu nuaiman rasulullah 


yang mendengar itu langsung menegur sahabatnya yang berkata demikian jangan kalian laknat waiman karena dia cinta Allah dan rasulnya Bahkan dalam salah satu riwayat Rasulullah menceritakan nuaiman akan memasuki surga dengan tertawa itulah sekelungit mengenai sahabat nuhaiman Berikut ini akan kami ceritakan Beberapa kisah lucu sahabat nuhaiman suatu kali sahabat Abu Bakar menemui Rasulullah wahai Rasulullah saya minta izin Saya ingin mengajak sahabat anda untuk ikut berdagang ke negeri Syam minta sahabat Abu Bakar Siapa tanya Rasulullah doa Iman ya rasul jawab sahabat Abu Bakar Rasulullah mengizinkannya dengan perasaan agak sedikit terkejut sebab sifat dan itu aneh dan tidak bisa diprediksi dalam perjalanan dagang tersebut Abu Bakar juga mengajak serta satu orang lagi yaitu suaibit bin harmalah dua orang ini merupakan sahabat rasulullah yang memiliki sifat bertolak belakang nuaiman sebagai sosok yang apa adanya serta mengesalkan sedangkan suwaibit adalah sosok yang sangat jujur dan amanah suhaib dipercaya oleh Abu Bakar untuk menjaga perbekalan makanan setelah menempuh perjalanan yang lumayan jauh sampailah mereka bertiga di kota Sam Setibanya di sana Abu Bakar langsung mulai sibuk pergi mengantarkan dagangannya sementara 


nuaiman dan suaib duduk Setia menjaga perbekalan dan dagangannya Abu Bakar hari pun menjelang siang perut nuaiman mulai terasa keroncongan karena lapar nuaiman meminta bekal makanan kepada suhaibit berikan aku roti perutku sangat lapar minta tapi Permintaan nuaiman ditolak mentah-mentah oleh swipe saya juga lapar tapi tunggulah sampai Abu Bakar datang ujar suwaibit kepada nuhaiman berikan aku sepotong saja kata nuaiman memaksa suwaibit tetap tidak mengizinkan nuaiman memakan bekal makanan yang dibawanya sikap suaib ini membuat nuaiman jengkel Ia pun berniat membalas Apa yang dilakukan suwaibit ia kemudian menemui sejumlah orang di pasar dan menawarkan bahwa ia menjual seorang budak dengan harga yang cukup murah ingin menyebut bahwa budak yang ia miliki sering mengaku kalau dirinya adalah orang yang merdeka setelah ada orang yang berniat membeli budak nuaiman pun membawa calon pembeli ke hadapan suaib temannya sendiri nuhaiman Langsung menunjuk suaib yang sedang duduk itu dia budak yang akan saya jual kata 


nuaiman sontak saja swipe merasa terkejut dan mengaku bahwa dirinya adalah orang Merdeka berkali-kali suwaibit menjelaskan bahwa ia adalah orang yang merdeka kepada calon pembeli Namun karena sudah dijelaskan nuaiman calon pembeli itu berkata kepada suhaibit tidak usah mengelak kami sudah paham sifatmu suaib pun lalu dibawa oleh orang tersebut setelah sohibbit dibawa sebagai budak tidak lama kemudian datanglah Abu Bakar menghampiri nuhaiman mana suaib tanya Abu Bakar sudah saya jual jawab nuaiman Mendengar hal itu Abu Bakar kaget Bukan main nuaiman pun menceritakan dengan jujur kejadiannya kepada Abu Bakar kemudian suhaibit ditebus kembali oleh Abu Bakar dari orang yang membelinya ketika cerita ini sampai ke telinga Rasulullah Rasulullah pun tertawa hingga menunjukkan gigi gerahamnya di masa kepemimpinan Khalifah Usman bin Affan nuaiman pernah juga mengerjai kakek tua kala itu nuaiman yang sedang duduk santai melihat seorang kakek buta tanpa kebingungan ia berjalan mondar-mandir dengan tongkatnya rasa penasaran pun 


hinggap pada diri nuhaiman apa sih sebenarnya yang kakek tua itu cari tanya nuhaiman dalam hati kakek buta tersebut adalah mahromah bin Naufal usianya sudah 115 tahun Hai kakek tua mendekatlah Kemari ke sini seru nuhaiman kemudian kakek buta itu mendekati suara yang memanggilnya Kau ini kenapa kenapa dari tadi mondar-mandir terus tanya nuaiman aku kebelet kencing tapi aku belum menemukan tempatnya jawab kakek buta itu Oh ngomong dong dari tadi sahut nuhaiman kemudian nuaiman memegang tangan kakek buta dan menuntunnya di saat itulah muncul ide usil nuhaiman ia mengantarkan kakek buta itu masuk ke dalam masjid kala itu para sahabat sedang khusuk melakukan salat kita sudah sampai kek silahkan kakek mau ngapain aja terserah kata nuaiman kakek buta lalu bertanya apakah di sini benar-benar aman Apakah tidak ada orang nuaiman menjawab jangan khawatir aman lakukanlah keperluanmu seketika itu nuaiman langsung pergi meninggalkan kakek buta dan menghilang entah kemana sedangkan kakek buta mulai membuang hajat yang sudah lama diempetnya ia kemudian membuka celana dan kencing di tempat 


pengimaman sontak situasi menjadi gempar dan memanas para sahabat langsung mempercepat salatnya setelah selesai salat mereka mendekati kakek buta dan hendak memukulnya Tetapi setelah diinterogasi ternyata kakek tua itu matanya buta betapa malunya kakek buta itu ternyata ia telah dijebak dan dipermainkan setelah mengetahui bahwa yang membuat dia malu dan sial adalah nuaiman maka kakek buta itu berjanji akan mencari nuaiman Saya tidak akan keluar dari kota Madinah Sebelum saya berhasil menemukan nuaiman dan memukulnya dengan tongkat saya aksi NU Aiman ini sangat membuatnya jengkel Sebab Dia dipermalukan dan menjadi tontonan Para jamaah yang sedang sholat di masjid Sejak saat itu kakek buta terus mencari keberadaan nuaiman ia bertanya ke sana kemari kepada setiap orang yang ia jumpai namun tidak ada satupun yang mengetahuinya tidak lama kemudian nuaiman datang kembali dan menghampiri kakek buta Hei kakek buta kamu kenapa tanya nuaiman Saya sedang mencari nuaiman dia telah mempermainkan dan mempermalukan saya jawab kakek buta padahal yang berada di hadapannya adalah nuaiman sendiri tapi karena tidak bisa melihat kakek buta itu tidak mengetahuinya lalu apa yang akan kakek lakukan bila bertemu dengannya tanya nuaiman kembali saya akan memukulnya dengan tongkatku ini Balas kakek buta mendengar itu muncul kembali sifat usilnya nuaiman jangan khawatir kek saya akan antarkan kakek 


kepadanya ucap nuhaiman nuaiman lalu memegang tangan kakek buta dan menuntunnya kembali ke masjid begitu memasuki masjid ada beberapa sahabat yang sedang sholat termasuk sang khalifah Utsman bin Affan Nah itu dia orangnya Hei kamu jangan pura-pura sholat seru nuhaiman mana mana orangnya teriak kakek buta Tak sabar kemudian nuaiman menyodorkan tongkat yang dipegang kakek tua ke tubuh Khalifah Usman bin Affan yang sedang sholat dengan penuh dendam si Kakek buta memukulkan tongkatnya ke tubuh Khalifah Usman bin Affan ia memukul dengan sangat keras dan bertubi-tubi kurang ajar berani-berani nya kamu mempermainkan saya teriak kakek buta sambil terus memukul khalifah Utsman bin Affan sementara Khalifah Usman bin Affan hanya diam saja karena ia sedang dalam keadaan salat sontak hal ini membuat gembar seisi masjid hei Ada musuh yang mau membunuh Amirul Mukminin teriak salah satu jamaah mendengar itu si Kakek buta kaget Bukan main Ia pun langsung ditangkap dan diinterogasi ternyata laki-laki ini adalah ulah nuaiman si Kakek menyesal malu dan merasa bersalah berkali-kali ia meminta maaf kepada khalifah Utsman bin Affan sang khalifah hanya tersenyum beliau 


sama sekali tidak mempermasalahkannya bahkan ketika para sahabat hendak menghukum nuaiman atas perbuatan usilnya sang khalifah mencegahnya jangan ganggu dia Dia adalah orang yang sangat dekat dan dicintai oleh Rasulullah kata sang khalifah mewanti-wanti kisah selanjutnya mungkin yang kita tahu selama ini Abu Nawas dikenal sebagai tokoh sufi yang nyeleneh dari Baghdad Namun ternyata dia juga adalah seorang ulama sufi yang sangat menguasai ilmu agama di sela-sela kesibukannya bolak-balik ke istana Abu Nawas selalu menyempatkan waktu untuk mengajar murid-muridnya Ia juga sering kedatangan tamu yang bertujuan hanya bertanya tentang masalah agama suatu ketika saat Abu Nawas sedang mengajar datanglah seorang tamu pertama menghadap Abu Nawas wahai Tuan Abu Nawas Manakah yang lebih utama orang yang mengerjakan dosa-dosa besar atau orang yang mengerjakan dosa-dosa kecil Abu Nawas 


menjawab yang lebih utama adalah orang yang mengerjakan dosa-dosa kecil Mengapa demikian wahai tuhan Abu Nawas tanya tamu itu kembali sebab lebih mudah diampuni oleh Tuhan balas Abu Nawas tamu pertama itu pun merasa puas dengan jawaban Abu Nawas karena sejatinya ia yakin memang seperti itu selanjutnya Datang tamu kedua menemui Abu Nawas Ia juga menanyakan persoalan yang sama wahai tuhan Abu Nawas Manakah yang lebih utama orang yang mengerjakan dosa-dosa besar atau orang yang mengerjakan dosa-dosa kecil Abu Nawas menjawab orang yang tidak mengerjakan keduanya Mengapa demikian wahai tuhan Abu Nawas tanya tamu itu kembali dengan tidak mengerjakan keduanya tentu tidak memerlukan pengampunan dari Tuhan jawab Abu Nawas tamu kedua itu pun bisa menerima dan memahami atas jawaban Abu Nawas itu tidak lama berselang Datang tamu ketiga menemui Abu Nawas tamu tersebut juga menanyakan hal yang sama wahai Tuan Abu Nawas Manakah yang lebih utama orang yang mengerjakan dosa-dosa besar atau orang yang mengerjakan dosa-dosa kecil Abu Nawas menjawab orang yang mengerjakan dosa-dosa besar Mengapa demikian wahai tuhan Abu Nawas 


tanya tamu itu kembali sebab pengampunan Allah kepada hambaNya sebanding dengan besarnya dosa hamba itu jawab Abu Nawas mendengar jawaban Abu Nawas membuat tamu ketiga ini puas Ia pun lalu pamit pulang ternyata selama Abu Nawas menerima ketika tamu tersebut ada salah satu muridnya yang selalu memperhatikan percakapan antara Abu Nawas dan tamu-tamunya itu sang murid merasa bingung dengan jawaban gurunya Kenapa satu pertanyaan yang sama tapi jawabannya berbeda-beda karena merasa penasaran Ia pun memberanikan diri menanyakan hal itu kepada Abu Nawas selaku gurunya wahai Tuan Guru saya perhatikan dari awal kenapa Tuan Guru memberikan jawaban yang berbeda padahal ketiga tamu tadi menanyakan persoalan yang sama Abu Nawas hanya tersenyum mendengar pertanyaan muridnya itu ia pun lalu menjelaskan wahai anakku manusia itu dibagi menjadi tiga tingkatan tingkatan yang pertama adalah tingkatan mata tingkatan yang kedua adalah tingkatan otak dan tingkatan yang terakhir atau tingkatan yang ketiga adalah tingkatan hati Adapun tamu yang pertama datang tadi tingkatannya adalah tingkatan mata 


wahai Tuan Guru tingkatan mata itu apa tanya si murid penasaran Abu Nawas menjelaskan tingkatan mata ibarat anak kecil yang melihat bintang di langit ia mengatakan bintang itu kecil karena ia melihatnya hanya menggunakan mata sedangkan tamu kedua yang datang tadi tingkatannya adalah tingkatan otak tingkatan otak Apa itu tingkatan otak wahai Tuan Guru tanya si murid kembali tingkatan otak ibarat orang pandai yang melihat bintang ia pasti akan mengatakan bintang itu besar karena Ia memang memiliki pengetahuan jawab Abu Nawas dan tamu yang terakhir datang tadi atau tamu yang ketiga dia tingkatannya adalah tingkatan hati lanjut Abu Nawas lalu apa itu tingkatan hati wahai Tuan Guru tanya si murid semakin penasaran tingkatan hati ibarat orang pandai dan mengerti yang melihat bintang di langit Ia tetap akan mengatakan bintang itu kecil walaupun ia tahu bahwa bintang itu sebenarnya adalah besar karena bagi orang yang mengerti tidak ada sesuatu apapun yang besar melainkan dengan kemaha besaran Allah Subhanahu Wa Ta'ala jawab Abu Nawas 


setelah mendengar semua penjelasan gurunya itu si murid menjadi paham kalau gurunya memberi jawaban sesuai dengan kapasitas si penanya Itulah kenapa satu pertanyaan menghasilkan tiga jawaban yang berbeda kisah selanjutnya Alkisah Baginda Raja akan mengadakan pesta untuk menyambut hari jadi Kota Baghdad pada hari itu semua rakyatnya diundang dan dipersilahkan hadir untuk menyantap hidangan sesuka hatinya dan tentu saja Abu Nawas pastinya diikutsertakan dalam acara tersebut kali ini Abu Nawas mendapat tugas memasak burung bangau goreng kesukaan Baginda Raja hari yang ditunggu-tunggu pun tiba saat itu suasana istana sangat meriah sekali orang-orang berkumpul tanpa ada batasan baik kaya maupun miskin namun saat 


pesta sudah dimulai Baginda Raja terlihat gelisah padahal orang-orang sudah ramai menyantap hidangan akan tetapi Baginda Raja tetap diam di kursi kebesarannya lalu salah satu menterinya bertanya pada Baginda Raja ampun Paduka yang mulia Kenapa Baginda terlihat gelisah Apakah Baginda sedang kurang bahagia tanya sang menteri tidak wahai menteri ku saya sedang menunggu kehadiran Abu Nawas namun sampai saat ini kenapa ya belum juga datang ucap Baginda Raja Apakah Baginda sudah mengundang Abu Nawas untuk datang tanya menteri itu kembali aku sudah mengundangnya jawab Baginda Raja malah aku menyuruh dia untuk memasak burung bangau kesukaanku sang menteri lantas berkata kita tunggu Dia sebentar lagi berduka pasti Abu Nawas akan datang sementara Abu Nawas yang sudah selesai memasak burung bangau di rumah mulai bersiap-siap untuk dibawa ke istana langit mulai gelap sebentar lagi pasti akan turun hujan aku harus cepat-cepat sampai ke istana kata Abu Nawas sambil membawa hidangan burung bangau goreng 


Karena perjalanan yang ditempuh lumayan agak jauh di tengah jalan Abu Nawas merasakan lapar perutku sudah tidak bisa diajak kompromi lagi ujar Abu Nawas sambil menahan laparnya mau tidak mau Abu Nawas pun lantas memakan satu paha burung bangau untuk mengganjal perutnya yang lapar singkat cerita sampailah Abu Nawas di istana Baginda Raja langsung terlihat ceria melihat kedatangan Abu Nawas wahai Abu Nawas Kenapa lama sekali segera bawa ke sini makanan kesukaanku ucap betina Raja kepada Abu Nawas Abu Nawas pun lantas memberikan nampan berisi hidangan burung bangau goreng yang dimasaknya dari rumah saat nampan hidangan dibuka Baginda Raja merasa heran kenapa paha kaki burung bangau cuman satu Ia pun lantas bertanya kepada Abu Nawas Hei Abu Nawas kenapa paha Kakinya cuma satu tanpa merasa berdosa Abu Nawas menjawab ampun Baginda burung bangau di sini memang rata-rata kakinya cuman satu kalau Baginda tidak percaya coba bagi anda lihat burung bangau di pinggiran kolam taman istana Tuh kan Mereka berdiri hanya dengan satu kaki ujar Abu Nawas sambil menunjuk burung bangau yang memang sedang berdiri dengan satu kaki Baginda Raja hanya manggut-manggut mendengar ucapan Abu Nawas karena Langit Mendung pertanda 

akan hujan tidak lama kemudian terdengar suara petir menyambar spontan beberapa burung bangau menjadi kaget dan ketakutan lantas burung bangau tersebut mengeluarkan satu kaki yang sedari tadi ditutupi oleh sayapnya hingga tampaklah kedua kakinya melihat hal itu Baginda Raja langsung berkata kamu bohong Abu Nawas mana ada burung bangau kakinya cuman satu itu buktinya kedua kakinya nampak semua ujar Baginda Raja sambil menunjuk ke arah burung bangau yang sedang berdiri dengan kedua kakinya di pinggiran kolam istana namun dengan entengnya Abu Nawas menjawab begini 


Baginda Raja ada kalanya rasa takut yang berlebihan menyebabkan keajaiban Baginda burung bangau itu tadi kaget dan ketakutan karena mendengar suara petir akhirnya kakinya menjadi dua Baginda Raja sendiri yang biasanya berjalan dengan dua kaki tapi ketika merasa takut di ruangan yang gelap pasti Baginda Raja akan berjalan dengan 4 kaki yaitu berjalan dengan merangkak balas Abu Nawas tak mau kalah Sekian dulu perjumpaan kita kali ini sampai bertemu lagi di kisah selanjutnya Terima kasih yang sudah subscribe dan setia menonton channel ini wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh


Demikianlah Artikel: Cerita Abu Nawas Pertanyaan Jebakan Baginda Raja
Terima kasih sudah berkunjung ke blog ceritaupdate, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. Jangan lupa share artikel ini ke teman-teman kalian agar mereka juga cerita cerita menarik lainya, sampai jumpa di postingan cerita lainnya.

Anda sekarang membaca cerita Cerita Abu Nawas Pertanyaan Jebakan Baginda Raja dengan alamat link https://www.ceritaupdate.my.id/2023/04/cerita-abu-nawas-pertanyaan-jebakan.html

Artikel Lainnya

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama