Cerita Abu Nawas Abu Jahil Yang Serakah

Cerita Abu Nawas Abu Jahil Yang Serakah- Hallo sahabat cerita update semuanya dimanapun kalian berada CERITA UPDATE, Pada cerita yang anda baca kali ini dengan judul Cerita Abu Nawas Abu Jahil Yang Serakah, cerita update telah mempersiapkan beberapa cerita yang diambil dari berbagia sumber untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Cerita Abu Nawas, Cerita DONGENG ANAK MUSLIM, yang ceritaupdate tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Cerita Abu Nawas Abu Jahil Yang Serakah
link : Cerita Abu Nawas Abu Jahil Yang Serakah

Baca juga


Cerita Abu Nawas Abu Jahil Yang Serakah

Assalamualaikum semuanya semoga kalian semua dalam keadaan sehat dan dilancarkan rezekinya Amin ya robbal alamin dikisahkan di masa musim paceklik kondisi keuangan rumah tangga Abu Nawas mengalami kesulitan jangankan untuk membeli baju untuk membeli makanan saja Dia tidak punya uang tentu saja hal ini membuat Abu Nawas berpikir keras untuk mendapatkan penghasilan ia sudah berusaha kesana kemari untuk mencari pekerjaan tapi belum juga ia dapatkan wahai suamiku juallah Apa saja yang kita punya supaya kita bisa beli makanan kata sang istri menyarankan kalaupun ada barang yang berharga tentu aku sudah menjualnya balas Abu Nawas Abu Nawas 


pun duduk termenung memikirkan nasibnya yang tengah kesusahan di tengah kerisaannya tiba-tiba matanya tertuju pada sebuah lampu miliknya yang lama sudah tidak terpakai Mungkinkah Lampu ini akan laku dijual pikir Abu Nawas pada akhirnya Abu Nawas pun memutuskan untuk menjual lampu miliknya berapapun harganya akan ia serahkan yang penting bisa untuk membeli makanan saat ia Tengah membawa Lampunya di tengah jalan ia berpapasan dengan Abu Jahal mau kemana Abu Nawas tanya Abu Jahal Aku mau ke pasar mau menjual Lampu ini jawab Abu Nawas sini coba aku lihat minta Abu jahil Abu Nawas lalu memberikan lampu tersebut ini kan lampu 

antik harganya Pasti sangat mahal gumam Abu Jahal dalam hati berapa kau akan menjualnya tanya Abu Jahal terserah berapa saja yang penting bisa buat makan hari ini jawab Abu Nawas sepertinya Abu Nawas memang tidak tahu kalau lampu miliknya bernilai sangat tinggi kata Abu Jahal dalam hati Maka muncul niat jelek di hati Abu Jahal ia ingin mendapatkan lampu itu dengan harga yang murah dengan memanfaatkan ketidaktahuan Abu Nawas begini saja Abu Nawas Bagaimana kalau aku tukar dengan sepotong roti rayu Abu jahil apa tidak terlalu murah Bagaimana kalau dua Potong Roti Tawar Abu Nawas Lampu ini sudah terlalu tua Abu Nawas kalau tidak mau ya udah sahut Abu jahil pura-pura tidak perduli Ia 


pun lalu berjalan pergi meninggalkan Abu Nawas tapi dalam hati Abu Jahal Berencana untuk kembali menemui Abu Nawas Di keesokan harinya sementara Abu Nawas pun meneruskan perjalanannya saat Dia berjalan melewati depan rumah tuan Hamid Abu Nawas dipanggil olehnya kebetulan saat itu Tuan Hamid Tengah berdiri di depan rumah Hai Abu Nawas mau kemana tanya Tuan Hamid mau ke pasar Saya akan menjual Lampu ini jawab Abu Nawas Ke sinilah sebentar Barangkali saya berminat balas Tuan Hamid Abu Nawas pun menghampiri Tuan Hamid dan menyerahkan lampu miliknya 


Tuan Hamid lalu mengamatinya dengan teliti lampu yang dibawa Abu Nawas ini lampu antik Abu Nawas nilai harganya tinggi sekali ujar Tuan Hamid Benarkah berapa kira-kira harganya tanya Abu Nawas penasaran ini harganya setara dengan rumahku jawab Tuan Hamid Tuan Hamid sendiri adalah saudagar kaya yang rumahnya besar dan megah begini saja Abu Nawas saya akan bantu kamu menjualnya Kebetulan sekali Saya punya kenalan saudagar kaya yang gemar mengoleksi barang antik saya akan tawarkan kepadanya Itupun kalau kamu tidak keberatan Abu Nawas ucap Tuan Hamid sama sekali Saya tidak keberatan Tapi saat ini juga aku sedang 


membutuhkan uang untuk beli makanan Tuan Hamid ujar Abu Nawas jangan khawatir ini saya kasih 100 Dinar untuk kebutuhan keluargamu balas Tuan Hamid sembari memberikan uangnya betapa kagetnya Abu Nawas menerima uang sebanyak itu dengan uang 100 Dinar ia bisa membeli hidangan enak selama setahun nanti kurangnya besok saya berikan kalau lampunya sudah dibayar tutur Tuan Hamid Memangnya bisa laku sampai berapa Tanya Abu Nawas ya kira-kira sekitar 1000 dinar jawab Tuan Hamid 


Abu Nawas senang bukan kepalang mendengarnya Ia pun pulang dengan membawa uang 100 Dinar sebagai uang muka uang 100 Dinar yang ia terima segera ia belanjakan dengan membeli hidangan lezat hidangan lezat tersebut Lalu ia bawa pulang untuk anak dan istri-istrinya keesokan harinya Abu Jahal kembali mendatangi Abu Nawas ia hendak menawar lampu yang kemarin hendak dijualnya namun Betapa kecewanya Abu Jahal saat mengetahui bahwa lampu antik itu sudah dijual kepada tuan Hamid ia menyesal karena bersikap tamat sehingga akhirnya malah gagal mendapatkan lampu antik yang sedianya akan dijual kepadanya kisah selanjutnya dikisahkan ada tiga pemuda miskin yang menderita penyakit berbeda-beda Pemuda pertama menderita penyakit kusta yaitu suatu penyakit 


dimana seluruh kulitnya terdapat belang-belang karena penyakitnya ini masyarakat merasa jijik hingga si Pemuda dikucilkan oleh para tetangganya pemuda yang kedua menderita penyakit kebotakan rambut di kepalanya satu persatu rontok hingga tak tersisa bahkan di kepalanya yang botak muncul koreng yang menjijikan akibat penyakitnya ini ia sering diejek oleh kawan-kawan sebayanya sehingga membuat si Pemuda minder untuk bergaul sedangkan pemuda yang ketiga menderita penyakit kebutaan pada matanya meski demikian Pemuda ketiga ini tidak menyesali nasibnya Ia tetap tekun beribadah dan senantiasa bersyukur hingga pada suatu 


ketika Allah mengutus salah satu malaikatnya untuk mendatangi ketiga pemuda tersebut pertama-tama sang malaikat mendatangi pemuda yang menderita penyakit kusta wahai anak muda Adakah sesuatu yang paling kau inginkan tanya sang malaikat Saya ingin punya rupa yang elok dan juga kulit yang indah dan penyakit yang membuat orang jijik kepadaku hilang dari tubuhku jawab si pemuda maka sang malaikat mengusap kulit Pemuda tersebut tiba-tiba si Pemuda menjadi berubah kulitnya yang dulu menjijikan kini menjadi mulus dan wajahnya menjadi 


Elok rupawan si pemuda merasa sangat bahagia dengan keadaannya yang sekarang Ia pun beberapa kali mengucapkan terima kasih kepada sang malaikat sebelum aku pergi harta apakah yang paling Kau sukai tanya sang malaikat Saya suka dengan hewan unta jawab si pemuda maka malaikat memberikan unta yang sedang mengandung 10 bulan dan mendoakan pemuda yang berpenyakit kusta tersebut kemudian malaikat mendatangi Pemuda kedua yang menderita penyakit kebotakan wahai anak muda Adakah sesuatu yang paling kau inginkan tanya sang malaikat Saya ingin punya rambut yang indah dan penyakit yang membuat orang-orang jijik kepadaku hilang dari kepalaku jawab si pemuda maka sang malaikat mengusap kepala Pemuda tersebut tiba-tiba si Pemuda menjadi berubah kepalanya yang dulu Botak dan menjijikan kini tumbuh rambut yang bagus dan indah dan wajahnya pun menjadi Elok rupawan si pemuda merasa sangat bahagia dengan keadaannya yang sekarang Ia pun beberapa kali mengucapkan terima kasih kepada sang malaikat sebelum aku pergi harta 


apakah yang paling Kau sukai tanya sang malaikat Aku suka dengan hewan sapi jawab si pemuda maka malaikat memberikan sapi yang sedang mengandung 10 bulan dan mendoakan pemuda yang berpenyakit kebotakan tersebut kemudian malaikat mendatangi Pemuda ketiga yang menderita kebutaan pada matanya wahai anak muda Adakah sesuatu yang paling kau inginkan tanya sang malaikat Saya ingin kedua mataku bisa melihat agar aku bisa melihat indahnya dunia jawab si Pemuda maka sang malaikat mengusap kedua mata Pemuda tersebut tiba-tiba kedua mata Pemuda menjadi berubah matanya yang dulu buta kini bisa melihat dan wajahnya pun menjadi Elok rupawan si pemuda merasa sangat bahagia dengan keadaannya yang saat ini ia pun beberapa kali mengucapkan terima kasih kepada sang malaikat sebelum aku pergi 


harta apakah yang paling Kau sukai tanya sang malaikat Aku suka dengan hewan kambing jawab si pemuda maka malaikat memberikan kambing yang sedang mengandung 10 bulan dan mendoakan pemuda yang berpenyakit kebutaan tersebut singkat cerita beberapa tahun kemudian binatang pemberian malaikat yang mereka terima dikelola dengan baik sehingga berkembang biak sangat pesat kini kondisi ketiga pemuda tersebut menjadi Pemuda gagah dan kaya raya di daerahnya untuk kedua kalinya Allah kembali mengutus salah satu malaikatnya menguji ketika Pemuda tersebut pertama-tama sang malaikat mendatangi pemuda yang dulunya menderita penyakit kusta sang malaikat Menyama sebagai lelaki yang menderita penyakit kusta wahai Tuan tolonglah aku Aku adalah seorang musafir yang kehabisan bekal Aku tidak mempunyai tempat untuk mengadu kecuali kepada Allah dan kepada dirimu 


Aku meminta kepada Tuhan satu ekor unta saja untuk bekal melanjutkan perjalananku ini pinta sang malaikat lantas Apa jawaban Pemuda pertama ini ia justru menolak dan mengusir sang malaikat dengar Saya masih punya tanggungan banyak Pergilah kamu dari sini bentak si Pemuda kemudian malaikat kembali berkata sepertinya aku mengenalmu Bukankah kamu dulu seorang pemuda miskin yang menderita penyakit kusta di mana waktu itu orang-orang jijik melihatmu Lalu Allah menyembuhkan penyakitmu dan memberimu kekayaan kata sang malaikat mengingatkan Hei dengar ya harta kekayaanku ini adalah warisan dari orang tuaku jawab si Pemuda bertambah kesal sekiranya kamu berdusta Allah akan menjadikan kamu seperti dulu Balas sang malaikat Ia pun lalu pergi meninggalkan Pemuda pertama kemudian sang malaikat mendatangi Pemuda kedua yang dulunya menderita penyakit 


kebotakan dengan menyamar sebagai pemuda yang menderita kebotakan malaikat itu berkata kepada pemuda kedua wahai Tuan tolonglah aku Aku adalah seorang musafir yang kehabisan bekal Aku tidak mempunyai tempat untuk mengadu kecuali kepada Allah dan kepada dirimu Aku meminta kepada tuan seekor sapi saja untuk bekal melanjutkan perjalananku ini pinta sang malaikat Pemuda kedua juga bersikap sama seperti pemuda yang pertama ia menolak dan mengusir sang malaikat baik dengar ya saya masih punya tanggungan banyak Pergilah kamu dari sini bentak Pemuda Kedua sang malaikat pun kembali berkata sepertinya aku mengenalmu Bukankah kamu dulu seorang pemuda miskin yang menderita penyakit kebotakan dimana waktu itu orang-orang jijik melihatmu Lalu Allah menyembuhkan penyakitmu dan memberimu kekayaan kata sang malaikat mengingatkan Hai dengar ya harta kekayaanku ini 


adalah warisan dari orang tuaku jawab pemuda kedua dengan kesal sekiranya kamu berdusta Allah akan menjadikan kamu seperti dulu Balas sang malaikat Ia pun lalu pergi meninggalkan Pemuda Kedua terakhir sang malaikat mendatangi Pemuda ketiga yang dulunya menderita penyakit kebutaan pada matanya dengan menyamar sebagai lelaki yang buta malaikat itu berkata kepada pemuda ketiga wahai Tuan tolonglah aku Aku adalah seorang musafir yang kehabisan bekal Aku tidak mempunyai tempat untuk mengadu selain kepada Allah dan kepada dirimu Aku meminta kepada Tuhan seekor kambing saja untuk bekal melanjutkan perjalananku ini minta sang malaikat dengan lemah lembutnya Pemuda ketiga ini berkata aku dulunya adalah pemuda miskin yang buta Lalu Allah telah menyembuhkanku bahkan Allah memberikanku harta kekayaan yang berlimpah Silahkan masuk dan ambillah yang kau suka demi Allah 


aku tidak akan mencegah dan mengungkit kembali pemberianku padamu karena Allah jawab pemuda ketiga mendengar jawaban ini sang malaikat berkata jagalah hartamu Sesungguhnya kamu telah diuji oleh Allah Allah pun telah meridaimu tapi Allah membenci dua orang sahabatmu jawab sang malaikat Seiring berjalannya waktu kedua pemuda yang mengusir malaikat kehidupannya kembali seperti sedia kala mereka berdua kembali menderita 


penyakitnya masing-masing dan semua harta kekayaannya ludes tak tersisa sehingga mereka berdua kembali dikucilkan oleh masyarakat kisah ini terdapat dalam kitab shahih Bukhari dan Muslim Dari Abu Hurairah dari Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam kisah selanjutnya Abu Nawas memang dikenal memiliki kecerdasan dan kecerdikan ia juga sering membantu menyelesaikan masalah orang-orang di sekitarnya namun sungguh berbeda di kehidupan rumah tangganya Abu Nawas mungkin dapat dikategorikan sebagai seorang suami yang takut pada istrinya Bagaimana tidak karena hampir setiap hari Abu Nawas diomelin oleh istrinya itu 


lantaran perilaku Abu Nawas sendiri yang sering pulang larut malam karena sikapnya yang sudah kelewatan itu istrinya menjadi sangat jengkel meskipun seringkali diomelin Abu Nawas tetap saja tidak berubah ia masih saja sering pulang larut malam dan untuk menghindari amukan istrinya setiap kali pulang malam Abu Nawas memasuki rumah melalui jendela hingga akhirnya sang istri Berencana untuk membuat Jera Abu Nawas ia tidak akan lagi mengomelinya namun langsung memukulinya pakai tongkat 


kayu sang istri berharap dengan cara itu Abu Nawas menjadi kapok singkat cerita di malam yang larut Abu Nawas belum pulang ke rumah sang istri tahu kalau Abu Nawas pasti akan masuk rumah dengan cara menyelinap lewat jendela Ia pun sudah menunggu Abu Nawas dengan memegang pentungan kayu sang istri akan berpura-pura menyangka Abu Nawas sebagai pencuri karena masuk rumah lewat jendela dan untuk melancarkan aksinya itu sang istri sengaja mematikan semua lampu rumahnya waktu semakin larut namun Abu Nawas belum juga 


pulang sang istri yang sudah mengantuk itu tiba-tiba dikejutkan dengan suara yang datang dari Bali jendela rumahnya Nah itu dia sudah pulang geram sang istri padahal yang mencoba memasuki rumahnya lewat jendela adalah seorang pencuri sang istri menduga jika yang datang adalah Abu Nawas dengan membawa di tangannya Ia pun langsung bergegas mendekati jendela dan bersiap untuk memukulnya dari balik jendela pencuri itu mulai memasuki rumah Abu Nawas tanpa ingin berlama-lama sang istri langsung melayangkan pentungan ke arah Si Pencuri hingga pencuri itu jatuh tersungkur 


ke lantai ampun ampun teriak Si Pencuri namun istri Abu Nawas tetap saja memukulinya dengan bendungan setelah beberapa saat istrinya mulai tersadar ia merasa suara minta ampun orang yang dibentuknya bukanlah suara suaminya karena merasa penasaran akhirnya sang istri menghidupkan lagi lampu rumahnya sehingga tampak jelas bahwa orang tersebut memang bukanlah suaminya melainkan orang lain yang hendak mencuri di rumahnya si pencuri terlihat pingsan dan penuh luka lebam akibat pentungan Istri Abu Nawas sontak sang istri langsung berteriak tidak karuan meminta tolong tolong ada pencuri teriakan 


Istri Abu Nawas ternyata membangunkan warga sekitar mereka langsung bergegas menuju rumah Abu Nawas dengan cepat Setibanya di rumah Abu Nawas para warga melihat Si Pencuri sudah pingsan dalam keadaan babak belur Mereka pun kagum dengan keberanian Istri Abu Nawas Maaf aku tidak bermaksud menyakitinya apalagi Sampai separah ini aku sudah keliru kata istri Abu Nawas kepada warga yang datang keliru keliru bagaimana maksudnya tanya salah Seorang warga heran Tadi ia masuk melalui jendela aku kira itu suamiku yang sering pulang malam Makanya langsung saya pentung nggak tahunya itu pencuri beneran jelas Istri Abu Nawas tidak lama kemudian Abu Nawas pun pulang ia kaget wajahnya menjadi pucat melihat banyak orang di rumahnya dirinya khawatir telah terjadi sesuatu kepada istrinya Ia pun langsung berlari mendekati kerumunan warga di rumahnya kemudian ada salah Seorang warga yang menceritakan kejadian sebenarnya wajah Abu Nawas 


yang semula pucat berubah menjadi tersenyum ia kemudian berkata Untung saja aku pulang lebih telat Kalau tidak aku yang akan mengalami nasib sial itu ujar Abu Nawas merasa bahagia namun demikian Abu Nawas sangat memuji keberanian istrinya meski Si Pencuri dikiranya adalah dirinya yang sering pulang malam lewat jendela kisah selanjutnya seperti biasa kalau tidak ada undangan ke istana Abu Nawas menghabiskan waktunya di kedai teh kepunyaan Pak Hamid karena di sanalah ia bisa tahu berita hangat yang sedang beredar di masyarakat dari sesama kawan tongkrongannya 


Pada suatu hari saat Abu Nawas sedang nongkrong di Warung Pak Hamid datanglah beberapa kawannya menemani Abu Nawas kemudian salah satu kawannya berkata kepadanya Abu Nawas aku ada tantangan untukmu Apakah kamu berani ucap kawannya dengan entengnya Abu Nawas menjawab tentu saja saya berani Tantangan apa yang akan kalian berikan banyak Abu Nawas begini Abu Nawas tantangannya adalah Kalau kamu bisa mengencingi warung pak Hamid maka kami akan 


memberikanmu hadiah tapi syaratnya saat kamu mengencingi seisi ruangan warungnya Pak Hamid harus tertawa Kalau Pak Hamid sampai jengkel berarti kamu telah gagal ujar kawan-kawannya Waduh tantangan yang sangat beresiko mengingat pak Hamid terkenal sangat kalah kata Abu Nawas dalam hati Ia pun lantas berpikir sejenak Tak lama kemudian Abu Nawas kembali berkata [Musik] begini kawan-kawan karena tantangannya sangat beresiko berapa hadiah yang akan kalian berikan kalau aku berhasil melakukannya tanya Abu Nawas kawan-kawannya menjawab Kami akan memberikanmu Hadiah uang seribu dinar seribu dinar uang yang cukup banyak tanpa pikir panjang Abu Nawas pun menerima tantangan kawan-kawannya itu Baiklah saya terima tantangan kalian tapi saya minta bayarannya sekarang ucap Abu Nawas Mereka pun segera memberikan Abu Nawas uang seribu dinar kalian tunggu di sini sebentar aku akan masuk ke dalam warung pak Hamid kata Abu Nawas Abu Nawas 


lalu beranjak dari tempat duduknya dan berjalan masuk ke dalam warung pak Hamid Menurut kalian apakah Abu Nawas bisa berhasil pahami kan orangnya sangat galak tanya salah satu kawannya kita lihat saja Nanti kalaupun gagal si Abu Nawas bisa-bisa digebukin pakai kayu sampai pingsan sahut kawan lainnya Sambil tertawa tidak lama kemudian terdengar suara tawa pak Hamid begitu keras karena penasaran kawan-kawannya Abu Nawas segera menengok ke dalam warung pak Hamid betapa kagetnya mereka ketika melihat Abu Nawas sedang mengencingi seluruh ruangan warung pak Hamid sedangkan Pak Hamid sendiri malah tertawa terpingkal-pingkal melihat ulah Abu Nawas Bagaimana mungkin ini bisa terjadi ucap salah satu dari mereka heran Abu Nawas pasti pakai ilmu sihir nih Timpal kawan lainnya setelah Abu Nawas berhasil menjalankan tantangannya Ia pun segera meninggalkan warung pak Hamid dan pulang ke rumahnya dengan membawa Hadiah uang salah satu kawannya Yang penasaran dengan kejadian tadi langsung menyusul Abu Nawas Hei Abu Nawas 


Tunggu dulu teriaknya sambil berlari ke arah Abu Nawas Abu Nawas pun menghentikan langkahnya Ada apa lagi kan tantangannya sudah berhasil aku lakukan tutur Abu Nawas Iya benar Tapi saya heran Abu Nawas Bagaimana cara kamu melakukannya padahal pahami kan sangat galak tapi kamu berhasil mengencingi hampir seisi ruangan warungnya dan ia sama sekali tidak marah Malah ia tertawa terpingkal-pingkal banyak kawannya penasaran Oh itu sih gampang balas Abu Nawas saat aku menemui pak Hamid di dalam warungnya aku menantang dia sebuah permainan dengan hadiah 500 Dinar tentu saja pahami tertarik permainannya adalah Barang siapa yang paling banyak memasukkan air kencing ke dalam gelas di hadapannya maka dialah pemenangnya lalu saya dan pahami menaruh gelas di hadapannya masing-masing giliran pertama adalah pak Hamid ia kencing fokus 


ke arah gelas di hadapannya tentu saja gelasnya terisi banyak oleh air kencing lalu tibalah Giliran saya saya kencing kesana kemari tak tentu arah hampir seisi ruangan saya kencingi kecuali gelas yang ada di hadapanku melihat hal itu pahami pun tertawa terpingkal-pingkal karena ia merasa bakal memenangkan lomba dan mendapatkan hadiah 500 Dinar dan memang kenyataannya Pak hamidlah pemenangnya lalu aku berikan dia 500 Dinar sedangkan sisa 500 dinarnya lagi aku bawa pulang kata Abu Nawas menjelaskan Oalah otakmu memang cerdik Abu Nawas ucap kawannya sambil geleng-geleng kepala Sekian dulu perjumpaan kita kali ini sampai bertemu lagi di kisah selanjutnya Terima kasih yang sudah subscribe dan setia menonton channel ini wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh


Demikianlah Artikel: Cerita Abu Nawas Abu Jahil Yang Serakah
Terima kasih sudah berkunjung ke blog ceritaupdate, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. Jangan lupa share artikel ini ke teman-teman kalian agar mereka juga cerita cerita menarik lainya, sampai jumpa di postingan cerita lainnya.

Anda sekarang membaca cerita Cerita Abu Nawas Abu Jahil Yang Serakah dengan alamat link https://www.ceritaupdate.my.id/2023/04/cerita-abu-nawas-abu-jahil-yang-serakah.html

Artikel Lainnya

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama