Cerita Abu Nawas Ingin Dilukis Sebelum Mati

Cerita Abu Nawas Ingin Dilukis Sebelum Mati- Hallo sahabat cerita update semuanya dimanapun kalian berada CERITA UPDATE, Pada cerita yang anda baca kali ini dengan judul Cerita Abu Nawas Ingin Dilukis Sebelum Mati, cerita update telah mempersiapkan beberapa cerita yang diambil dari berbagia sumber untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Cerita Abu Nawas, Cerita DONGENG ANAK MUSLIM, yang ceritaupdate tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Cerita Abu Nawas Ingin Dilukis Sebelum Mati
link : Cerita Abu Nawas Ingin Dilukis Sebelum Mati

Baca juga


Cerita Abu Nawas Ingin Dilukis Sebelum Mati

Assalamualaikum semuanya semoga kalian semua dalam keadaan sehat dan dilancarkan rezekinya Amin ya robbal alamin suatu kali Nasrudin kedatangan sahabatnya yang Seorang pelukis karena Sudah lama tak bertemu mereka pun berbincang-bincang saling melepas kangen satu sama lain di sela-sela obrolannya Nasrudin berkata kepada sahabatnya kawan Bukankah kamu pandai melukis Maukah kau melukisku tanya Nasrudin Oh tentu saja saya mau jawab sahabatnya tapi begini kawan saya tak punya uang untuk membayarmu ujar Nasrudin kamu itu kan kawan lama saya Nasrudin Aku tidak akan meminta bayaran padamu balas sahabatnya Benarkah Terima kasih kawan sahut Nasrudin kegirangan nanti lukis aku seolah aku memakai jubah yang mahal dan disampingku dikasih gambar sekarung emas minta Nasrudin mendengar 

permintaan Nasrudin tersebut membuat sahabatnya merasa heran Tapi kan kamu tidak punya semua itu ujar sahabatnya aku tahu pokoknya turuti saja permintaanku kata Nasrudin lalu Apa tujuanmu diduduki seperti itu tanya sahabatnya penasaran nanti Seandainya aku mati sebelum istriku Aku yakin dia akan segera menikah lagi dan aku ingin suami barunya menjadi gila gara-gara mencari emas dan jubah mahal yang aku kenakan di lukisan itu balas Nasrudin sahabatnya spontan tertawa terpingkal-pingkal dengan ulah Nasrudin tersebut kisah selanjutnya dikisahkan Nasrudin bekerja di sebuah toko pakaian pakaian yang dijual terbilang sangat berkelas tidak ada satupun yang harganya murah suatu hari ada seorang wanita masuk ke toko Nasrudin untuk membeli pakaian wanita tersebut sibuk melihat-lihat pakaian yang dirasa cocok dan menarik setelah menemukan baju pilihannya Ia pun membungkuk untuk melihat lebih dekat disaat itulah secara tidak sengaja si wanita kentut ia jadi merasa sangat malu dan segera melihat di sekelilingnya dengan gugup Apakah ada yang memperhatikannya atau tidak saat ia kentut syukurlah ternyata tidak ada orang pikir Si wanita merasa lega tapi ketika ia berbalik ternyata Nasrudin ada tepat di belakangnya maka si wanita mendadak menjadi 


merah dan pucat menahan rasa malu tapi dengan wajah tenang dan pura-pura tidak tahu Nasrudin menyapa si wanita dengan sopan Selamat datang ibu-ibu sedang mencari baju model apa tanya Nasrudin Oh Ternyata dia tidak mendengar kentut saya syukurlah batin si wanita merasa tenang ini saya mau beli baju yang bagus itu berapa harganya tanya si wanita sambil menunjukkan baju yang dipilihnya baju itu baju yang paling mahal di toko ini Bu jawab Nasrudin katakan saja berapa harganya De saksi wanita bukannya apa-apa Bu tadi waktu Ibu baru melihatnya saja langsung membuat Ibu kentut Jika dengan melihatnya saja bisa membuat ibu gendut maka ibu akan berak Ketika saya memberitahu harganya jawab Nasrudin seketika si wanita langsung pergi meninggalkan toko Nasrudin sambil menahan rasa malu kisah selanjutnya dikisahkan di negeri seberang terdapat sebuah kerajaan yang aman adil makmur dan Sentosa karena dipimpin oleh raja yang bijaksana sang raja sudah memimpin kerajaan sejak usia muda hingga sekarang di masa tua belum pernah digantikan oleh siapapun dan rakyatnya tak pernah keberatan karena sang raja memerintah kerajaan dengan cukup adil suatu kali sang raja merasa jenuh ia ingin istirahat menjadi raja selama setahun namun uniknya ia tidak menyerahkan posisi Raja kepada anak keturunannya Tetapi malah mengadakan sayembara untuk mencari sosok yang pantas menjadi raja disebarlah pengumuman ke 


seluruh negeri bahwa Raja akan Mencari Pengganti Siapapun boleh menjadi raja dari rakyat jelata sampai kaum bangsawan tapi ada dua syarat yang harus dijalani syarat pertama dia akan dijadikan raja selama setahun syarat kedua setelah menjadi raja selama setahun maka ia harus diasingkan di sebuah hutan belantara yang dihuni oleh ribuan binatang buas syarat pertama tentu saja bukan masalah besar justru merupakan suatu keberuntungan Siapa sih yang tidak mau menjadi raja dengan segala kekuasaan dan kemewahan yang akan didapatkan namun syarat yang kedua membuat orang-orang yang berhasrat menjadi raja akan berpikir dua kali karena semua orang tahu seperti apa hutan belantara hutan rimba yang liar yang penuh dengan binatang buas siapapun yang dibuang ke sana sama saja dengan bunuh diri dan Karena itulah sayembara tersebut belum ada yang berani mengajukan diri menjadi raja akhirnya suatu hari datang seorang pemuda yang menyatakan kesanggupannya menjadi raja dan menerima dua syarat tersebut pemuda ini sebenarnya adalah pemuda biasa yang ingin merasakan bagaimana nikmatnya menjadi raja karena selama ini ia hidup pas-pasan dan setelah berpikir panjang lebar ia nekat untuk melamar menjadi raja maka diangkatlah dia menjadi raja dan mulai saat itu Ia mendapatkan pelayanan layaknya seorang raja Harta berlimpah wanita cantik makan dan minuman enak dan fasilitas istimewa lainnya tapi sayang ternyata ketakutannya akan kematian membuatnya tak bisa menikmati semua itu tiga 


bulan pertama dia mulai gelisah karena umurnya tinggal 9 bulan lagi 3 bulan kedua ia makin tak tenang makan tak enak tidur tak nyenyak 3 bulan ketiga ia mulai menyesali keputusannya menjadi raja tiga bulan terakhir ia semakin stres berat karena hidupnya tinggal beberapa bulan lagi dan kesenangan yang ia cari selama ini tak bisa ia rasakan dan ketika masa jabatannya sebagai raja sudah berakhir lalu dibuanglah dia ke hutan belantara Tak Butuh waktu lama terdengar kabar ke seluruh negeri jika pemuda itu tewas dimakan binatang buas pemuda itu tewas Tanpa sempat mendapatkan kenikmatan dan kepuasan dunia yang ia cari dengan adanya peristiwa tersebut membuat orang-orang yang enggan melamar menjadi raja buat apa hidup enak selama setahun jika pada akhirnya harus mati tapi ternyata masih saja ada Pemuda lain yang ingin melamar menjadi raja maka diangkatlah Pemuda kedua ini menjadi seorang raja 3 bulan pertama menjadi raja Ia puas-puaskan berpesta karena sadar hidupnya tak akan lama lagi 3 bulan kedua dan berikutnya hari-harinya ia habiskan dengan foya-foya dan pesta pora bulan berganti bulan pestanya makin gila-gilaan ia sudah tak peduli lagi pada apapun Ia hanya ingin bersenang-senang 


sebelum mati setelah jabatannya sebagai raja berakhir lalu dibuanglah ke hutan belantara tidak Berapa lama terdengar kabar bahwa dia tewas diterkam singa tubuhnya dicabi-cabik dan jadi rebutan makanan para singa Pemuda kedua ini masih mending daripada pemuda yang pertama setidaknya Ia mendapatkan kenikmatan dan kepuasan dunia sebelum dia mati dua pemuda yang tewas ini membuat banyak orang melupakan mimpinya menjadi raja mereka masih penasaran Apakah masih ada orang yang cukup bodoh untuk melamar menjadi raja suatu hari Abu Nawas melancong ke negeri tersebut tujuannya adalah menemui sahabat lamanya yang kebetulan merupakan penduduk negeri itu Sesampainya di sana dengan penuh kehangatan Abu Nawas disambutnya mereka berdua saling melepas kangen satu sama lain di sela-sela obrolannya Abu Nawas merasa iba dengan kondisi sahabatnya itu ia kini hidup miskin tinggal di gubuk kecil reot hanya seorang diri mana istrimu tanya Abu Nawas semenjak Aku Jatuh Miskin ia pergi meninggalkanku jawab sahabatnya Ya sudah yang sabar ya Yang penting kamu jangan tinggalkan sholat dan jangan lupa berdoa kepada Allah agar Allah membukakan pintu rezeki untukmu tutur Abu Nawas Alhamdulillah aku tidak pernah tinggal sholat Bahkan aku sekarang 


rajin berpuasa sunnah balas sahabatnya Oh iya ngomong-ngomong Mana nih makanannya dari tadi kenapa belum keluar celetuk Abu Nawas Maaf Abu Nawas aku sudah tidak punya apa-apa aku sendiri kadang sehari makan kadang tidak ujar sahabatnya Mendengar hal itu membuat hati Abu Nawas semakin terenyuh Kenapa tidak mencari kerja upahnya kan bisa untuk beli makanan tanya Abu Nawas Setiap hari aku keluar untuk cari pekerjaan tapi belum juga aku dapatkan mungkin belum rezeki saya jawab sahabatnya kalau mau nekat sih sebenarnya aku bisa Bahkan aku menjadi raja dan kaya raya tapi itu hanya sementara setelah itu aku mati diterkam binatang buas di hutan belantara kata sahabatnya melanjutkan maksudmu Bagaimana tanya Abu Nawas heran kemudian sahabatnya itu memberitahu tentang sayembara yang diadakan rajanya mendengar sayembara tersebut Abu Nawas terdiam sejenak tiba-tiba terlintas di benak Abu Nawas sebuah ide yang cemerlang kamu ingin hidup kaya aku akan membantumu sekarang juga antarkan aku ke 


hadapan rajamu Aku mau mendaftar menjadi raja ucap Abu Nawas Kamu gila ya jangan Abu Nawas itu sama saja bunuh diri cegah sahabatnya Sudahlah turuti saja perkataanku timbal Abu Nawas maka diantarlah Abu Nawas ke istana untuk menemui sang raja Ada perlu apa kalian datang kemari tanya sang raja maaf tuan raja saya Abu Nawas dari negeri seberang Ingin mendaftar menjadi raja Itupun kalau tuan raja mengizinkan ucap Abu Nawas Oh tentu saja boleh siapapun dipersilahkan menjadi raja tapi ada dua syarat yang harus dijalani ujar sang raja saya siap Paduka yang mulia tapi saya minta satu permintaan izinkan sahabatku ini menjadi pengawal pribadi saya kata Abu Nawas sambil menunjuk sahabatnya yang berdiri di sampingnya Oh silahkan saja saat kamu menjadi raja setahun kamu berhak atas segala sesuatunya termasuk mengatur semua prajurit kerajaan beserta para menterinya tapi ketika masamu menjadi raja berakhir sahabatmu juga harus ikut kamu dibuang ke hutan belantara timbal sang raja sahabat Abu Nawas ini kaget dan sempat menolak dijadikan 


pengawal pribadinya namun akhirnya Abu Nawas berhasil membujuknya mendengar ada yang melamar menjadi raja lagi membuat masyarakat penasaran sebagian menertawakan kebodohan tersebut sementara yang lain merasa iba dan kasihan Abu Nawas pun akhirnya diangkat menjadi raja dan ia diberi segala kemewahan dan kemudahan serta fasilitas layaknya seorang raja ternyata berbeda dengan dua pemuda sebelumnya Abu Nawas tidak berpesta pora dan foya-foya namun Ia membuat beberapa tindakan selama ia menjadi raja tiga bulan pertama Abu Nawas memerintah ribuan prajurit untuk membabat habis hutan belantara dan memindahkan semua binatangnya ke tempat lain sebagai raja tentu perintahnya Harus dipatuhi walhasil setelah 3 bulan berlalu hutan belantara tempat ia akan dibuang kini menjadi tanah kosong yang siap huni 3 bulan kedua Abu Nawas memerintahkan para arsitek membuat istana megah untuk dirinya tentunya dengan uang kerajaan yang ia kuasai Abu Nawas bisa membangun apa saja termasuk membangun istana di tanah yang dulunya adalah hutan belantara maka dalam jangka waktu 3 bulan berdirilah istana megah dan kokoh 3 bulan ketiga Abu Nawas memerintahkan para prajurit membawakan harta dan perabotan dikirim ke istana yang baru saja ia bangun 3 bulan terakhir Abu Nawas menawarkan kepada masyarakat Siapa saja yang mau pindah di wilayah istananya akan dibuatkan rumah dan diberi modal uang untuk berdagang kesempatan bangunan tersebut tidak disia-siakan 


warga ratusan orang mendaftarkan diri untuk pindah di sekitaran istana Abu Nawas selama 3 bulan terakhir tempat yang tadinya hutan belantara kini berubah menjadi pemukiman penduduk bahkan di sana Abu Nawas mempunyai istana dengan dipenuhi harta kekayaan dan akhirnya habislah masa jabatan Abu Nawas sebagai raja dan sesuai perjanjian Abu Nawas dan sahabatnya dibuang ke hutan belantara yang kini sudah menjadi pemukiman penduduk Sesampainya di sana Abu Nawas dan sahabatnya memasuki istana barunya ini semua untuk kamu kamu sekarang sudah menjadi orang kaya tapi jangan lupa untuk bersedekah tutur Abu Nawas sahabatnya itu terkejut Bukan main ia langsung merangkul Abu Nawas dan mengucapkan terima kasih akhirnya Abu Nawas pun pamit pulang kembali ke kampung halamannya kisah selanjutnya lama sudah Abu Nawas tidak bertemu Baginda Raja ia sangat merindukan kebersamaan dengan rajanya itu biasanya dalam satu bulan ia sampai 4 kali dipanggil ke istana untuk menemani sang raja ngobrol bersama namun sudah hampir setengah tahun berjalan Baginda Raja belum juga memanggilnya hingga terbesit dalam 


benak Abu Nawas kalau Baginda Raja sudah melupakan dirinya sebenarnya Abu Nawas bisa saja langsung datang ke istana untuk menemui rajanya sebab Ia salah satu orang yang diberi keistimewaan khusus oleh raja bisa keluar masuk istana kapan saja namun kalau ia menemuinya tanpa ada kepentingan ia khawatir para menteri kerajaan akan berprasangka buruk kepadanya karena yang sudah-sudah banyak menteri yang iri dengan kedekatan Baginda Raja dan Abu Nawas bahkan sampai pernah ada yang mencoba memfitnah dirinya Abu Nawas tak ingin hal itu terulang kembali sepertinya aku harus cari cara supaya bisa bertemu Baginda Raja pikir Abu Nawas yang sedang termenung di depan rumahnya tidak lama kemudian muncullah ide cemerlang di kepalanya senyuman di wajah Abu Nawas kini mulai terlihat seketika itu Abu Nawas segera bergegas pergi menuju pasar Setibanya di pasar Abu Nawas mulai memasuki toko demi toko hampir semua tokoh yang dia masuki melongo menatap Abu Nawas sebab Ia hendak menjual sesuatu yang tidak wajar apakah tokoh ini menjual agama tanya Abu Nawas kepada pemilik toko tentu saja si pemilik toko heran dan menggelengkan kepalanya sebagai bentuk ekspresi kalau di toko tersebut 


tidak menjualnya kalau di sini tidak menjual agama saya ingin menjual agama harganya cukup satu Dinar Apakah kamu berminat tanya Abu Nawas kembali kamu sudah sinting ya Abu Nawas jawab si pemilik toko dengan geram lalu ia pun mengusir Abu Nawas Abu Nawas selalu tersenyum manakala dia dikatain sinting dan diusir begitulah yang dilakukan Abu Nawas selama seharian ia menawarkan agamanya untuk dijual dari toko satu ke toko yang lain setelah semua tokoh di pasar telah dimasukinya kemudian ia berteriak di tengah-tengah pasar [Musik] agama-agama ada yang mau beli agama akibatnya siang itu pasar menjadi Geger sesama pedagang di pasar Perkasa kusuk Dan menganggap Abu Nawas sudah gila banyak juga yang menuduhnya sudah jadi atheis yaitu suatu ajaran yang tidak mempercayai adanya Tuhan karena undang-undang di negeri itu melarang ajaran atheis maka orang-orang di pasar sepakat untuk menangkap 


Abu Nawas setelah Abu Nawas berhasil ditangkap ia langsung diarah ke istana dengan kondisi tangannya yang terikat hampir saja ia menjadi bulan-bulanan warga ia nyaris akan dipukuli namun salah satu warga langsung mencegahnya Setibanya di istana kerajaan Abu Nawas langsung diserahkan kepada prajurit penjaga pintu istana Baginda Raja tentu saja kaget melihat Abu Nawas digiring masa dengan tangan terikat ketika para warga sudah membubarkan diri Baginda Raja memerintahkan kepada para pengawal 


untuk membawakan Abu Nawas ke hadapannya maka dibawalah Abu Nawas ke ruang tengah istana untuk diintrogasi Kenapa mereka menangkapmu Apakah kamu kedapatan mabuk lagi tanya Baginda Raja ampun Paduka yang mulia hamba sudah bertobat dari perbuatan tersebut hamba sudah tidak lagi menyentuh minuman haram jawab Abu Nawas Lalu kenapa kamu ditangkap tanya Baginda Raja dengan heran ampun Paduka yang mulia mereka menangkap saya karena saya ingin 


menjual agama saya di pasar jawab Abu Nawas Baginda Raja sebenarnya juga kaget mendengar penuturan Abu Nawas tapi dia pura-pura tenang karena Baginda Raja Tahu betul watak daripada Abu Nawas kalau kamu mau jual agamamu sendiri kenapa mereka marah tanya Baginda Raja jika saya menjual agama saya sendiri mereka berpikir saya tak lagi Punya agama apa duka jika saya tak lagi punya agama mereka menyimpulkan Saya tak bisa salat lagi jika saya tak bisa sholat lagi mereka menyimpulkan berarti saya tak punya Tuhan jika saya tidak punya Tuhan mereka berpendapat kalau begitu saya atheis begitulah cara pengadilan jalanan berlangsung oleh sebab itulah saya ditangkap dan digiring ke istana kata Abu Nawas menjelaskan Baginda Raja tertegun mendengar penjelasan Abu Nawas diam-diam dia Hampir membenarkan 


logika rakyatnya tapi dia ingin mendengar sendiri Apa jawaban Abu Nawas atas tuduhan orang-orang di pasar sebab Baginda Raja tahu kecerdikan Abu Nawas makanya Baginda penasaran ingin tahu jawabannya begini Abu Nawas saya mencoba pahami jalan pikiran orang-orang di pasar jika kamu tak punya agama lagi karena sudah dijual Bagaimana cara kamu menyembah Tuhan tanya Baginda Raja ya saya tinggal masuk ke masjid lalu menunaikan salat jawab Abu Nawas enteng loh kok dengan cara salat kok di masjid Bukankah itu cara orang Islam beribadah berarti kamu masih punya agama Abu Nawas padahal kamu sendiri sudah menjual agamamu Sangga Baginda Raja kalau begitu Bolehkah saya balik bertanya Paduka yang mulia menurut Paduka apa sih sebenarnya agama itu tanya Abu Nawas Baginda Raja kemudian menjawab bahwa 


agama adalah seperangkat ajaran yang datang dari langit yang mengajarkan seluruh umat manusia untuk selalu berbuat baik mengganggu orang lain sekecil apapun adalah perbuatan tidak baik Jika setiap orang beragama berbuat baik maka tatanan itu bersama umat manusia akan baik dengan sendirinya karena tak seorangpun merasa terganggu dengan kehadiran orang lain akibat ajaran agama yang dijalankannya Baginda Raja mencontohkan rukun Islam mulai dari syahadat salat puasa zakat sampai ibadah haji semuanya ditujukan untuk kebaikan manusia tujuan salat adalah mencegah pelakunya dari perbuatan mungkar jika ada orang salat tapi tingkah lakunya merugikan orang lain salat yang dia lakukan perlu dipertanyakan begitu pula dengan puasa Puasa membuat kita agar kita berempati pada kaum miskin sedangkan zakat sendiri sudah pasti kita Salurkan untuk memberdayakan fakir miskin bahkan predikat Haji Mabrur berarti haji yang penuh dengan kebaikan sosial jadi begini Abu Nawas 


orang beragama Sesungguhnya orang yang selalu melahirkan kebaikan untuk orang lain terlebih dalam ajaran agama Islam kita dilarang memutuskan silatu Rahmi dengan orang baik apalagi terhadap sesama muslim setelah Baginda Raja menjelaskan panjang lebar Abu Nawas tersenyum penuh bahagia Kalau boleh tahu apa ancamannya bila memutuskan silaturahmi sesama saudara Islam tanya Abu Nawas orang yang memutuskan silaturahmi sesama saudara Islam tidak akan diterima amal ibadahnya dan rahmat Allah tidak 


akan turun kepada orang yang memutuskan silaturahmi jawab Baginda Raja semangat itulah Tujuan saya kemarin Paduka yang mulia saya sengaja membiarkan warga menangkap saya supaya saya bisa bertemu dengan Baginda dengan begitu saya tetap bisa menjaga silaturahmi dengan Baginda karena saya tidak ingin amal ibadah saya tertolak dan saya tidak ingin Allah berhenti memberikan rahmat kepada saya balas Abu Nawas sejenak Baginda Raja terdiam ia mulai merenungi kata-kata Abu Nawas dan ia pun mulai menyadari atas kekhilafannya 


Maafkan saya Abu Nawas saya tahu sudah lama saya tidak mengundangmu ke istana Terima kasih sudah mengingatkanku ya Abu Nawas bujar Baginda Raja Oh iya Abu Nawas ngomong-ngomong Apakah kamu masih berniat menjual agamamu tanya Baginda Raja jualan agama ya menurut Paduka sendiri siapa sih orang yang pantas disebut jualan agama ucap Abu Nawas balik bertanya Kalau menurut saya orang yang pantas disebut jualan agama orang yang memanfaatkan agama untuk kepentingan pribadinya jawab Baginda Raja dengan sikap Abu Nawas berkata tepat sekali Paduka yang mulia seperti halnya pejabat-pejabat kerajaan ketika ingin dipilih mendadak bersorban mendadak masjid-masjid dikunjungi dan salat berjamaah dengan warga dan dia juga mengumbar banyak janji semua itu mereka lakukan hanya untuk 


mencari Simpati agar mendapat dukungan dari orang-orang Islam tapi setelah menjabat mereka lupa dengan semua itu banyak janji-janji yang diingkari bahkan tidak sedikit yang malah tertangkap karena korupsi Bukankah itu yang namanya jualan agama penjelasan Abu Nawas membuat Raja berkencah kagum Baiklah Abu Nawas Hari ini saya mendapat banyak pelajaran darimu Puji Baginda Raja kemudian Baginda Raja mengantarkan Abu Nawas 


keluar istana Tak lama kemudian ia mendengar Abu Nawas kembali berteriak agama-agama dijual murah Siapa yang mau beli agama hanya satu Dinar saja mendengar itu Baginda Raja hanya menggeleng-gelengkan kepalanya dasar Abu Nawas Sekian dulu perjumpaan kita kali ini sampai bertemu lagi di kisah selanjutnya Terima kasih  wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh


Demikianlah Artikel: Cerita Abu Nawas Ingin Dilukis Sebelum Mati
Terima kasih sudah berkunjung ke blog ceritaupdate, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. Jangan lupa share artikel ini ke teman-teman kalian agar mereka juga cerita cerita menarik lainya, sampai jumpa di postingan cerita lainnya.

Anda sekarang membaca cerita Cerita Abu Nawas Ingin Dilukis Sebelum Mati dengan alamat link https://www.ceritaupdate.my.id/2023/04/cerita-abu-nawas-ingin-dilukis-sebelum.html

Artikel Lainnya

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama