Cerita Abu Nawas Anak Bandel Dan Pemalas Dibikin Jera Oleh Abu Nawas

Cerita Abu Nawas Anak Bandel Dan Pemalas Dibikin Jera Oleh Abu Nawas- Hallo sahabat cerita update semuanya dimanapun kalian berada CERITA UPDATE, Pada cerita yang anda baca kali ini dengan judul Cerita Abu Nawas Anak Bandel Dan Pemalas Dibikin Jera Oleh Abu Nawas, cerita update telah mempersiapkan beberapa cerita yang diambil dari berbagia sumber untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Cerita Abu Nawas, Cerita DONGENG ANAK MUSLIM, yang ceritaupdate tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Cerita Abu Nawas Anak Bandel Dan Pemalas Dibikin Jera Oleh Abu Nawas
link : Cerita Abu Nawas Anak Bandel Dan Pemalas Dibikin Jera Oleh Abu Nawas

Baca juga


Cerita Abu Nawas Anak Bandel Dan Pemalas Dibikin Jera Oleh Abu Nawas

Assalamualaikum semuanya semoga kalian semua dalam keadaan sehat dan dilancarkan rezekinya Amin ya robbal alamin Pada suatu hari Baginda Raja kedatangan sahabatnya yang juga merupakan raja dari negeri seberang sahabatnya yang seorang raja itu mengeluhkan tentang perilaku putranya kepada Baginda Raja raja dari negeri seberang tersebut menceritakan bahwa anaknya sangat pemalas dan enggan disuruh belajar dan yang lebih parahnya lagi si anak bandelnya kelewat Batas ia lebih suka menghabiskan waktunya hanya untuk bermain dan tidur manakala setiap kali sang raja mendatangkan guru untuk mengajari anaknya si anak malah menertawakan guru yang mengajarnya Bahkan seringkali dilecehkan dan diabaikan hal ini membuat guru-guru yang mengajar memilih untuk berhenti mereka tak mampu menghadapi 

sifat Putra Raja yang nakal tersebut padahal sang raja berharap kelak putranya sanggup mewarisi kerajaan untuk generasi berikutnya Kenapa tidak kau titipkan saja kepada Abu Nawas biarkan dia mendidik anakmu dengan caranya tutur Baginda Raja menyarankan Abu Nawas Siapa itu Abu Nawas tanya sahabatnya dia itu ulama sufi yang terkenal cerdik dan pandai di kota Baghdad jawab Baginda Raja Baiklah akan aku coba minggu depan aku akan ajak Putraku kemarin balas sahabatnya beberapa minggu kemudian dengan diantar Baginda Raja raja dari negeri seberang tersebut membawa putranya ke rumah Abu Nawas melihat kedatangan tamu seorang raja tentu saja membuat Abu Nawas terkejut ampun Paduka yang mulia ada gerangan apa tiba-tiba Paduka datang kemari tanya Abu Nawas Baginda Raja lalu mengungkapkan maksud kedatangannya ia hendak menitipkan Putra sahabatnya kepada Abu Nawas untuk diajari ilmu agama dan kedisiplinan wahai Abu Nawas ajarkan anak saya ilmu agama dan didiklah dia supaya disiplin minta sahabat Baginda Raja Saya bersedia tapi saya akan mendidiknya dengan cara saya dan Paduka tidak boleh sakit hati balas Abu Nawas baik Abu Nawas semuanya aku serahkan padamu ujar 


sahabat Baginda Raja singkat cerita maka Pulanglah Baginda Raja dan sahabatnya baru saja ditinggal orang tuanya si anak membuat ulah di rumah Abu Nawas ia dengan beraninya membentak Abu Nawas saat minta diambilkan air minum awalnya Abu Nawas menanggapinya dengan senyuman ia selalu menuruti kemauan si anak tersebut hingga Pada suatu hari tiba-tiba Abu Nawas memukul Si Anak Cukup keras padahal Ia tidak melakukan kesalahan apapun Sejak saat itulah si anak menjadi takut kepada Abu Nawas sifatnya yang bandel dan suka malas-malasan mendadak berubah menjadi penurut dan rajin beberapa tahun kemudian orang tuanya datang untuk menjemput Sang putra mahkota si anak ini menjadi pribadi yang sopan dia juga cerdas dan cepat menguasai berbagai ilmu agama yang diajarkan Abu Nawas melihat perubahan pada diri anaknya sang raja menjadi senang dan bahagia Seiring berjalannya waktu si anak yang sudah menginjak dewasa dinobatkan sebagai raja untuk menggantikan posisi ayahnya berkat kecerdasan dan kedisiplinannya dia menjadi raja yang gagah dan berwibawa suatu hari Dia teringat dengan Abu Nawas 


sosok guru yang telah mendidiknya Ia pun Berencana untuk menemuinya dengan didampingi pasukan kerajaan pemuda yang kini sudah menjadi raja berangkat menuju rumah Abu Nawas Setibanya di sana ia langsung disambut hangat dan dipersilahkan masuk oleh Abu Nawas setelah cukup lama berbincang-bincang Ia lalu bertanya kepada Abu Nawas guru aku mau bertanya Masih ingatkah suatu hari guru memukulku padahal aku tidak bersalah waktu itu atas dasar apa Guru melakukannya sekian tahun lamanya ternyata sang murid masih menyimpan pertanyaan tentang kenangan pahit dari Sang Guru mendengar pertanyaan tersebut Abu Nawas menjawabnya dengan tersenyum Aku sudah lama menunggu datangnya hari ini dimana kamu bertanya tentang pukulan itu sekarang kamu tahu bahwa pukulan kezaliman itu membuatmu tak bisa melupakannya begitu saja Ia terus mengganggumu setiap waktu maka ini adalah pelajaran untukmu di hari ketika kamu menjadi pemimpin seperti sekarang Jangan pernah sekalipun menjalani masyarakatmu karena mereka tak pernah bisa tidur dan tak pernah bisa lupa pahitnya kezaliman setelah mendapat penjelasan 


tersebut sang raja yang baru itu merasa puas sekaligus mendapat wejangan yang sangat berharga kisah selanjutnya sore itu Abu Nawas sedang duduk santai di istana sambil ngobrol asik dengan Baginda Raja diketahui sejumlah menteri menyaksikannya dengan rasa Iri kepada Abu Nawas apa sih Hebatnya Abu Nawas bisa-bisanya duduk santai dengan Baginda Raja celetuk salah seorang menteri Baginda Raja yang memahami gelagat para menterinya sengaja membiarkan Ia tetap asyik bercanda tawa dengan Abu Nawas lalu Baginda Raja berkata Hei Abu Nawas Kenapa sih para menteri ku banyak yang tidak suka kepadamu tanya Baginda Raja Abu Nawas hanya tersenyum 


Mungkin mereka belum kenal dengan baik siapa hamba jawab Abu Nawas kenanya belum kenal Bagaimana maksudmu tanya Baginda Raja kembali bisa jadi mereka hanya mengenalku sedikit itupun hanya mengenal yang jelek-jeleknya saja balas Abu Nawas oh iya katanya Baginda Raja akan membeli gajah tanya balik Abu Nawas kamu kalau saya ajak bicara serius selalu mengalihkan pembicaraan kerudung Baginda Raja ampun Baginda yang mulia hamba sama sekali tidak mengalihkan pembicaraan justru hamba ingin menjelaskan maksud jawaban hamba tadi sebab ini ada kaitannya dengan pertanyaan Baginda kata Abu Nawas menjelaskan kamu malah membuatku jadi tambah bingung Abu Nawas tutur Baginda Raja begini saja Baginda Saya mau tanya apakah para menteri yang tidak suka 


denganku mereka semua pernah melihat binatang gajah tanya Abu Nawas Saya kira Tidak seorangpun dari mereka yang pernah melihat gajah seumur hidupnya Memangnya kenapa Abu Nawas Baginda Raja balik bertanya saya ada permintaan Baginda permintaan saya adalah kumpulkan mereka bersama gajah di salah satu ruangan yang gelap kemudian satu persatu dari mereka dimintai pendapatnya tentang bentuk gajah ujar Abu Nawas Baginda Raja 


pun memenuhi permintaan Abu Nawas para menteri yang tidak suka dengan Abu Nawas dikumpulkan dalam satu ruangan yang gelap bersama gajah karena kondisinya yang gelap mereka memegang gajah setengahnya ada yang memegang belalainya ada yang memegang kopinya Ada pula yang memegang ekornya setelah itu satu persatu menterinya dimintai pendapat tentang hewan gajah menteri satu mengatakan kalau gajah Tak ubahnya seperti ular piton ia beranggapan demikian karena yang ia pegang adalah belalainya menteri kedua mengatakan kalau Gajah itu seperti kipas ia beranggapan demikian karena yang ia pegang adalah kupingnya Adapun menteri selanjutnya mengatakan kalau Gajah itu seperti 


belut karena yang ia pegang adalah ekornya gajah pada intinya mereka menilai hewan gajah berbeda-beda sesuai dengan apa yang mereka ketahui Tidak seorangpun bisa menggambarkan gajah dengan sempurna lantaran mereka menyentuhnya hanya sebagian Bagaimana Baginda yang mulia Apakah salah satu dari mereka ada yang menjawabnya dengan benar tanya Abu Nawas tidak ada satupun yang benar Abu Nawas jawab Baginda Raja tapi Apa kaitannya dengan pembicaraan kita tadi tanya Baginda Raja heran Abu Nawas menjawab mereka tidak mengetahui secara utuh dan benar tentang gajah tapi mereka terburu-buru dalam menyimpulkan bentuk hewan gajah Padahal mereka hanya memegangnya dari salah satu sisi begitu juga ketika mereka 


menyimpulkan tentang saya mereka tidak mengetahui secara utuh dan benar tentang saya tapi mereka dengan mudahnya menilai saya mendengar penjelasan Abu Nawas Baginda Raja pun mulai paham ternyata memang butuh waktu dan pikiran yang bening tanpa ada sikap iri untuk mengenal dirimu Abu Nawas ujar Baginda Raja kisah selanjutnya suatu kali ketika Baginda Raja Harun Al Rasyid sedang duduk di singgasananya datanglah seorang menteri menghadap Baginda Raja untuk mengadukan perbuatan Abu Nawas Paduka yang mulia Abu Nawas melarang 


orang-orang untuk sujud dan ruku saat salat dia juga menceritakan kepada orang-orang katanya Baginda Raja suka fitnah tentu saja hal itu membuat Baginda Raja murka kurang ajar Abu Nawas ia berani menantang perintah Allah dan dia juga berani memfitnahku Ketus Baginda Raja karena saking geramnya Baginda Raja langsung memanggil Abu Nawas ke istana untuk dimintai keterangan dan bertanggung jawabban atas segala kegaduhan yang dibuatnya dengan dijemput oleh beberapa pengawal kerajaan akhirnya Abu Nawas datang ke istana Hei Abu Nawas Apa benar kamu melarang orang-orang untuk sujud dan ruku saat salat tanya Baginda emosi benar 


Baginda jawab Abu Nawas enteng melihat reaksi Abu Nawas yang tak merasa bersalah membuat Baginda Raja tambah emosi meski begitu Baginda tetap menahan amarahnya dan kembali bertanya kepada Abu Nawas dan Apa benar kamu mengatakan kepada orang-orang kalau aku adalah raja yang suka fitnah Iya benar Baginda dan Kenyataannya memang begitu jawab Abu Nawas sambil cengengesan kali ini Baginda Raja benar-benar tidak bisa membendung emosinya kesabarannya sudah hilang dengan sangat marah Baginda berkata kepada Abu Nawas kamu memang pantas dihukum mati Abu Nawas kamu telah berani melanggar syariat Islam dan kamu sudah menyebarkan fitnah tentang rajamu ini 


seketika Baginda Raja langsung menyuruh beberapa prajuritnya untuk menahan Abu Nawas dan memasukkannya ke dalam penjara Tunggu dulu Baginda jangan tergesa-gesa dalam mengambil keputusan izinkan hamba memberikan penjelasan minta Abu Nawas aku tidak butuh penjelasanmu jelas-jelas kamu sudah bersalah bentak Baginda Raja Bagaimana mungkin Baginda bisa memutuskan saya bersalah sedangkan Baginda sendiri tidak mau mendengarkan penjelasanku ujar Abu Nawas Baiklah cepat jelaskan sekarang desak Baginda penuh emosi begini Baginda yang mulia memang hamba akui hamba telah mengatakan itu Namun sepertinya kedua pernyataan hamba tersebut datang kepada Baduga dalam keadaan yang tidak lengkap seolah-olah hamba bersalah dan melanggar syariat Islam hamba kali ini merasa difitnah Paduka yang mulia jelas Abu Nawas apa merasa difitnah justru kamu yang telah memfitnah saya kepada orang-orang [Musik] Abu Nawas kemudian memberikan penjelasan secara rinci dan jelas ampun Paduka yang mulia jadi aslinya begini Baginda hamba 


memang melarang orang untuk ruku dan sujud dalam salat tapi bukan pada salat lima waktu atau salat lainnya melainkan salat jenazah karena pada waktu itu hamba memang sedang menjelaskan tentang salat jenazah jelas Abu Nawas Baginda mencoba mencerna apa yang dikatakan oleh Abu Nawas meski sebelumnya Baginda sangat geram namun sekarang dapat membenarkan apa yang menjadi pendapat Abu Nawas tersebut 


Lalu bagaimana tentang pernyataanmu tentangku kamu mengatakan kepada orang-orang kalau aku suka fitnah tanya Baginda Raja Oh mengenai hal itu kebetulan pada saat itu hamba sedang menerangkan tentang ayat Alquran dimana dalam ayat tersebut menjelaskan bahwa anak-anak dan harta adalah fitnah Bukankah Baginda suka dengan anak-anak dan harta kalau begitu Baginda berarti suka dengan fitnah Adakah perkataan saya yang salah tanya Abu Nawas setelah mendengar penjelasan Abu Nawas Baginda malah merasa malu karena kata-kata Abu Nawas bukan hanya untuk pembelaan diri semata melainkan 


sebuah sindiran dan teguran terhadap dirinya dimana dirinya selama ini terlalu larut dalam kesenangan duniawi padahal kenikmatan yang ia dapatkan itu adalah ujian dari Allah subhanahu wa ta'ala dengan demikian Baginda Raja akhirnya meminta maaf kepada Abu Nawas karena telah berburuk sangka kepadanya dan ternyata penyebab berita yang tidak utuh ini tersebar karena terdapat beberapa orang kerajaan yang tidak suka melihat kedekatan Abu Nawas dengan Baginda Raja oleh sebab itulah mereka sengaja menyampaikan informasi yang salah dan tidak utuh agar dapat menjatuhkan nama Abu Nawas di depan Baginda Raja kisah selanjutnya biasanya ketika ada sebuah makam keramat yang disiarai banyak orang hal itu disebabkan karena di tempat itu dikuburkan seorang yang alim atau bisa juga seorang pahlawan yang berjasa bagi negaranya tujuan para peziarah pun berbeda-beda ada yang sekedar mendoakan Ada pula yang meminta keberkahan dan kali ini saya akan menceritakan kisah lucu tentang Abu Nawas dan makam keramat kisah ini berawal ketika Abu Nawas 


silaturahmi ke rumah sahabatnya yang berada di kampung seberang sepulangnya dari sana Abu Nawas diberi hadiah seekor keledai sebagai kenang-kenangan Beberapa hari kemudian Abu Nawas mendengar kabar bahwa sahabatnya itu meninggal dunia sedihlah hati Abu Nawas ia tak menyangka sahabatnya yang sangat ia cintai pergi begitu cepat meninggalkan dunia ini untuk mengobati rasa kehilangannya Abu Nawas merawat dengan baik keledai pemberian sahabatnya Itu sebab keledai inilah satu-satunya kenangan 


yang membuat dirinya selalu teringat akan sahabatnya Abu Nawas memperlakukan si Keledai dengan sepenuh hati layaknya ia memperlakukan sahabatnya yang telah meninggal itu tidak berselang lama Abu Nawas kembali dirundung duka keledai pemberian sahabatnya juga ikut mati Ia pun lalu menguburkannya di kampung sahabatnya yang telah meninggal Setelah usai mengubur Abu Nawas bersimpuh di Pusara sambil meratapi keledainya untuk beberapa lama Abu Nawas terlihat khusus berdoa dengan bercucuran air mata disaat situasi demikian lewatlah rombongan warga melintas di tempat itu mereka berpikir pasti yang di makam tersebut adalah Makam orang suci sebab Abu Nawas yang terkenal Alim dan pintar saja sampai rela datang ke kampung mereka hanya untuk menziai 


makam itu apalagi ketika mereka melihat Abu Nawas tampak sedih Sampai sebegitunya meratapi kepergian orang di makam itu rombongan warga ini lalu berhenti dan ikut berdoa di makam tersebut ada yang minta keberkahan Ada pula yang berdoa agar hajatnya terkabul tentu saja hal ini membuat Abu Nawas kaget Hei apa yang kalian lakukan tanya Abu Nawas heran kami juga ingin mendapatkan berkah seperti dirimu Kami yakin kalau makam ini adalah bukan Makam orang sembarangan dijawab mereka 


bertambah kagetlah Abu Nawas mendengarnya kemudian Abu Nawas memberitahu bahwa kuburan tersebut bukanlah kuburan siapa-siapa melainkan kuburan keledai miliknya tapi mereka tak mempercayainya mana mungkin ini makam keledai buktinya kamu sampai sebegitu sedihnya kamu pasti ingin mencari keuntungan dari makam ini hanya untuk dirimu saja ujar mereka Abu Nawas sudah berkali-kali meyakinkan mereka tapi mereka tidak menghiraukannya yang akhirnya membuat Abu Nawas kewalahan Ia pun akhirnya menyerah dan meninggalkan 


kampung tersebut bertahun-tahun kemudian Abu Nawas diajak kawahnya jalan-jalan mengunjungi Kampung tempat keledai Abu Nawas dimakamkan Sesampainya di sana Abu Nawas dan kawannya merasa heran kenapa ada banyak orang mengunjungi sebuah makam ratusan orang terlihat antri bergantian menjiarai makam tersebut Abu Nawas dan Kawannya pun menjadi penasaran mereka berdua ingin mengetahuinya makan Siapa yang kau kunjungi tanya Abu Nawas kepada seseorang yang kebetulan melintas di hadapannya itu makam keramat jawab orang itu singkat Ayo Abu Nawas kita ke sana saya sangat penasaran ajak kawannya mereka berdua lalu mendekati makam keramat yang dimaksud yang ramai dikunjungi sampai Ribuan Orang dan ternyata makam tersebut adalah makam keledainya Abu Nawas yang telah 


bertahun-tahun meninggal melihat hal itu spontan Abu Nawas tertawa terpingkal-pingkal Abu Nawas Kenapa kamu tertawa Apa ada yang lucu ujar kawannya heran Kamu tahu tidak Makam siapa itu tanya Abu Nawas Memangnya kamu tahu Kata kawannya balik bertanya tentu saja saya tahu aku sangat Mengenali makam itu jawab Abu Nawas Abu Nawas pun lalu menceritakan kisah tentang makam keledai pemberian sahabatnya mendengar cerita Abu Nawas kawahnya itu seketika ikut tertawa terpingkal-pingkal tingkah Abu Nawas 


dan kawannya ini membuat ratusan peziarah merasa terganggu dan menganggap Abu Nawas mengolok-olok makam keramat orang-orang lalu menegur Abu Nawas agar menjaga sikap tapi Abu Nawas Justru malah tertawa lebih kencang tentu saja hal ini membuat orang-orang emosi mereka segera menangkap Abu Nawas dan hendak memukulinya Tunggu dulu kalian jangan cepat emosi kalian tahu tidak makam yang kalian anggap keramat itu bukan makam Orang alim tapi makam keledaiku yang mati aku sengaja menguburkannya di situ Kalau kalian tidak percaya 


gali saja kuburan itu kalau saya berbohong silahkan kalian boleh membunuh saya ucap Abu Nawas ratusan orang yang hadir saling tatap satu sama lain Ada yang percaya Ada pula yang tidak percaya akhirnya untuk membuktikan ucapan Abu Nawas mereka beramai-ramai menggali tanah makam tersebut dan ternyata memang benar yang mereka temukan adalah tulang belulang seekor keledai kemudian salah seorang warga bertanya kepada Abu Nawas kenapa bisa seperti ini Abu Nawas Abu Nawas pun lalu menjelaskan awal mulanya dan kenapa keledainya dimakamkan di kampung mereka itu dikarenakan keledai miliknya adalah pemberian sahabatnya yang telah meninggal yang juga merupakan penduduk Kampung ini Sejak saat itulah akhirnya orang-orang menjadi sadar dan tidak lagi menganggap keramat makam tersebut kisah selanjutnya suasana pagi dan cerah mengusik Abu Nawas untuk berjalan-jalan menikmati indahnya kota Baghdad seperti biasa Ia juga tak lupa mampir ke warung untuk nongkrong bersama kawan-kawannya Setibanya di warung ternyata teman-temannya Abu Nawas sudah pada berkumpul Mereka tampak asik sedang membicarakan suatu berita yang lagi hangat karena merasa ingin tahu Abu Nawas pun lalu bertanya kepada mereka kayaknya kalian lagi ngobrol Serius nih Apakah ada kabar terbaru tanya Abu Nawas salah satu temannya menjawab ada yaitu 


lomba tinju bebas hadiahnya 1 kg emas Benarkah tanya Abu Nawas kaget Apakah semua orang boleh mendaftar tanya Abu Nawas kembali mereka menjawab lomba ini terbuka untuk umum Abu Nawas semua orang boleh mendaftar Memangnya kamu mau ikut Abu Nawas tanya mereka tertawa iya saya mau ikut mendaftar jawab Abu Nawas mantap Apa kamu serius Abu Nawas tanya mereka tak percaya maaf nih Abu Nawas bukannya saya menghina tapi badanmu kan kurus dan tenagamu juga tak begitu kuat namun Abu Nawas tidak menghiraukan ucapan temannya itu kita lihat saja nanti siapa yang bakalan jadi juaranya ujar Abu Nawas penuh percaya diri hari yang ditunggu-tunggu pun tiba semua orang berkumpul di lapangan untuk menyaksikan jalannya perhelatan tinju bebas kawan-kawan Abu Nawas juga berbondong-bondong ikut menghadirinya mereka penasaran dengan aksi Abu Nawas nantinya pertandingan demi pertandingan pun telah selesai dilaksanakan beberapa peserta ada yang mengalami cedera ada juga yang sampai keluar darahnya dan kini tibalah giliran Abu Nawas melawan dengan petinju yang berbadan kekar dan besar timbanglah nama 


petunjuk itu supaya masuk ke dalam ring Ia pun masuk dengan gagahnya sambil mengepalkan tangannya seolah tak sabar ingin menghajar Abu Nawas gila badannya gede banget ujar kawan Abu Nawas sekali tonjok bisa mati tuh Abu Nawas sahut kawan lainnya namun saat nama Abu Nawas dipanggil Abu Nawas sama sekali tidak menampakkan dirinya setelah ditunggu beberapa menit Abu Nawas masih saja belum kelihatan maka dengan terpaksa pertandingan pun ditunda Bukan main geramnya petinju tersebut baginya ini merupakan pelecehan mana Abu Nawas mana Abu Nawas teriaknya penuh emosi ada yang tahu dimana rumahnya aku akan menyeret paksa dia kemari sambungnya beberapa orang lalu menunjukkan Di mana alamat rumah Abu Nawas dengan Langkah tegap si petinju bergegas menuju rumah Abu Nawas Waduh bakalan mampus tuh Abu Nawas celetuk salah satu kawan Abu Nawas dengan dikawal beberapa orang dan panitia lomba sampailah si petinju itu di depan rumah Abu Nawas saking emosinya si petinju langsung mendobrak pintu rumahnya dengan sekali pukul akan tetapi saat ia mulai memasuki rumah Abu Nawas ia tidak mendapati 


seorangpun di situ ia malah dikejutkan oleh sesuatu yang membuatnya sangat kaget badannya mendadak langsung gemetaran pasalnya ia melihat terpampang celana pendek untuk tinju tapi dengan ukuran yang sangat besar kontan saja sang petinju tadi nyalinya langsung menciut matilah aku ternyata yang bernama Abu Nawas tubuhnya pasti besar sekali celana pendeknya saja segitu bagaimana nanti orangnya pikir Si petinju tersebut dengan langkah gemetaran si petinju lalu keluar dari rumah Abu Nawas dan menemui panitia 


lomba Saya tidak mau meneruskan pertandingan ini saya memilih untuk mengundurkan diri ucap si petinju tersebut akibat dari kecerdikan Abu Nawas ini ia pun menjadi pemenangnya tanpa harus bertanding Abu Nawas pun akhirnya mendapatkan hadiah 1 kg emas Sekian dulu perjumpaan kita kali ini sampai bertemu lagi di kisah selanjutnya Terima kasih yang sudah subscribe dan setia menonton channel ini wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh


Demikianlah Artikel: Cerita Abu Nawas Anak Bandel Dan Pemalas Dibikin Jera Oleh Abu Nawas
Terima kasih sudah berkunjung ke blog ceritaupdate, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. Jangan lupa share artikel ini ke teman-teman kalian agar mereka juga cerita cerita menarik lainya, sampai jumpa di postingan cerita lainnya.

Anda sekarang membaca cerita Cerita Abu Nawas Anak Bandel Dan Pemalas Dibikin Jera Oleh Abu Nawas dengan alamat link https://www.ceritaupdate.my.id/2023/04/cerita-abu-nawas-anak-bandel-dan.html

Artikel Lainnya

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama