Cerita Abu Nawas Abu Nawas Gigit Telinga Sendiri

Cerita Abu Nawas Abu Nawas Gigit Telinga Sendiri - Hallo sahabat cerita update semuanya dimanapun kalian berada CERITA UPDATE, Pada cerita yang anda baca kali ini dengan judul Cerita Abu Nawas Abu Nawas Gigit Telinga Sendiri , cerita update telah mempersiapkan beberapa cerita yang diambil dari berbagia sumber untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Cerita Abu Nawas, Cerita DONGENG ANAK MUSLIM, yang ceritaupdate tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Cerita Abu Nawas Abu Nawas Gigit Telinga Sendiri
link : Cerita Abu Nawas Abu Nawas Gigit Telinga Sendiri

Baca juga


Cerita Abu Nawas Abu Nawas Gigit Telinga Sendiri

Assalamualaikum semuanya semoga kalian semua dalam keadaan sehat dan dilancarkan rezekinya Amin ya robbal alamin suatu ketika saat di tengah keramaian pasar tiba-tiba ada dua orang pedagang terlibat pertikaian karena keduanya tidak ada yang mengalah akhirnya terjadilah aksi kekerasan orang-orang yang ada di pasar segera melerai dan berusaha mendamaikannya kebetulan saat itu Abu Nawas sedang berada di pasar melihat ada keributan Ia pun segera menghampirinya Ada apa ini apa yang terjadi tanya Abu Nawas dua orang ini terlibat cocok Tuan Abu jawab Salah satu warga begini saja kita selesaikan masalah ini di rumahku kata Abu Nawas menyarankan maka para warga membawa kedua orang tersebut ke rumah Abu Nawas 


Sesampainya di sana Abu Nawas lalu menanyai satu persatu kedua orang yang sedang berseteru katakan apa masalahnya tanya Abu Nawas kepada orang pertama Awalnya kami hanya cekcok Tuan abu tapi orang ini malah menggigit telingaku jawabnya sambil menunjukkan Telinganya yang berdarah saya menuntut qisas Tuan Abu atau ganti rugi dengan membayarku 10 Dinar kata orang pertama melanjutkan namun pengaduan tersebut dibantah oleh orang kedua itu fitnah Tuan Abu saya sama sekali tidak menggigitnya dia menggigitnya sendiri protes orang kedua Apakah masing-masing kalian punya saksi untuk membenarkan pendapat kalian atau barangkali diantara para warga ada yang melihat kejadiannya tanya Abu Nawas kembali kedua orang tersebut hanya terdiam Begitu juga dengan para warga karena waktu itu kejadiannya begitu cepat sehingga tak ada orang yang sempat melihatnya Abu Nawas terpaksa menunda kasus tersebut untuk beberapa saat saya akan 


memutuskan siapa Diantara Kalian berdua yang salah tapi Sebelumnya saya minta waktu Sebentar ucap Abu Nawas Di sana ia menghabiskan waktu setengah jam hanya untuk berusaha menggigit telinganya sendiri Abu Nawas berusaha mati-matian melakukannya yang justru membuat dirinya jatuh terpelanting ke tanah akibatnya keningnya lecet dan berdarah Ia pun merasa kesal dan emosi tidak lama setelah itu Abu Nawas kembali menemui kedua orang yang bertikai Coba periksa orang yang telinganya digigit Apakah keningnya lecet dan berdarah atau tidak kalau peningnya lecet berarti dia melakukannya sendiri Tapi kalau tidak berarti orang satunya yang melakukan dan orang yang digigit harus mendapatkan di rugi 10 Dinar dan kasus ditutup perintah Abu Nawas salah satu warga berkata Tuan Abu ini kan perkara muda tapi kenapa Anda lama memutuskan pakai acara masuk kamar segala padahal suatu hal yang mustahil Bila 


seseorang bisa menggigit telinganya sendiri tapi dengan santainya Abu Nawas menjawab karena aku ingin membuktikan dan ternyata memang tidak mudah sampai aku terjatuh hingga keningku lecet dan berdarah orang-orang yang hadir hanya bisa geleng-geleng kepala mendengarnya dan setelah kasus ditutup Mereka pun pergi meninggalkan rumah Abu Nawas kisah selanjutnya suatu hari saat Abu Nawas sedang duduk di depan rumah tiba-tiba datang seorang wanita mengadukan nasibnya kepada Abu Nawas dengan menangis terisak si wanita menceritakan masalahnya Suamiku di penjara Tuan Abu Padahal dia tidak melakukan kesalahan ucap si wanita Memangnya kenapa suami Ibu sampai di penjara tanya Abu Nawas suamiku petani yang miskin tapi oleh menteri istana Dia disuruh membayar penuh pajaknya tentu saja kami tidak mampu lalu suamiku meminta keringanan supaya bayarnya setengah saja tapi sang menteri menolaknya ia malah menuduh Kalau suamiku menentang perintah Raja akhirnya suamiku dimasukkan ke dalam penjara kata si wanita menjelaskan Jadi itu Masalahnya Baiklah Ibu saya akan membantu supaya suami Ibu dibebaskan dari penjara balas Abu Nawas maka Abu Nawas pun membuat siasat supaya dirinya bisa bertemu dengan Baginda Raja Untuk mengadukan masalah ini pada esok harinya Abu Nawas sengaja membuat gaduh Kota Baghdad dengan 


ucapannya baik di pasar maupun di dalam keramaian ia selalu meneriakan kata-kata yang sama Hai kalian yang suka menyuruh orang sholat ketahuilah perbuatanmu itu salah dan berdosa dan ketahuilah mendoakan orang mati itu perbuatan jahat dan sesat akibat perkataannya ini tentu saja membuat masyarakat menjadi geram Ada pula yang menganggap bahwa Abu Nawas sudah gila pernah ada salah satu warga yang menghardik Abu Nawas Hai Abu Nawas justru kamu yang sesat dan gila jangan pengaruh orang untuk mengikuti ajaranmu namun Abu Nawas hanya tersenyum dan pergi meninggalkannya begitulah seterusnya Ia terus menggaungkan ucapannya dimanapun tempat dimanapun ia berada karena sudah jengkel dengan ulah Abu Nawas ini para warga sepakat untuk menangkap Abu Nawas dan dibawanya ke istana pada esok harinya saat Abu Nawas berada di pasar dan hendak melakukan aksinya orang-orang langsung menangkapnya kemudian dengan tangan terikat Abu Nawas dibawa ke istana untuk dihadapkan kepada Baginda Raja melihat 


ramai orang berkumpul Baginda Raja pun bertanya Ada apa ini kenapa kalian mengikat tangan Abu Nawas tanya Baginda Raja Mereka pun lalu menceritakan perbuatan Abu Nawas yang telah membuat gaduh masyarakat mendengar pengaduan mereka Baginda Raja pun langsung naik pitam Hei Abu Nawas benar kamu berkata demikian tanya Baginda Raja emosi benar Paduka yang mulia jawab Abu Nawas seolah tak bersalah kurang ajar kamu kamu telah melukai hati umat Islam dan kamu harus dihukum dengan berat bentak Baginda Raja Memangnya salah saya apa Paduka Bukankah perkataanku itu benar protes Abu Nawas jelas salah dan kamu pantas dihukum mati balas Baginda Raja coba Paduka Tunjukkan dimana letak kesalahan perkataan saya tanya Abu Nawas berkilah Bukankah kamu mengatakan menyuruh orang salat itu perbuatan dosa sedangkan Sholat itu kewajiban umat muslim bahkan ketika kita 

bekerja pun ketika waktu salat tiba kita harus meninggalkan pekerjaan untuk menunaikan salat dan orang-orang yang mengumandangkan Adzan mereka itu mengingatkan kita dan menyuruh kita untuk salat dengan perkataanmu itu secara tidak langsung kamu menuduh mereka yang adzan adalah perbuatan dosa jawab Baginda Raja bertambah emosi sabar dulu Paduka yang mulia yang saya katakan menyuruh orang salat bukan menyuruh orang untuk salat Bukankah berdosa menyuruh orang salat kalau mau menyuruh orang salat Tunggulah sebentar hingga orang tersebut selesai salatnya ujar Abu Nawas menjelaskan Oh begitu Lalu bagaimana dengan ucapanmu yang mengatakan mendoakan orang mati itu perbuatan sesat dan jahat Bukankah kewajiban kita sesama muslim untuk mendoakan orang mati supaya diberi ampunan dan diterima amal ibadahnya tapi kamu menganggap itu perbuatan jahat dan sesat Justru itu adalah perbuatan baik yang bernilai ibadah Abu Nawas ujar Baginda Raja begini Paduka yang mulia yang saya katakan mendoakan orang mati Bukan mendoakan orang 


yang sudah mati Apakah dibenarkan mendoakan seseorang mati lebih baik kita mendoakan yang baik-baik saja Paduka misalnya mendoakan orang supaya sehat mendoakan orang supaya diberi rezeki yang halal jadi Di mana letak kesalahan ucapan saya coba Paduka aja Tunjukkan balas Abu Nawas seketika Baginda Raja langsung terdiam ia mulai merenungi ucapan Abu Nawas ya Kamu benar tidak ada yang salah dengan perkataanmu tapi Apa maksudmu berkata demikian di hadapan orang-orang tanya Baginda Raja supaya saya ditangkap dan bisa bertemu dengan Paduka karena ada sesuatu yang ingin saya sampaikan Paduka telah keliru menilai seseorang hanya karena Paduka salah memahami seperti Paduka salah memahami ucapanku barusan dan orang tersebut kini dipenjara Paduka atas perbuatan yang tidak ia lakukan kata Abu Nawas 


menjelaskan mendengar itu Baginda Raja langsung terkejut Siapa orangnya dan Kenapa ia sampai di penjara tanya Baginda Raja dia itu tetanggaku Paduka dia dipenjara karena dituduh melawan Paduka padahal yang dia lakukan hanya ingin mendapat keadilan atas nasibnya sebagai petani Dia itu petani miskin Paduka yang tak mampu membayar pajak jadi dia minta keringanan supaya pajak yang dibebankan kepadanya dipotong 50% tapi permintaan ini dianggap sebagai menentang perintah Raja jawab Abu Nawas mendengar itu Baginda Raja pun kemudian berkata segera bebaskan orang itu dan bahwa kemari menteri yang telah berbuat zalim kepada rakyatku tidak Baginda Raja kepada para pengawal akhirnya tetangga Abu Nawas pun dibebaskan sementara menteri yang nakal tersebut langsung dipecat dan dipenjara kisah selanjutnya tampaknya Baginda Raja masih saja mencari cara agar dapat mengalahkan 


Abu Nawas kali ini Baginda Raja benar-benar ingin menghukum Abu Nawas karena memang akhir-akhir ini Abu Nawas sering membuat malu Baginda Raja bahkan di hadapan rakyatnya sendiri siasat apa ya supaya Abu Nawas bisa terjebak pikir Baginda Raja dalam hati untuk beberapa lama Baginda Raja masih belum menemukan caranya akhirnya ia pun terpaksa meminta bantuan dari para menteri-menterinya tapi dari sekian banyak usulan para menterinya tidak ada satupun yang menurut Baginda Raja berbobot tipuan yang kalian usulkan sangat mudah dipecahkan jangankan Abu Nawas saya sendiri bisa dengan mudah menebaknya ujar Baginda Raja merasa tak puas tiba-tiba penasehat kerajaan berkata ampun Paduka yang mulia Bukankah Paduka mempunyai batu lumpang yang retak suruh saja Abu Nawas menjahitnya mendengar itu 


Baginda Raja langsung kegirangan usulanmu bagus juga saya setuju dengan ide kamu cepat Panggil Abu Nawas kemari titah Baginda Raja singkat cerita datanglah Abu Nawas menghadap Baginda Raja ampun beribu ampun Paduka yang mulia ada gerangan apa Paduka memanggil hamba tanya Abu Nawas saya ada tugas baru untuk kamu jawab Baginda Raja Kalau boleh tahu tugas Apakah itu wahai Paduka yang mulia tanya Abu Nawas kembali begini Abu Nawas Saya punya lumpang yang terbuat dari batu tapi sayang lumpang tersebut kini retak dan terbelah Jadi dua Saya ingin kamu menjahit batu lumpang itu agar menyatu kembali tutur Baginda Raja tubuh Abu Nawas mendadak berkeringat mendengar perintah tersebut wajahnya langsung berubah menjadi pucat jebakan apalagi ini Mana ada batu bisa dijahit kerucut Abu Nawas dalam hati hey Abu Nawas kenapa kamu malah bengong saya kasih waktu sehari Kalau kamu tidak bisa kamu akan mendapatkan hukuman kertas Baginda Raja sekarang kamu pulang dan bawa batu lumpang yang retak ini titah Baginda Raja setelah itu Abu Nawas 


pun pamit untuk kembali ke rumahnya Setibanya di rumah Abu Nawas langsung pergi mengumpulkan batu-batu kecil yang serupa dengan batu lumpang tersebut keesokan harinya Abu Nawas pergi menuju istana dengan membawa batu-batu kecil dan lumpang batu milik Baginda Raja setelah sampai di kerajaan Baginda langsung bertanya wahai Abu Nawas Apakah lumpang batunya sudah dijahit mohon ampun Paduka yang mulia saya sudah mengumpulkan batu-batu kecil yang sama persis jenisnya dengan lumpang batu milik baduka dan saya minta tolong kepada Pak Duka untuk memilih serat dari batu-batu kecil yang saya kumpulkan Setelah itu saya akan jahit batu lumpang milik Baginda jawab Abu Nawas apa-apaan engkau ini siapa juga yang dapat membuat batu sekecil itu menjadi benang bentak Baginda Raja ampun Paduka tapi lumpang batu milik Baduga tidak bisa bila dijahit pakai benang biasa lumbang batu itu harus dijahit dengan benang yang terbuat dari batu ujar Abu Nawas mendengar penjelasan Abu Nawas Baginda Raja pun tak bisa berbuat apa-apa kamu memang cerdik Abu Nawas batin Baginda Raja dalam hati dengan terpaksa Baginda Raja kembali membebaskan Abu Nawas Abu Nawas pun lolos dari hukuman 


meskipun dia tidak menyelesaikan tugas mustahil yang diberikan dari Baginda Raja kisah selanjutnya pada suatu malam Baginda Raja kaget dan terbangun dari tidurnya Baginda baru saja bermimpi buruk dengan nafas yang terengah-engah pada keesokan harinya Baginda Raja terlihat sangat gelisah ia masih saja terngiang-ngiang tentang mimpinya semalam sang menteri yang senantiasa mendampingi Baginda merasakan kegelisahan yang dialami rajanya itu ampun Paduka yang mulia Kenapa Baginda terlihat murung Apakah Paduka sedang kurang sehat tanya sang menteri tidak wahai menteri ku saya sehat-sehat saja cuman tadi malam saya mengalami mimpi yang buruk Entah kenapa mimpi itu begitu Membekas dalam pikiranku Hal inilah yang membuatku menjadi gelisah jawab Baginda Raja mendengar jawaban Baginda sang menteri lalu memberi saran lebih baik Baginda utarakan saja mimpi tersebut kepada ahlinya kalau Baginda terus-menerus memendamnya nanti mempengaruhi kesehatan Baginda ujar sang menteri Iya benar juga katamu wahai menteri ku panggilkan peramal istana untuk datang kemari titah Baginda Raja singkat cerita 


datanglah seorang peramal menghadap Baginda lantas Baginda Raja menceritakan mimpi yang dialaminya tadi malam aku bermimpi aneh sekali di dalam mimpiku aku melihat semua gigiku menjadi tanggal Pertanda apakah itu tanya Baginda Raja ampun Paduka yang mulia mimpi yang dialami Baginda pertanda kurang baik mimpi itu berarti kesialan akan menimpa Baginda karena menurut pengetahuan hamba setiap gigi yang tanggal itu berarti Seorang anggota keluarga Baginda akan meninggal dunia dan jika semua gigi tanggal berarti kemalangan besar bagi Paduka yang mulia karena dalam waktu dekat ini semua anggota keluarga Baginda akan meninggal dunia kecuali Baginda sendiri jelas di peramal pertanda buruk dari si peramal itu membuat Baginda Raja marah penafsiran macam Apa itu saya tidak suka bentak 


Baginda Raja kemudian Baginda Raja memerintahkan prajuritnya untuk memberi hukuman cambuk kepada si peramal di hari berikutnya Baginda Raja kembali memanggil peramal yang lain maka datanglah si peramal menghadap Baginda Raja kepada si peramal Baginda kembali menceritakan mimpinya kemarin malam aku bermimpi aneh sekali di dalam mimpiku aku melihat semua gigiku tanggal menurutmu Apa arti dari mimpiku semalam tanya Baginda Raja sebenarnya peramal kali ini penafsirannya juga sama dengan peramal sebelumnya yaitu Bahwa dalam waktu dekat semua keluarga Baginda Raja akan meninggal Akan tetapi karena ia takut dihukum cambuk Ia pun pura-pura memilih tidak tahu maaf Paduka yang mulia kalau mimpi tentang gigi tanggal hamba Kurang tahu karena keahlian hamba khusus membahas seputar mimpi bertemu hewan besar ataupun makhluk halus kata si peramal beralasan peramal macam apa kamu ini masak menaksir mimpi kayak gini saja tidak bisa prajurit beri dia 


hukuman cambuk walhasil akhirnya si peramal kena hukuman juga hari berikutnya Baginda Raja kembali memanggil para peramal lainnya tapi karena takut kena hukuman mereka tidak mau datang dengan alasan sakit namun tiba-tiba saja datanglah Abu Nawas ke istana menghadap Baginda Raja Hai Abu Nawas Ada apa datang kemari tanya Baginda Raja hamba dengar Paduka sedang mencari peramal atas mimpi Baduga tutur Abu Nawas Iya benar Abu Nawas tapi ramalan mereka semua malah membuatku jengkel ujar Baginda Raja Kalau boleh tahu mimpi apa yang Paduka alami barang kali hamba bisa menafsirkannya kata Abu Nawas percaya diri Mana mungkin kamu itu bukan peramal atau ahli tafsir mimpi Abu Nawas ucap Baginda Raja heran Itu sih terserah Baginda Raja mau percaya syukur tidak percaya juga tidak apa-apa jawab Abu Nawas enteng Baginda Raja pun akhirnya menceritakan perihal mimpinya kepada Abu Nawas menurutmu Apa arti mimpiku tersebut tanya Baginda Raja 


kepada Abu Nawas Abu Nawas tak langsung menjawabnya Ia pun berpikir sejenak Setahu saya kalau mimpi gigi tanggal Berarti ada salah satu keluarganya yang akan mati sedangkan mimpi Baginda giginya tanggal semua itu berarti dalam waktu dekat semua keluarganya akan meninggal tapi kalau saya sampaikan apa adanya pasti Baginda akan menghukum saya pikir Abu Nawas dalam hati Bagaimana Abu Nawas Apakah kau sudah menemukan arti mimpiku tanya Baginda Raja kembali lalu dengan akal terbitnya Abu Nawas menjawab sudah Baginda Berbahagialah Baginda mimpi Baginda tersebut pertanda Baginda adalah orang yang paling beruntung di dunia Benarkah Abu Nawas Mengapa demikian tanya Baginda girang karena Paduka akan tetap hidup lama dari semua anggota keluarga Baginda jawab Abu Nawas mantap mendengar perkataan Abu Nawas itu tampaklah senyum mengembang di wajah Baginda Raja ia terlihat sangat puas dengan jawaban Abu Nawas Tidak kusangka ternyata Kamu peramal yang hebat Abu Nawas dan sebagai hadiah atas kehebatanmu itu ku 


hadiahkan 5 Tebing emas untukmu Terimalah wahai Abu Nawas kata Baginda puas sebenarnya kalau kita perhatikan antara jawaban peramal pertama dengan Abu Nawas itu sama saja yang membedakan adalah Cara penyampaiannya beramal yang pertama berbicara apa adanya tanpa memikirkan akibatnya sedangkan Abu Nawas menjawab dengan serpih dan bijak sehingga Baginda Raja pun merasa senang dan memberikannya hadiah pesan dari kisah ini saat menyampaikan kebenaran maka pakailah cara yang benar dan bijak kisah selanjutnya dikisahkan Abu Nawas sering pergi ke suatu kota untuk tujuan Berdagang di kota tersebut Abu Nawas selalu mampir ke warung makan langganannya suatu ketika Abu Nawas baru saja tiba di kota itu seperti biasa ia terlebih dahulu mampir ke warung makan langganannya kawan saya pesan satu porsi ayam dan 2 butir telur Tapi bayarnya kalau dagangan saya terjual habis Boleh tidak tanya Abu Nawas Oh silahkan Abu Nawas kamu kan langganan di warung kami Tentu saja boleh jawab pemilik warung ketika Abu Nawas selesai makan Ia pun lalu pergi untuk menjualkan dagangannya setelah 3 bulan berlalu dagangan Abu Nawas terjual habis kemudian Abu Nawas mendatangi kembali warung makan langganannya Bagaimana Abu Nawas Apakah dagangannya laris tanya pemilik warung Alhamdulillah kawan dagangan saya laku semuanya Oh iya kawan saya pesan makanan seperti dulu satu porsi ayam dan 2 butir telur ucap Abu Nawas baik Abu Nawas kami akan langsung menyajikannya setelah Abu Nawas selesai makan Ia pun berkata saya minta total tagihannya jangan lupa ya digabung dengan tagihan 3 bulan lalu si pemilik warung 


segera menghitung totalnya dan memberikan secarik kertas ini semua total tagihannya Abu Nawas cukup 200 dirham saja kata si pemilik warung Abu Nawas langsung terkejut mendengar jumlah yang harus dibayarnya apa 200 dirham hanya untuk dua porsi ayam dan 4 butir telur kau bilang cukup 200 dirham tamu mau memeras saya ya tanya Abu Nawas emosi sabar dulu Abu Nawas jangan emosi begitu harga ini sudah cukup murah Coba kau pikir ayam yang kau makan sejak 3 bulan lalu apabila setiap harinya dia bertelur maka tentu akan menghasilkan ayam-ayam yang banyak bila dijual totalnya bisa sampai ribuan dirham tapi saya memintamu hanya membayar cukup 200 dirham kata si pemilik warung menjelaskan ini tidak adil Bagaimana kopi Saya yakin satu ayam akan menghasilkan beberapa ayam ini hanya akal-akalan mu saja ujar Abu Nawas mendengar perkataan Abu Nawas si pemilik warung pun menjadi marah dan terjadilah perdebatan sengit antara mereka berdua kita 


harus menyelesaikan masalah ini kita temui Tuhan Hakim saja Apakah kau Keberatan tanya si pemilik warung Aku tidak takut ayo kita ke tempat Tuan Hakim tantang Abu Nawas ketika keduanya pergi menemui Hakim ternyata Tuan Hakim berpihak kepada si pemilik warung rupanya Tuan Hakim akan dijanjikan kiriman makanan lezat oleh si pemilik warung lalu Hakim bertanya kepada Abu Nawas Apakah kalian berdua menyepakati harga sejak 3 bulan lalu tidak Tuan Hakim jawab Abu Nawas kalau begitu mungkin saja dalam jangka waktu 3 bulan ayam yang kamu makan akan menghasilkan ratusan telur dan ayam tutur Tuan Hakim Iya itu mungkin saja tapi kalau ayamnya hidup sedangkan ayam yang aku makan sudah mati dan dimasak balas Abu Nawas namun pendapat Abu Nawas tidak dihiraukan oleh Tuan Hakim karena Ia cenderung memihak kepada si pemilik warung Saya minta kasus ini ditangguhkan sampai besok pagi karena waktu sudah menjelang sore minta Abu Nawas permintaan Abu Nawas pun dikabulkan oleh Tuan Hakim seharian Abu Nawas memikirkan cara supaya bisa memenangkan kasusnya namanya saja Abu Nawas dia tidak akan pernah kehilangan akal cerdiknya akhirnya aku menemukan ide yang cemerlang kata Abu Nawas dalam hati pada esok harinya berangkatlah Abu Nawas 


menuju rumah tuan Hakim Setibanya di sana ternyata si pemilik warung sudah datang lebih awal kenapa kau terlambat dan membiarkan kita menunggu tanya Tuan Hakim jengkel maaf dan hakim tadi ada tamu kawan bisnis dia minta biji gandum untuk ditanami Terpaksa aku harus merebusnya dulu Setelah matang baru aku berikan kepadanya untuk ditanam itulah yang membuatku datang terlambat kata Abu Nawas menjelaskan mendengar itu Tuan Hakim dan pemilik warung menertawakan Abu Nawas lalu dengan nada mengejek si pemilik warung berkata kepada Abu Nawas luar biasa saya baru dengar ada biji gandum yang sudah direbus ditanam dan kemudian bisa tumbuh Tuan 

Hakim Dan si pemilik warung kembali tertawa terpingkal-pingkal setelah tawa mereka mereda Abu Nawas pun berkata itu memang aneh tapi kenapa kalian tidak tertawa ketika mendengar ada ayam yang sudah dimasak bisa bertelur dan berkembang biak lalu dipatok dengan harga sebesar 200 Dirham spontan Tuan Hakim dan pemilik warung berdiam tak sepatah kata pun yang terucap dari mulut mereka Kenapa kalian diam saja Apa harus aku yang tertawa tanya Abu Nawas wajah mereka berdua mendadak langsung pucat setelah terdiam agak lama Abu Nawas pun lalu pergi meninggalkan mereka akhirnya Abu Nawas berhasil lolos dari siasat licik si pemilik warung Sekian dulu perjumpaan kita kali ini sampai bertemu lagi di kisah selanjutnya Terima kasih yang sudah subscribe dan setia menonton channel ini wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh


Demikianlah Artikel: Cerita Abu Nawas Abu Nawas Gigit Telinga Sendiri
Terima kasih sudah berkunjung ke blog ceritaupdate, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. Jangan lupa share artikel ini ke teman-teman kalian agar mereka juga cerita cerita menarik lainya, sampai jumpa di postingan cerita lainnya.

Anda sekarang membaca cerita Cerita Abu Nawas Abu Nawas Gigit Telinga Sendiri dengan alamat link https://www.ceritaupdate.my.id/2023/04/cerita-abu-nawas-abu-nawas-gigit.html

Artikel Lainnya

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama