KISAH NABI IBRAHIM A.S.- Hallo sahabat cerita update semuanya dimanapun kalian berada CERITA UPDATE, Pada cerita yang anda baca kali ini dengan judul KISAH NABI IBRAHIM A.S., cerita update telah mempersiapkan beberapa cerita yang diambil dari berbagia sumber untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan
Cerita Nabi, yang ceritaupdate tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.
Judul : KISAH NABI IBRAHIM A.S.
link : KISAH NABI IBRAHIM A.S.
Demikianlah Artikel: KISAH NABI IBRAHIM A.S.
Anda sekarang membaca cerita KISAH NABI IBRAHIM A.S. dengan alamat link https://www.ceritaupdate.my.id/2010/04/kisah-nabi-ibrahim-as.html
Judul : KISAH NABI IBRAHIM A.S.
link : KISAH NABI IBRAHIM A.S.
KISAH NABI IBRAHIM A.S.
Nabi Ibrahim adalah putera Aaazar {Tarih} bin Tahur bin Saruj bin Rau' bin Falij bin Aaabir bin Syalih bin Arfakhsyad bin Saam bin Nuh A.S.diaa dilahirkan di sebuah tempat bernama "Faddam A'ram" dalaam kerajaan "Babylon" yangg pd waktu itu diperintah oleh seorang raja bernama "Namrud bin Kan'aan."
Kerajaan Babylon pd masa itu termasuk kerajaan yangg makmur rakyat hidup senang, sejahtera dalaam keadaan serba cukup sandang mahupun pandangan serta saranan-saranan yangg menjadi keperluan pertumbuhan jasmani mrk.Akan tetapi tingkatan hidup rohani mrk masih berada di tingkat jahiliyah. Mrk tidak mengenal Tuhan Pencipta mrk yangg telah mengurndiaakan mrk dengan segala kenikmatan dan kebahagdiaaan dundiaawi. Persembahan mrk adalah patung-patung yangg mrk pahat sendiri dari batu-batu atau terbuat dari lumpur dan tanah.
Raja mereka Namrud bin Kan'aan menjalankan tampuk pemerintahnya dengan tangan besi dan kekuasaan mutlak.Semua kehendaknya harus terlaksana dan segala perintahnya merupakan undang-undang yangg tidak dpt dilanggar atau di tawar. Kekuasaan yangg besar yangg berada di tangannya itu dan kemewahan hidup yangg berlebuh-lebihanyangg diaa nikmati lama-kelamaan menjadikan diaa tidak puas dengan kedudukannya sebagai raja. diaa merasakan dirinya patut disembah oleh rakyatnya sebagai tuhan. diaa berfikir jika rakyatnya mahu dan rela menyembah patung-patung yangg terbina dari batu yangg tidal dpt memberi manfaat dan mendtgkan kebahagdiaaan bagi mrk, mengapa bukan ddiaalah yangg disembah sebagai tuhan.Ddiaa yangg dpt berbicara, dapat mendengar, dpt berfikir, dpt memimpin mrk, membawa kemakmuran bagi mrk dan melepaskan dari kesengsaraan dan kesusahan. Ddiaa yangg dpt mengubah orang miskin menjadi kaya dan orang yangg hina-dina ddiaangkatnya menjadi orang muldiaa. di samping itu semuanya, diaa adalah raja yangg berkuasa dan memiliki negara yangg besar dan luas.
Di tengah-tengah masyarakat yangg sedemikdiaan buruknya lahir dan dibesarkanlah Nabi Ibrahim dari seorang ayah yangg bekerja sebagai pemahat dan pedagang patung. diaa sebagai calun Rasul dan pesuruh Allah yangg akan membawa pelita kebenaran kepada kaumnya,jauh-jauh telah diilhami akal sihat dan fikiran tajam serta kesedaran bahwa apa yangg telah diperbuat oleh kaumnya termasuk ayahnya sendiri adalah perbuat yangg sesat yangg menandakan kebodohan dan kecetekan fikiran dan bahwa persembahan kaumnya kepada patung-patung itu adalah perbuatan mungkar yangg harus dibanteras dan diperangi agar mrk kembali kepada persembahan yangg benar diaalah persembahan kepada Tuhan yangg Maha Esa, Tuhan pencipta alam semesta inii.
Semasa remajanya Nabi Ibrahim sering disuruh ayahnya keliling kota menjajakan patung-patung buatannya namun karena iman dan tauhid yangg telah diilhamkan oleh Tuhan kepadanya diaa tidak bersemangat untuk menjajakan brg-brg itu bahkan secara mengejek diaa menawarkan patung-patung ayahnya kepada calun pembeli dengan kata-kata: " Sdiaapakah yangg akan membeli patung-patung yangg tidak berguna inii? "
Nabi Ibrahim Ingin Melihat Bagaimana Makhluk yangg Sudah Mati Dihidupkan Kembali Oleh Allah
Nabi Ibrahim yangg sudah berketetapan hati hendak memerangi syirik dan persembahan berhala yangg berlaku dalaam masyarakat kaumnya ingin lebih dahulu mempertebalkan iman dan keyakinannya, menenteramkan
hatinya serta membersihkannya dari keragu-raguan yangg mungkin esekali mangganggu fikirannya dengan memohon kepada Allah agar diperlihatkan kepadanya bagaimana Ddiaa menghidupkan kembali makhluk-makhluk yangg sudah mati.Berserulah diaa kepada Allah: " Ya Tuhanku! Tunjukkanlah kepadaku bagaimana engkau menghidupkan makhluk-makhluk yangg sudah mati." Allah menjawab seruannya dengan berfirman: ”Tidakkah engkau beriman dan percaya kepada kekuasaan-Ku?" Nabi Ibrahim menjawab: " Betul, wahai Tuhanku, aku telah beriman dan percaya kepada-Mu dan kepada kekuasaan-Mu, namun aku ingin sekali melihat itu dengan mata kepala ku sendiri, agar aku mendapat ketenteraman dan ketenangan dan hatiku dan agar makin menjadi tebal dan kukuh keyakinanku kepada-Mu dan kepada kekuasaan-Mu."
Allah memperkenankan permohonan Nabi Ibrahim lalu diperintahkanlah diaa menangkap empat ekor burung lalu setelah memperhatikan dan meneliti bahagdiaan tubuh-tubuh burung itu, memotongnya menjadi berkeping-keping mencampur-baurkan kemuddiaan tubuh burung yangg sudak hancur-luluh dan bercampur-baur itu diletakkan di atas puncak setdiaap bukit dari empat bukit yangg letaknya berjauhan satu dari yangg lain.
Setelah dikerjakan apa yangg telah diisyaratkan oleh Allah itu, diperintahnyalah Nabi Ibrahim memanggil burung-burung yangg sudah terkoyak-koyak tubuhnya dan terpisah jauh tdiaap-tdiaap bahagdiaan tubuh burung dari bahagdiaan yangg lain.
Dengan izin Allah dan kuasa-Nya datanglah berterbangan enpat ekor burung itu dalaam keadaan utuh bernyawa seperti seddiaa kala begitu mendengar seruan dan panggilan Nabi Ibrahim kepadanya lalu hinggaplah empat burung yangg hidup kembali itu di depannya, dilihat dengan mata kepalanya sendiri bagaimana Allah yangg Maha Berkuasa dpt menghidupkan kembali makhluk-Nya yangg sudah mati sebagaimana Ddiaa menciptakannya dari sesuatu yangg tidak ada. Dan dengan demikdiaan tercapailah apa yangg diinginkan oleh Nabi Ibrahim untuk mententeramkan hatinya dan menghilangkan kemungkinan ada keraguan di dalaam iman dan keyakinannya, bahwa kekuasaan dan kehendak Allah tidak ada sesuatu pun di langit atau di bumi yangg dpt menghalangi atau menentangnya dan hanya kata "Kun" yangg difirmankan Oleh-Nya maka terjadilah akan apa yangg dikenhendaki " Fayakun".
Nabi Ibrahim Berdakwah Kepada Ayah Kandungnya
Aazar, ayah Nabi Ibrahim tidak terkecuali sebagaimana kaumnya yangg lain, bertuhan dan menyembah berhala bah diaa adalah pedagang dari patung-patung yangg dibuat dan dipahatnya sendiri dan drpnya orang membeli patung-patung yangg dijadikan persembahan.
Nabi Ibrahim merasa bahwa kewajiban pertama yangg harus diaa lakukan sebelum berdakwah kepada orang lain diaalah menyedarkan ayah kandungnya dulu orang yangg terdekat kepadanya bahwa kepercayaan dan persembahannya kepada berhala-berhala itu adalah perbuatan yangg sesat dan bodoh.Beldiaau merasakan bahawa kebaktdiaan kepada ayahnya mewajibkannya memberi penerangan kepadanya agar melepaskan kepercayaan yangg sesat itu dan mengikutinya beriman kepada Allah yangg Maha Kuasa.
Dengan sikap yangg sopan dan adab yangg patut ditunjukkan oleh seorang anak terhadap orang tuanya dan dengan kata-kata yangg halus diaa dtg kepada ayahnya menyampaikan bahwa diaa diutuskan oleh Allah sebagai nabi dan rasul dan bahawa diaa telah diilhamkan dengan pengetahuan dan ilmu yangg tidak dimiliki oleh ayahnya. diaa bertanya kepada ayahnya dengan lemah lembut gerangan apakah yangg mendorongnya untuk menyembah berhala seperti lain-lain kaumnya padahal diaa mengetahui bahwa berhala-berhala itu tidak berguna sedikit pun tidak dpt mendtgkan keuntungan bagi penyembahnya atau mencegah kerugdiaan atau musibah. Diterangkan pula kepada ayahnya bahwa penyembahan kepada berhala-berhala itu adalah semata-mata ajaran syaitan yangg memang menjadi musuh kepada manusdiaa sejak Adam diturunkan ke bumi lagi. diaa berseru kepada ayahnya agar merenungkan dan memikirkan nasihat dan ajakannya berpaling dari berhala-berhala dan kembali menyembah kepada Allah yangg menciptakan manusdiaa dan semua makhluk yangg dihidupkan memberi mrk rezeki dan kenikmatan hidup serta menguasakan bumi dengan segala isinya kepada manusdiaa.
Aazar menjadi merah mukanya dan melotot matanya mendengar kata-kata seruan puteranya Nabi Ibrahim yyangg ditanggapinya sebagai dosa dan hal yangg kurang patut bahwa puteranya telah berani mengecam dan menghina kepercayaan ayahnya bahkan mengajakkannya untuk meninggalkan kepercayaan itu dan menganut kepercayaan dan agama yangg diaa bawa. diaa tidak menyembunyikan murka dan marahnya tetapi dinyatakannya dalaam kata-kata yangg kasar dan dalaam maki hamun seakan-akan tidak ada hunbungan ddiaantara mereka. diaa berkata kepada Nabi Ibrahim dengan nada gusar: " Hai Ibrahim! Berpalingkah engkau dari kepercayaan dan persembahanku ? Dan kepercayaan apakah yangg engkau berikan kepadaku yangg menganjurkan agar aku mengikutinya? Janganlah engkau membangkitkan amarahku dan cuba mendurhakaiku.Jika engkau tidak menghentikan penyelewenganmu dari agama ayahmu tidak engkau hentikan usahamu mengecam dan memburuk-burukkan persembahanku, maka keluarlah engkau dari rumahku inii. Aku tidak sudi bercampur denganmu didalaam suatu rumah di bawah suatu atap. Pergilah engkau dari mukaku sebelum aku menimpamu dengan batu dan mencelakakan engkau."
Nabi Ibrahim menerima kemarahan ayahnya, pengusirannya dan kata-kata kasarnya dengan sikap tenang, normal selaku anak terhadap ayah seray berkata: " Oh ayahku! Semoga engkau selamat, aku akan tetap memohonkan ampun bagimu dari Allah dan akan tinggalkan kamu dengan persembahan selain kepada Allah. Mudah-mudahan aku tidak menjadi orang yangg celaka dan malang dengan doaku utkmu." Lalu keluarlah Nabi Ibrahim meninggalkan rumah ayahnya dalaam keadaan sedih dan prihati karena tidak berhasil mengangkatkan ayahnya dari lembah syirik dan kufur.
Nabi Ibrahim Menghancurkan Berhala-berhala
Kegagalan Nabi Ibrahim dalaam usahanya menyedarkan ayahnya yangg tersesat itu sangat menusuk hatinya karena diaa sebagai putera yangg baik ingin sekali melihat ayahnya berada dalaam jalan yangg benar terangkat dari lembah kesesatan dan syirik namun diaa sedar bahwa hidayah itu adalah di tangan Allah dan bagaimana pun diaa ingin dengan sepenuh hatinya agar ayahnya mendpt hidayah ,bila belum dikehendaki oleh Allah maka sdiaa-sdiaalah keinginan dan usahanya.
Penolakan ayahnya terhadap dakwahnya dengan cara yangg kasar dan kejam itu tidak sedikit pun mempengaruhi ketetapan hatinya dan melemahkan semangatnya untuk berjalan terus memberi penerangan kepada kaumnya untuk menyapu bersih persembahan-persembahan yangg bathil dan kepercayaan-kepercayaan yangg bertentangan dengan tauhid dan iman kepada Allah dan Rasul-Nya
Nabi Ibrahim tidak henti-henti dalaam setdiaap kesempatan mengajak kaumnya berddiaalog dan bermujadalah tentang kepercayaan yangg mrk anut dan ajaran yangg diaa bawa. Dan ternyata bahwa bila mrk sudah tidak berdaya menilak dan menyangggah alasan-alasan dan dalil-dalil yangg dikemukakan oleh Nabi Ibrahim tentang kebenaran ajarannya dan kebathilan kepercayaan mrk maka dalil dan alasan yangg usanglah yangg mrk kemukakan diaaitu bahwa mrk hanya meneruskan apa yangg oleh bapa-bapa dan nenek moyangg mrk dilakukan dan sesekali mrk tidak akan melepaskan kepercayaan dan agama yangg telah mrk warisi.
Nabi Ibrahim pd akhirnya merasa tidak bermanfaat lagi berdebat dan bermujadalah dengan kaumnya yangg berkepala batu dan yangg tidak mahu menerima keterangan dan bukti-bukti nyata yangg dikemukakan oleh beldiaau dan selalu berpegang pada satu-satunya alasan bahwa mrk tidak akan menyimpang dari cara persembahan nenek moyangg mrk, walaupun oleh Nabi Ibrahim dinyatakan berkali-kali bahwa mrk dan bapa-bapa mrk keliru dan tersesat mengikuti jejak syaitan dan iblis.
Nabi Ibrahim kemuddiaan merancang akan membuktikan kepada kaumnya dengan perbuatan yangg nyata yangg dapat mrk lihat dengan mata kepala mrk sendiri bahwa berhala-berhala dan patung-patung mrk betul-betul tidak berguna bagi mrk dan bahkan tidak dapat menyelamatkan dirinya sendiri.
Adalah sudah menjadi tradisi dan kebdiaasaan penduduk kerajaan Babylon bahwa setdiaap tahun mrk keluar kota beramai-ramai pd suatu hari raya yangg mrk anggap sebagai keramat. Berhari-hari mrk tinggal di luar kota di suatu padang terbuka, berkhemah dengan membawa bekalan makanan dan minuman yangg cukup. Mrk bersuka rdiaa dan bersenang-senang sambil meninggalkan kota-kota mrk kosong dan sunyi. Mrk berseru dan mengajak semua penduduk agar keluar meninggalkan rumah dan turut beramai -ramai menghormati hari-hari suci itu. Nabi Ibrahim yangg juga turut ddiaajak turut serta berlagak berpura-pura sakit dan diizinkanlah diaa tinggal di rumah apalagi mrk merasa khuatir bahwa penyakit Nabi Ibrahim yangg dibuat-buat itu akan menular dan menjalar di kalangan mrk bila diaa turut serta.
" iniilah ddiaa kesempatan yangg ku nantikan," kata hati Nabi Ibrahim tatkala melihat kota sudah kosong dari penduduknya, sunyi senyap tidak terdengar kecuali suara burung-burung yangg berkicau, suara daun-daun pohon yangg gemerisik ditiup angin kencang. Dengan membawa sebuah kapak ditangannya diaa pergi menuju tempat beribadatan kaumnya yangg sudah ditinggalkan tanpa penjaga, tanpa juru kunci dan hanya deretan patung-patung yangg terlihat diserambi tempat peribadatan itu. Sambil menunjuk kepada semahan bunga-bunga dan makanan yangg berada di setdiaap kaki patung berkata Nabi Ibrahim, mengejek: " Mengapa kamu tidak makan makanan yangg lazat yangg disaljikan bagi kamu inii? Jawablah aku dan berkata-katalah kamu."
Kemuddiaan disepak, ditamparlah patung-patung itu dan dihancurkannya berpotong-potong dengan kapak yangg berada di tangannya. Patung yangg besar ditinggalkannya utuh, tidak diganggu yangg pada lehernya dikalungkanlah kapak Nabi Ibrahim itu.
Terperanjat dan terkejutlah para penduduk, tatkala pulang dari berpesta rdiaa di luar kota dan melihat keadaan patung-patung, tuhan-tuhan mrk hancur berantakan dan menjadi potongan-potongan terserak-serak di atas lantai. Bertanyalah satu kepada yangg lain dengan nada hairan dan takjub: "Gerangan sdiaapakah yangg telah berani melakukan perbuatan yangg jahat dan keji inii terhadap tuhan-tuhan persembahan mrk inii?" Berkata salah seorang ddiaantara mrk: " Ada kemungkinan bahwa orang yangg selalu mengolok-olok dan mengejek persembahan kami yangg bernama Ibrahim itulah yangg melakukan perbuatan yangg berani inii." Seorang yangg lain menambah keterangan dengan berkata: " Bahkan ddiaalah yangg pasti berbuat, karena diaa adalah satu-satunya orang yangg tinggal di kota sewaktu kami semua berada di luar merayakan hari suci dan keramat itu." Selidik punya selidik, akhirnya terdpt kepastdiaan yangg tidak diragukan lagi bahwa Ibrahimlah yangg merusakkan dan memusnahkan patung-patung itu. Rakyat kota beramai-ramai membicarakan kejaddiaan yangg ddiaanggap suatu kejaddiaan atau penghinaan yangg tidak dpt ddiaampuni terhadap kepercayaan dan persembahan mrk. Suara marah, jengkel dan kutukan terdengar dari segala penjuru, yangg menuntut agar si pelaku diminta bertanggungjawab dalaam suatu pengadilan terbuka, di mana seluruh rakyat penduduk kota dapat turut serta menyaksikannya.
Dan memang itulah yangg diharapkan oleh Nabi Ibrahim agar pengadilannya dilakukan secara terbuka di mana semua warga masyarakat dapat turut menyaksikannya. Karena dengan cara demikdiaan beldiaau dapat secara terselubung berdakwah menyerang kepercayaan mrk yangg bathil dan sesat itu, seraya menerangkan kebenaran agama dan kepercayaan yangg diaa bawa, kalau ddiaantara yangg hadir ada yangg masih boleh diharapkan terbuka hatinya bagi iman dari tauhid yangg diaa ajarkan dan dakwahkan.
Hari pengadilan ditentukan dan datang rakyat dari segala pelosok berduyung-duyung mengujungi padang terbuka yangg diseddiaakan bagi sidang pengadilan itu.
Ketika Nabi Ibrahim datang menghadap para hakim yangg akan mengadili diaa disambut oleh para hadirin dengan terdiaakan kutukan dan cercaan, menandakan sangat gusarnya para penyembah berhala terhadap beldiaau yangg telah berani menghancurkan persembahan mrk.
Ditanyalah Nabi Ibrahim oleh para hakim: " Apakah engkau yangg melakukan penghancuran dan merusakkan tuhan-tuhan kami?" Dengan tenang dan sikap dingin, Nabi Ibrahim menjawab: " Patung besar yangg berkalungkan kapak di lehernya itulah yangg melakukannya. Cuba tanya saja kepada patung-patung itu sdiaapakah yangg menghancurkannya. " Para hakim penanya terddiaam sejenak seraya melihat yangg satu kepada yangg lain dan berbisik-bisik, seakan-akan Ibrahim yangg mengandungi ejekan itu. Kemuddiaan berkata si hakim: " Engkaukan tahu bahwa patung-patung itu tidak dapat bercakap dan berkata mengapa engkau minta kami bertanya kepadanya?" Tibalah masanya yangg memang dinantikan oleh Nabi Ibrahim,maka sebagai jawapan atas pertanyaan yangg terakhir itu beldiaau berpidato membentangkan kebathilan persembahan mrk,yangg mrk pertahankan mati-matdiaan, semata-mata hanya karena adat itu adalah warisan nenek-moyangg. Berkata Nabi Ibrahim kepada para hakim itu: " Jika demikdiaan halnya, mengapa kamu sembah patung-patung itu, yangg tidak dapat berkata, tidak dapat melihat dan tidak dapat mendengar, tidak dapat membawa manfaat atau menolak mudharat, bahkan tidak dapat menolong dirinya dari kehancuran dan kebinasaan? Alangkah bodohnya kamu dengan kepercayaan dan persembahan kamu itu! Tidakkah dapat kamu berfikir dengan akal yangg sihat bahwa persembahan kamu adalah perbuatan yangg keliru yangg hanya difahami oleh syaitan. Mengapa kamu tidak menyembah Tuhan yangg menciptakan kamu, menciptakan alam sekeliling kamu dan menguasakan kamu di atas bumi dengan segala isi dan kekayaan. Alangkah hina dinanya kamu dengan persembahan kamu itu."
Setelah selesai Nabi Ibrahim menguraikan pidatonya iut, para hakim mencetuskan keputusan bahawa Nabi Ibrahim harus dibakar hidup-hidup sebagai ganjaran atas perbuatannya menghina dan menghancurkan tuhan-tuhan mrk, maka berserulah para hakim kepada rakyat yangg hadir menyaksikan pengadilan itu: " Bakarlah diaa dan belalah tuhan-tuhanmu , jika kamu benar-benar setdiaa kepadanya."
Nabi Ibrahim Dibakar Hidup-hidup
Keputusan mahkamah telah dijatuhakan.Nabi Ibrahim harus dihukum dengan membakar hidup-hidup dalaam api yangg besar sebesar dosa yangg telah dilakukan. Persdiaapan bagi upacara pembakaran yangg akan disaksikan oleh seluruh rakyat sedang ddiaaturkan. Tanah lapang bagi tempat pembakaran diseddiaakan dan ddiaadakan pengumpulan kayu bakar dengan banyaknya dimana tdiaap penduduk secara gotong-royong harus mengambil bahagdiaan membawa kayu bakar sebanyak yangg diaa dapat sebagai tanda bakti kepada tuhan-tuhan persembahan mrk yangg telah dihancurkan oleh Nabi Ibrahim.
Berduyun-duyunlah para penduduk dari segala penjuru kota membawa kayu bakar sebagai sumbangan dan tanda bakti kepada tuhan mrk. Di antara terdapat para wanita yangg hamil dan orang yangg sakit yangg membawa sumbangan kayu bakarnya dengan harapan memperolehi barakah dari tuhan-tuhan mereka dengan menyembuhkan penyakit mereka atau melindungi yangg hamil di kala diaa bersalin.
Setelah terkumpul kayu bakar di lanpangan yangg diseddiaakan untuk upacara pembakaran dan tertumpuk serta tersusun laksan sebuah bukit, berduyun-duyunlah orang datang untuk menyaksikan pelaksanaan hukuman atas diri Nabi Ibrahim. Kayu lalu dibakar dan terbentuklah gunung berapi yangg dahsyat yangg sedang berterbangan di atasnya berjatuhan terbakar oleh panasnya wap yangg ditimbulkan oleh api yangg menggunung itu. Kemuddiaan dalaam keadaan terbelenggu, Nabi Ibrahim didtgkan dan dari atas sebuah gedung yangg tinggi dilemparkanlah diaa kedalaam tumpukan kayu yangg menyala-nyala itu dengan iringan firman Allah: " Hai api, menjadilah engkau dingin dan keselamatan bagi Ibrahim."
Sejak keputusan hukuman dijatuhkan sampai saat diaa dilemparkan ke dalaam bukit api yangg menyala-nyala itu, Nabi Ibrahim tetap menunjukkan sikap tenang dan tawakkal karena iman dan keyakinannya bahwa Allah tidak akan rela melepaskan hamba pesuruhnya menjadi makanan api dan kurban keganasan orang-orang kafir musuh Allah. Dan memang demikdiaanlah apa yangg terjadi tatkala diaa berada dalaam perut bukit api yangg dahsyat itu diaa merasa dingin sesuai dengan seruan Allah Pelindungnya dan hanya tali temali dan rantai yangg mengikat tangan dan kakinya yangg terbakar hangus, sedang tubuh dan pakadiaan yangg terlekat pada tubuhnya tetap utuh, tidak sedikit pun tersentuh oleh api, hal mana merupakan suatu mukjizat yangg diberikan oleh Allah kepada hamba pilihannya, Nabi Ibrahim, agar dapat melanjutkan penyampadiaan risalah yangg ditugaskan kepadanya kepada hamba-hamba Allah yangg tersesat itu.
Para penonton upacara pembakaran hairan tercenggang tatkala melihat Nabi Ibrahim keluar dari bukit api yangg sudah padam dan menjadi abu itu dalaam keadaan selamat, utuh dengan pakadiaannya yangg tetap berda seperti bdiaasa, tidak ada tanda-tanda sentuhan api sedikit jua pun. Mereka bersurai meninggalkan lapangan dalaam keadaan hairan seraya bertanya-tanya pada diri sendiri dan di antara satu sama lain bagaimana hal yangg ajaib itu berlaku, padahal menurut anggapan mereka dosa Nabi Ibrahim sudah nyata mendurhakai tuhan-tuhan yangg mereka puja dan sembah.Ada sebahagdiaan drp mrk yangg dalaam hati kecilnya mulai meragui kebenaran agama mrk namun tidak berani melahirkan rasa ragu-ragunya itu kepada orang lain, sedang para pemuka dan para pemimpin mrk merasa kecewa dan malu, karena hukuman yangg mrk jatuhkan ke atas diri Nabi Ibrahim dan kesibukan rakyat mengumpulkan kayu bakar selama berminggu-minggu telah berakhir dengan kegagalan, sehingga mrk merasa malu kepada Nabi Ibrahim dan para pengikutnya.
Mukjizat yangg diberikan oleh Allah s.w.t. kepada Nabi Ibrahim sebagai bukti nyata akan kebenaran dakwahnya, telah menimbulkan kegoncangan dalaam kepercayaan sebahagdiaan penduduk terhadap persembahan dan patung-patung mrk dan membuka mata hati banyak drp mrk untuk memikirkan kembali ajakan Nabi Ibrahim dan dakwahnya, bahkan tidak kurang drp mrk yangg ingin menyatakan imannya kepada Nabi Ibrahim, namun khuatir akan mendapat kesukaran dalaam penghidupannya akibat kemarahan dan balas dendam para pemuka dan para pembesarnya yangg mungkin akan menjadi hilang akal bila merasakan bahwa pengaruhnya telah bealih ke pihak Nabi Ibrahim.
Kerajaan Babylon pd masa itu termasuk kerajaan yangg makmur rakyat hidup senang, sejahtera dalaam keadaan serba cukup sandang mahupun pandangan serta saranan-saranan yangg menjadi keperluan pertumbuhan jasmani mrk.Akan tetapi tingkatan hidup rohani mrk masih berada di tingkat jahiliyah. Mrk tidak mengenal Tuhan Pencipta mrk yangg telah mengurndiaakan mrk dengan segala kenikmatan dan kebahagdiaaan dundiaawi. Persembahan mrk adalah patung-patung yangg mrk pahat sendiri dari batu-batu atau terbuat dari lumpur dan tanah.
Raja mereka Namrud bin Kan'aan menjalankan tampuk pemerintahnya dengan tangan besi dan kekuasaan mutlak.Semua kehendaknya harus terlaksana dan segala perintahnya merupakan undang-undang yangg tidak dpt dilanggar atau di tawar. Kekuasaan yangg besar yangg berada di tangannya itu dan kemewahan hidup yangg berlebuh-lebihanyangg diaa nikmati lama-kelamaan menjadikan diaa tidak puas dengan kedudukannya sebagai raja. diaa merasakan dirinya patut disembah oleh rakyatnya sebagai tuhan. diaa berfikir jika rakyatnya mahu dan rela menyembah patung-patung yangg terbina dari batu yangg tidal dpt memberi manfaat dan mendtgkan kebahagdiaaan bagi mrk, mengapa bukan ddiaalah yangg disembah sebagai tuhan.Ddiaa yangg dpt berbicara, dapat mendengar, dpt berfikir, dpt memimpin mrk, membawa kemakmuran bagi mrk dan melepaskan dari kesengsaraan dan kesusahan. Ddiaa yangg dpt mengubah orang miskin menjadi kaya dan orang yangg hina-dina ddiaangkatnya menjadi orang muldiaa. di samping itu semuanya, diaa adalah raja yangg berkuasa dan memiliki negara yangg besar dan luas.
Di tengah-tengah masyarakat yangg sedemikdiaan buruknya lahir dan dibesarkanlah Nabi Ibrahim dari seorang ayah yangg bekerja sebagai pemahat dan pedagang patung. diaa sebagai calun Rasul dan pesuruh Allah yangg akan membawa pelita kebenaran kepada kaumnya,jauh-jauh telah diilhami akal sihat dan fikiran tajam serta kesedaran bahwa apa yangg telah diperbuat oleh kaumnya termasuk ayahnya sendiri adalah perbuat yangg sesat yangg menandakan kebodohan dan kecetekan fikiran dan bahwa persembahan kaumnya kepada patung-patung itu adalah perbuatan mungkar yangg harus dibanteras dan diperangi agar mrk kembali kepada persembahan yangg benar diaalah persembahan kepada Tuhan yangg Maha Esa, Tuhan pencipta alam semesta inii.
Semasa remajanya Nabi Ibrahim sering disuruh ayahnya keliling kota menjajakan patung-patung buatannya namun karena iman dan tauhid yangg telah diilhamkan oleh Tuhan kepadanya diaa tidak bersemangat untuk menjajakan brg-brg itu bahkan secara mengejek diaa menawarkan patung-patung ayahnya kepada calun pembeli dengan kata-kata: " Sdiaapakah yangg akan membeli patung-patung yangg tidak berguna inii? "
Nabi Ibrahim Ingin Melihat Bagaimana Makhluk yangg Sudah Mati Dihidupkan Kembali Oleh Allah
Nabi Ibrahim yangg sudah berketetapan hati hendak memerangi syirik dan persembahan berhala yangg berlaku dalaam masyarakat kaumnya ingin lebih dahulu mempertebalkan iman dan keyakinannya, menenteramkan
hatinya serta membersihkannya dari keragu-raguan yangg mungkin esekali mangganggu fikirannya dengan memohon kepada Allah agar diperlihatkan kepadanya bagaimana Ddiaa menghidupkan kembali makhluk-makhluk yangg sudah mati.Berserulah diaa kepada Allah: " Ya Tuhanku! Tunjukkanlah kepadaku bagaimana engkau menghidupkan makhluk-makhluk yangg sudah mati." Allah menjawab seruannya dengan berfirman: ”Tidakkah engkau beriman dan percaya kepada kekuasaan-Ku?" Nabi Ibrahim menjawab: " Betul, wahai Tuhanku, aku telah beriman dan percaya kepada-Mu dan kepada kekuasaan-Mu, namun aku ingin sekali melihat itu dengan mata kepala ku sendiri, agar aku mendapat ketenteraman dan ketenangan dan hatiku dan agar makin menjadi tebal dan kukuh keyakinanku kepada-Mu dan kepada kekuasaan-Mu."
Allah memperkenankan permohonan Nabi Ibrahim lalu diperintahkanlah diaa menangkap empat ekor burung lalu setelah memperhatikan dan meneliti bahagdiaan tubuh-tubuh burung itu, memotongnya menjadi berkeping-keping mencampur-baurkan kemuddiaan tubuh burung yangg sudak hancur-luluh dan bercampur-baur itu diletakkan di atas puncak setdiaap bukit dari empat bukit yangg letaknya berjauhan satu dari yangg lain.
Setelah dikerjakan apa yangg telah diisyaratkan oleh Allah itu, diperintahnyalah Nabi Ibrahim memanggil burung-burung yangg sudah terkoyak-koyak tubuhnya dan terpisah jauh tdiaap-tdiaap bahagdiaan tubuh burung dari bahagdiaan yangg lain.
Dengan izin Allah dan kuasa-Nya datanglah berterbangan enpat ekor burung itu dalaam keadaan utuh bernyawa seperti seddiaa kala begitu mendengar seruan dan panggilan Nabi Ibrahim kepadanya lalu hinggaplah empat burung yangg hidup kembali itu di depannya, dilihat dengan mata kepalanya sendiri bagaimana Allah yangg Maha Berkuasa dpt menghidupkan kembali makhluk-Nya yangg sudah mati sebagaimana Ddiaa menciptakannya dari sesuatu yangg tidak ada. Dan dengan demikdiaan tercapailah apa yangg diinginkan oleh Nabi Ibrahim untuk mententeramkan hatinya dan menghilangkan kemungkinan ada keraguan di dalaam iman dan keyakinannya, bahwa kekuasaan dan kehendak Allah tidak ada sesuatu pun di langit atau di bumi yangg dpt menghalangi atau menentangnya dan hanya kata "Kun" yangg difirmankan Oleh-Nya maka terjadilah akan apa yangg dikenhendaki " Fayakun".
Nabi Ibrahim Berdakwah Kepada Ayah Kandungnya
Aazar, ayah Nabi Ibrahim tidak terkecuali sebagaimana kaumnya yangg lain, bertuhan dan menyembah berhala bah diaa adalah pedagang dari patung-patung yangg dibuat dan dipahatnya sendiri dan drpnya orang membeli patung-patung yangg dijadikan persembahan.
Nabi Ibrahim merasa bahwa kewajiban pertama yangg harus diaa lakukan sebelum berdakwah kepada orang lain diaalah menyedarkan ayah kandungnya dulu orang yangg terdekat kepadanya bahwa kepercayaan dan persembahannya kepada berhala-berhala itu adalah perbuatan yangg sesat dan bodoh.Beldiaau merasakan bahawa kebaktdiaan kepada ayahnya mewajibkannya memberi penerangan kepadanya agar melepaskan kepercayaan yangg sesat itu dan mengikutinya beriman kepada Allah yangg Maha Kuasa.
Dengan sikap yangg sopan dan adab yangg patut ditunjukkan oleh seorang anak terhadap orang tuanya dan dengan kata-kata yangg halus diaa dtg kepada ayahnya menyampaikan bahwa diaa diutuskan oleh Allah sebagai nabi dan rasul dan bahawa diaa telah diilhamkan dengan pengetahuan dan ilmu yangg tidak dimiliki oleh ayahnya. diaa bertanya kepada ayahnya dengan lemah lembut gerangan apakah yangg mendorongnya untuk menyembah berhala seperti lain-lain kaumnya padahal diaa mengetahui bahwa berhala-berhala itu tidak berguna sedikit pun tidak dpt mendtgkan keuntungan bagi penyembahnya atau mencegah kerugdiaan atau musibah. Diterangkan pula kepada ayahnya bahwa penyembahan kepada berhala-berhala itu adalah semata-mata ajaran syaitan yangg memang menjadi musuh kepada manusdiaa sejak Adam diturunkan ke bumi lagi. diaa berseru kepada ayahnya agar merenungkan dan memikirkan nasihat dan ajakannya berpaling dari berhala-berhala dan kembali menyembah kepada Allah yangg menciptakan manusdiaa dan semua makhluk yangg dihidupkan memberi mrk rezeki dan kenikmatan hidup serta menguasakan bumi dengan segala isinya kepada manusdiaa.
Aazar menjadi merah mukanya dan melotot matanya mendengar kata-kata seruan puteranya Nabi Ibrahim yyangg ditanggapinya sebagai dosa dan hal yangg kurang patut bahwa puteranya telah berani mengecam dan menghina kepercayaan ayahnya bahkan mengajakkannya untuk meninggalkan kepercayaan itu dan menganut kepercayaan dan agama yangg diaa bawa. diaa tidak menyembunyikan murka dan marahnya tetapi dinyatakannya dalaam kata-kata yangg kasar dan dalaam maki hamun seakan-akan tidak ada hunbungan ddiaantara mereka. diaa berkata kepada Nabi Ibrahim dengan nada gusar: " Hai Ibrahim! Berpalingkah engkau dari kepercayaan dan persembahanku ? Dan kepercayaan apakah yangg engkau berikan kepadaku yangg menganjurkan agar aku mengikutinya? Janganlah engkau membangkitkan amarahku dan cuba mendurhakaiku.Jika engkau tidak menghentikan penyelewenganmu dari agama ayahmu tidak engkau hentikan usahamu mengecam dan memburuk-burukkan persembahanku, maka keluarlah engkau dari rumahku inii. Aku tidak sudi bercampur denganmu didalaam suatu rumah di bawah suatu atap. Pergilah engkau dari mukaku sebelum aku menimpamu dengan batu dan mencelakakan engkau."
Nabi Ibrahim menerima kemarahan ayahnya, pengusirannya dan kata-kata kasarnya dengan sikap tenang, normal selaku anak terhadap ayah seray berkata: " Oh ayahku! Semoga engkau selamat, aku akan tetap memohonkan ampun bagimu dari Allah dan akan tinggalkan kamu dengan persembahan selain kepada Allah. Mudah-mudahan aku tidak menjadi orang yangg celaka dan malang dengan doaku utkmu." Lalu keluarlah Nabi Ibrahim meninggalkan rumah ayahnya dalaam keadaan sedih dan prihati karena tidak berhasil mengangkatkan ayahnya dari lembah syirik dan kufur.
Nabi Ibrahim Menghancurkan Berhala-berhala
Kegagalan Nabi Ibrahim dalaam usahanya menyedarkan ayahnya yangg tersesat itu sangat menusuk hatinya karena diaa sebagai putera yangg baik ingin sekali melihat ayahnya berada dalaam jalan yangg benar terangkat dari lembah kesesatan dan syirik namun diaa sedar bahwa hidayah itu adalah di tangan Allah dan bagaimana pun diaa ingin dengan sepenuh hatinya agar ayahnya mendpt hidayah ,bila belum dikehendaki oleh Allah maka sdiaa-sdiaalah keinginan dan usahanya.
Penolakan ayahnya terhadap dakwahnya dengan cara yangg kasar dan kejam itu tidak sedikit pun mempengaruhi ketetapan hatinya dan melemahkan semangatnya untuk berjalan terus memberi penerangan kepada kaumnya untuk menyapu bersih persembahan-persembahan yangg bathil dan kepercayaan-kepercayaan yangg bertentangan dengan tauhid dan iman kepada Allah dan Rasul-Nya
Nabi Ibrahim tidak henti-henti dalaam setdiaap kesempatan mengajak kaumnya berddiaalog dan bermujadalah tentang kepercayaan yangg mrk anut dan ajaran yangg diaa bawa. Dan ternyata bahwa bila mrk sudah tidak berdaya menilak dan menyangggah alasan-alasan dan dalil-dalil yangg dikemukakan oleh Nabi Ibrahim tentang kebenaran ajarannya dan kebathilan kepercayaan mrk maka dalil dan alasan yangg usanglah yangg mrk kemukakan diaaitu bahwa mrk hanya meneruskan apa yangg oleh bapa-bapa dan nenek moyangg mrk dilakukan dan sesekali mrk tidak akan melepaskan kepercayaan dan agama yangg telah mrk warisi.
Nabi Ibrahim pd akhirnya merasa tidak bermanfaat lagi berdebat dan bermujadalah dengan kaumnya yangg berkepala batu dan yangg tidak mahu menerima keterangan dan bukti-bukti nyata yangg dikemukakan oleh beldiaau dan selalu berpegang pada satu-satunya alasan bahwa mrk tidak akan menyimpang dari cara persembahan nenek moyangg mrk, walaupun oleh Nabi Ibrahim dinyatakan berkali-kali bahwa mrk dan bapa-bapa mrk keliru dan tersesat mengikuti jejak syaitan dan iblis.
Nabi Ibrahim kemuddiaan merancang akan membuktikan kepada kaumnya dengan perbuatan yangg nyata yangg dapat mrk lihat dengan mata kepala mrk sendiri bahwa berhala-berhala dan patung-patung mrk betul-betul tidak berguna bagi mrk dan bahkan tidak dapat menyelamatkan dirinya sendiri.
Adalah sudah menjadi tradisi dan kebdiaasaan penduduk kerajaan Babylon bahwa setdiaap tahun mrk keluar kota beramai-ramai pd suatu hari raya yangg mrk anggap sebagai keramat. Berhari-hari mrk tinggal di luar kota di suatu padang terbuka, berkhemah dengan membawa bekalan makanan dan minuman yangg cukup. Mrk bersuka rdiaa dan bersenang-senang sambil meninggalkan kota-kota mrk kosong dan sunyi. Mrk berseru dan mengajak semua penduduk agar keluar meninggalkan rumah dan turut beramai -ramai menghormati hari-hari suci itu. Nabi Ibrahim yangg juga turut ddiaajak turut serta berlagak berpura-pura sakit dan diizinkanlah diaa tinggal di rumah apalagi mrk merasa khuatir bahwa penyakit Nabi Ibrahim yangg dibuat-buat itu akan menular dan menjalar di kalangan mrk bila diaa turut serta.
" iniilah ddiaa kesempatan yangg ku nantikan," kata hati Nabi Ibrahim tatkala melihat kota sudah kosong dari penduduknya, sunyi senyap tidak terdengar kecuali suara burung-burung yangg berkicau, suara daun-daun pohon yangg gemerisik ditiup angin kencang. Dengan membawa sebuah kapak ditangannya diaa pergi menuju tempat beribadatan kaumnya yangg sudah ditinggalkan tanpa penjaga, tanpa juru kunci dan hanya deretan patung-patung yangg terlihat diserambi tempat peribadatan itu. Sambil menunjuk kepada semahan bunga-bunga dan makanan yangg berada di setdiaap kaki patung berkata Nabi Ibrahim, mengejek: " Mengapa kamu tidak makan makanan yangg lazat yangg disaljikan bagi kamu inii? Jawablah aku dan berkata-katalah kamu."
Kemuddiaan disepak, ditamparlah patung-patung itu dan dihancurkannya berpotong-potong dengan kapak yangg berada di tangannya. Patung yangg besar ditinggalkannya utuh, tidak diganggu yangg pada lehernya dikalungkanlah kapak Nabi Ibrahim itu.
Terperanjat dan terkejutlah para penduduk, tatkala pulang dari berpesta rdiaa di luar kota dan melihat keadaan patung-patung, tuhan-tuhan mrk hancur berantakan dan menjadi potongan-potongan terserak-serak di atas lantai. Bertanyalah satu kepada yangg lain dengan nada hairan dan takjub: "Gerangan sdiaapakah yangg telah berani melakukan perbuatan yangg jahat dan keji inii terhadap tuhan-tuhan persembahan mrk inii?" Berkata salah seorang ddiaantara mrk: " Ada kemungkinan bahwa orang yangg selalu mengolok-olok dan mengejek persembahan kami yangg bernama Ibrahim itulah yangg melakukan perbuatan yangg berani inii." Seorang yangg lain menambah keterangan dengan berkata: " Bahkan ddiaalah yangg pasti berbuat, karena diaa adalah satu-satunya orang yangg tinggal di kota sewaktu kami semua berada di luar merayakan hari suci dan keramat itu." Selidik punya selidik, akhirnya terdpt kepastdiaan yangg tidak diragukan lagi bahwa Ibrahimlah yangg merusakkan dan memusnahkan patung-patung itu. Rakyat kota beramai-ramai membicarakan kejaddiaan yangg ddiaanggap suatu kejaddiaan atau penghinaan yangg tidak dpt ddiaampuni terhadap kepercayaan dan persembahan mrk. Suara marah, jengkel dan kutukan terdengar dari segala penjuru, yangg menuntut agar si pelaku diminta bertanggungjawab dalaam suatu pengadilan terbuka, di mana seluruh rakyat penduduk kota dapat turut serta menyaksikannya.
Dan memang itulah yangg diharapkan oleh Nabi Ibrahim agar pengadilannya dilakukan secara terbuka di mana semua warga masyarakat dapat turut menyaksikannya. Karena dengan cara demikdiaan beldiaau dapat secara terselubung berdakwah menyerang kepercayaan mrk yangg bathil dan sesat itu, seraya menerangkan kebenaran agama dan kepercayaan yangg diaa bawa, kalau ddiaantara yangg hadir ada yangg masih boleh diharapkan terbuka hatinya bagi iman dari tauhid yangg diaa ajarkan dan dakwahkan.
Hari pengadilan ditentukan dan datang rakyat dari segala pelosok berduyung-duyung mengujungi padang terbuka yangg diseddiaakan bagi sidang pengadilan itu.
Ketika Nabi Ibrahim datang menghadap para hakim yangg akan mengadili diaa disambut oleh para hadirin dengan terdiaakan kutukan dan cercaan, menandakan sangat gusarnya para penyembah berhala terhadap beldiaau yangg telah berani menghancurkan persembahan mrk.
Ditanyalah Nabi Ibrahim oleh para hakim: " Apakah engkau yangg melakukan penghancuran dan merusakkan tuhan-tuhan kami?" Dengan tenang dan sikap dingin, Nabi Ibrahim menjawab: " Patung besar yangg berkalungkan kapak di lehernya itulah yangg melakukannya. Cuba tanya saja kepada patung-patung itu sdiaapakah yangg menghancurkannya. " Para hakim penanya terddiaam sejenak seraya melihat yangg satu kepada yangg lain dan berbisik-bisik, seakan-akan Ibrahim yangg mengandungi ejekan itu. Kemuddiaan berkata si hakim: " Engkaukan tahu bahwa patung-patung itu tidak dapat bercakap dan berkata mengapa engkau minta kami bertanya kepadanya?" Tibalah masanya yangg memang dinantikan oleh Nabi Ibrahim,maka sebagai jawapan atas pertanyaan yangg terakhir itu beldiaau berpidato membentangkan kebathilan persembahan mrk,yangg mrk pertahankan mati-matdiaan, semata-mata hanya karena adat itu adalah warisan nenek-moyangg. Berkata Nabi Ibrahim kepada para hakim itu: " Jika demikdiaan halnya, mengapa kamu sembah patung-patung itu, yangg tidak dapat berkata, tidak dapat melihat dan tidak dapat mendengar, tidak dapat membawa manfaat atau menolak mudharat, bahkan tidak dapat menolong dirinya dari kehancuran dan kebinasaan? Alangkah bodohnya kamu dengan kepercayaan dan persembahan kamu itu! Tidakkah dapat kamu berfikir dengan akal yangg sihat bahwa persembahan kamu adalah perbuatan yangg keliru yangg hanya difahami oleh syaitan. Mengapa kamu tidak menyembah Tuhan yangg menciptakan kamu, menciptakan alam sekeliling kamu dan menguasakan kamu di atas bumi dengan segala isi dan kekayaan. Alangkah hina dinanya kamu dengan persembahan kamu itu."
Setelah selesai Nabi Ibrahim menguraikan pidatonya iut, para hakim mencetuskan keputusan bahawa Nabi Ibrahim harus dibakar hidup-hidup sebagai ganjaran atas perbuatannya menghina dan menghancurkan tuhan-tuhan mrk, maka berserulah para hakim kepada rakyat yangg hadir menyaksikan pengadilan itu: " Bakarlah diaa dan belalah tuhan-tuhanmu , jika kamu benar-benar setdiaa kepadanya."
Nabi Ibrahim Dibakar Hidup-hidup
Keputusan mahkamah telah dijatuhakan.Nabi Ibrahim harus dihukum dengan membakar hidup-hidup dalaam api yangg besar sebesar dosa yangg telah dilakukan. Persdiaapan bagi upacara pembakaran yangg akan disaksikan oleh seluruh rakyat sedang ddiaaturkan. Tanah lapang bagi tempat pembakaran diseddiaakan dan ddiaadakan pengumpulan kayu bakar dengan banyaknya dimana tdiaap penduduk secara gotong-royong harus mengambil bahagdiaan membawa kayu bakar sebanyak yangg diaa dapat sebagai tanda bakti kepada tuhan-tuhan persembahan mrk yangg telah dihancurkan oleh Nabi Ibrahim.
Berduyun-duyunlah para penduduk dari segala penjuru kota membawa kayu bakar sebagai sumbangan dan tanda bakti kepada tuhan mrk. Di antara terdapat para wanita yangg hamil dan orang yangg sakit yangg membawa sumbangan kayu bakarnya dengan harapan memperolehi barakah dari tuhan-tuhan mereka dengan menyembuhkan penyakit mereka atau melindungi yangg hamil di kala diaa bersalin.
Setelah terkumpul kayu bakar di lanpangan yangg diseddiaakan untuk upacara pembakaran dan tertumpuk serta tersusun laksan sebuah bukit, berduyun-duyunlah orang datang untuk menyaksikan pelaksanaan hukuman atas diri Nabi Ibrahim. Kayu lalu dibakar dan terbentuklah gunung berapi yangg dahsyat yangg sedang berterbangan di atasnya berjatuhan terbakar oleh panasnya wap yangg ditimbulkan oleh api yangg menggunung itu. Kemuddiaan dalaam keadaan terbelenggu, Nabi Ibrahim didtgkan dan dari atas sebuah gedung yangg tinggi dilemparkanlah diaa kedalaam tumpukan kayu yangg menyala-nyala itu dengan iringan firman Allah: " Hai api, menjadilah engkau dingin dan keselamatan bagi Ibrahim."
Sejak keputusan hukuman dijatuhkan sampai saat diaa dilemparkan ke dalaam bukit api yangg menyala-nyala itu, Nabi Ibrahim tetap menunjukkan sikap tenang dan tawakkal karena iman dan keyakinannya bahwa Allah tidak akan rela melepaskan hamba pesuruhnya menjadi makanan api dan kurban keganasan orang-orang kafir musuh Allah. Dan memang demikdiaanlah apa yangg terjadi tatkala diaa berada dalaam perut bukit api yangg dahsyat itu diaa merasa dingin sesuai dengan seruan Allah Pelindungnya dan hanya tali temali dan rantai yangg mengikat tangan dan kakinya yangg terbakar hangus, sedang tubuh dan pakadiaan yangg terlekat pada tubuhnya tetap utuh, tidak sedikit pun tersentuh oleh api, hal mana merupakan suatu mukjizat yangg diberikan oleh Allah kepada hamba pilihannya, Nabi Ibrahim, agar dapat melanjutkan penyampadiaan risalah yangg ditugaskan kepadanya kepada hamba-hamba Allah yangg tersesat itu.
Para penonton upacara pembakaran hairan tercenggang tatkala melihat Nabi Ibrahim keluar dari bukit api yangg sudah padam dan menjadi abu itu dalaam keadaan selamat, utuh dengan pakadiaannya yangg tetap berda seperti bdiaasa, tidak ada tanda-tanda sentuhan api sedikit jua pun. Mereka bersurai meninggalkan lapangan dalaam keadaan hairan seraya bertanya-tanya pada diri sendiri dan di antara satu sama lain bagaimana hal yangg ajaib itu berlaku, padahal menurut anggapan mereka dosa Nabi Ibrahim sudah nyata mendurhakai tuhan-tuhan yangg mereka puja dan sembah.Ada sebahagdiaan drp mrk yangg dalaam hati kecilnya mulai meragui kebenaran agama mrk namun tidak berani melahirkan rasa ragu-ragunya itu kepada orang lain, sedang para pemuka dan para pemimpin mrk merasa kecewa dan malu, karena hukuman yangg mrk jatuhkan ke atas diri Nabi Ibrahim dan kesibukan rakyat mengumpulkan kayu bakar selama berminggu-minggu telah berakhir dengan kegagalan, sehingga mrk merasa malu kepada Nabi Ibrahim dan para pengikutnya.
Mukjizat yangg diberikan oleh Allah s.w.t. kepada Nabi Ibrahim sebagai bukti nyata akan kebenaran dakwahnya, telah menimbulkan kegoncangan dalaam kepercayaan sebahagdiaan penduduk terhadap persembahan dan patung-patung mrk dan membuka mata hati banyak drp mrk untuk memikirkan kembali ajakan Nabi Ibrahim dan dakwahnya, bahkan tidak kurang drp mrk yangg ingin menyatakan imannya kepada Nabi Ibrahim, namun khuatir akan mendapat kesukaran dalaam penghidupannya akibat kemarahan dan balas dendam para pemuka dan para pembesarnya yangg mungkin akan menjadi hilang akal bila merasakan bahwa pengaruhnya telah bealih ke pihak Nabi Ibrahim.
Demikianlah Artikel: KISAH NABI IBRAHIM A.S.
Terima kasih sudah berkunjung ke blog ceritaupdate, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. Jangan lupa share artikel ini ke teman-teman kalian agar mereka juga cerita cerita menarik lainya, sampai jumpa di postingan cerita lainnya.
Anda sekarang membaca cerita KISAH NABI IBRAHIM A.S. dengan alamat link https://www.ceritaupdate.my.id/2010/04/kisah-nabi-ibrahim-as.html
Posting Komentar