Sedih! Wafat di bulan Ramadhan. putri Rasulullah Ruqayyah

Sedih! Wafat di bulan Ramadhan. putri Rasulullah Ruqayyah- Hallo sahabat cerita update semuanya dimanapun kalian berada CERITA UPDATE, Pada cerita yang anda baca kali ini dengan judul Sedih! Wafat di bulan Ramadhan. putri Rasulullah Ruqayyah, cerita update telah mempersiapkan beberapa cerita yang diambil dari berbagia sumber untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Cerita KISAH 25 NABI, yang ceritaupdate tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Sedih! Wafat di bulan Ramadhan. putri Rasulullah Ruqayyah
link : Sedih! Wafat di bulan Ramadhan. putri Rasulullah Ruqayyah

Baca juga


Sedih! Wafat di bulan Ramadhan. putri Rasulullah Ruqayyah

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh tidak ada bulan yang begitu dirunkan selain bulan Ramadan bulan Romadhon adalah bulan yang penuh dengan kemuliaan namun di bulan Ramadhan juga terdapat banyak peristiwa penting dalam bersejarah di dalam agama Islam salah satunya adalah wafatnya putri Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam dengan Ummul mukminin Sayyidah Khadijah ruqyah lahir pada tahun 20 sebelum Hijriah dan 7 tahun sebelum Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam mendapatkan kenabiannya pertama kali dinikahkan dengan sepupunya yaitu utbah Bin Abu Lahab 

ketika Rasul mendapatkan kenabiannya maka ruqyah pun ikut memeluk agama Islam namun sayangnya sang suami tidak ikut memeluk Islam kedua mertuanya yaitu Abu Lahab dan Ummu Jamil justru memfitnah dan mencelakaikan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam hingga akhirnya turunlah surat al-lahab setelah turunnya surat itu Abu Lahab semakin murka kepada Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam Ia pun kemudian memerintahkan anaknya untuk menceraikannya Abu Lahab berkata kepada anaknya hubungan kita terputus jika kau tidak menceraikan anak perempuan Muhammad 


dikisahkan kala itu para tokoh pembesar keluarga Abdul Muthalib berdatangan ke rumah Rasulullah untuk dapat berpesan dengan Putri Paman mereka yakni Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam sesepuh mereka ataupun orang yang tertua dalam keluarga yaitu Abu Thalib datang mendekat kepada Rasulullah Soraya berkata wahai keponakanku engkau telah menikahkan Zainab dengan Abu Al Ash bin rabbit dan Ia merupakan menantu terbaik tetapi para sepupumu yang lain merasa engkau pun harus memberikan kepada mereka seperti yang telah engkau berikan terhadap Ibnu mereka juga tidak kalah mulia dan terhormat dari Ibnu rapinya Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam pun menjawab 


engkau benar wahai Pamanku seperti kebiasaan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam dalam menikahkan para putrinya beliau meminta izin kepada kedua putrinya tentang pernikahan mereka dengan Putra Paman mereka yaitu Abdul uzza uzbah dan uthaibah Putra Abu Lahab kedua putri Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam itu Bukalah Putri yang berani menentang perintah ayah mereka atau menimbulkan kesulitan bagi keluarga dan sanak familinya diam dan tenang adalah jawaban mereka Beberapa hari kemudian pernikahan mereka pun berlangsung dengan tenang dan tentram Saidah Rukayah dinikahi oleh utsbah Bin Abu Lahab sementara ummukul sum dinikahi oleh saudaranya yaitu kutaibah sang ayah yang penyayang yaitu Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam memberkahi pernikahan ini beliau Shallallahu Alaihi Wasallam menyerahkan perlindungan kedua putrinya tersebut kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala demikian pula Sayyidah Khadijah yang melepaskan kedua putrinya dengan tetesan air mata [Musik] lebih banyak 


meluangkan waktu untuk memberi perhatian kepada sang suami yang terpercaya dengan menjamin ketenangan dan kedamaian saat beliau Shallallahu Alaihi Wasallam melakukan ibadah kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala di samping itu Sayyidah Khadijah merawat putri terakhirnya yang tinggal bersamanya yang menjadi penghibur dan penyejuk hati baginya Ia adalah Fatimah az-zahra yang pada saat itu masih kecil manja dan dicintai oleh sang ayah pada awalnya Sayyidah Khadijah kurang berkenan dengan pernikahan itu soalnya beliau membenci perilaku ibu utsbah yaitu Ummu Jamil binti Arab istri Abu Lahab itu terkenal berperangi buruk dan jahat beliau khawatir putrinya akan memperoleh sifat-sifat buruk dari ibu mertuanya Abu Lahab yang gampang emotion ini kerap menghasut orang-orang Mekkah agar memusuhi nabi dan para sahabat begitu pula istrinya yaitu Ummu Jamil ia selalu berusaha mencelakai Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam kisah lain menyebutkan begitu Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam menerima risalah dari Allah subhanahu wa ta'ala 


dan menyuruh umat manusia kepada agama yang benar berkumpullah kaum Quraisy dan mulai menyusun konspirasi jahat terhadap Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam salah seorang juru bicara mereka berkata sesungguhnya kalian telah melepaskan beban Muhammad karena itu Kembalikanlah putri-putrinya agar ia sibuk mengurus mereka mereka segera menemui ketiga menantu Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam dan mengatakan ceraikanlah istrimu dan kami akan menikahkanmu dengan wanita Quraisy mana saja yang Engkau kehendaki menolak untuk memulangkan Zainab kepada Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam karena ia telah memilih Zainab melebihi seluruh wanita Korea Adapun kedua Putra Abu Lahab segera mengiyakan tawaran mereka utsbah memilih calon istri untuk menggantikan Rokayah ia memilih seorang gadis dari keluarga Said Bin Ash akhirnya kedua putri Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam itupun kembali kepada keluarganya sebelum sempat berbulan madu 


bagi keluarga Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam yang jujur dan beriman ujian dan cobaan di jalan Allah itu hanya semakin meningkatkan ketabahan dan keteguhan mereka sejak masa-masa awal biasa ataupun pengangkatan Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam sebagai Rasul Rasulullah telah mengatakan kepada Khadijah sang istri tercinta waktu istirahat telah lewat wayang Khadijah Saidah Khadijah pun mengerti yang dimaksud oleh kalimat Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam ini seindah Khadijah pun meneguhkan hati untuk selalu berdiri di samping sang suami nabi yang mulia Saidah Khadijah selalu menguatkan Rasulullah dan meringankan beban yang beliau hadapi sehingga hilanglah duka yang beliau rasakan kedua Putri Khadijah yaitu Rukayah dan Ummul qulsum juga mengerti apa yang sedang dikerjakan oleh kedua orang tua mereka mereka tahu sejauh mana penderitaan yang dihadapi oleh keluarga Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam akibat berbagai bentuk penindasan gangguan dan siksaan yang diperbuat oleh kaum


 densana keluarganya Abu Lahab dan istrinya serta musyrikin Quraisy mengira dengan dipulangkan kedua putrinya Rasulullah akan menderita Rasulullah tidak menderita karena dipulangkan kedua Putri beliau perceraian mereka tidaklah menyusahkan bagi beliau Shallallahu Alaihi Wasallam karena Allah justru telah menyelamatkan mereka dari ujian untuk hidup bersama dengan Putra Abu Lahab dan istrinya yaitu si wanita pembawa kayu bakar yang jahat tak lama setelah itu Utsman bin Affan menikahi Sayyidah ruqayyah Putri kedua Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam Ini mendapat jodoh yang jauh lebih baik Usman adalah laki-laki sholeh dan mulia salah satu Pemuda Quraisy dari keturunan yang paling terhormat salah satu dari delapan orang yang paling awal masuk Islam dan salah satu dari 10 orang yang diberi kabar gembira akan masuk surga nama lengkap dan nasabnya itu Utsman bin Affan bin Abi Al Ash bin Umayyah bin Abdi Syam dari gelar Ayah Utsman bin Affan bertemu nasab dengan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam yaitu pada Abdi Manaf Ibnu qusay Adapun 


dari jalur Ibu beliau bertemu nasab dengan Rasulullah pada Abdul Muthalib Ibnu Hasyim karena neneknya dari pihak ibu adalah al-baida Ummu Hakim binti Abdul Muthalib yaitu kakek Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam tentang Sayyidina Utsman Abdullah bin Mas'ud mengatakan Usman adalah orang yang paling rajin menyambung tali silaturahmi diantara kami Ia adalah salah seorang yang beriman berdakwah dan selalu mengerjakan kebaikan Sesungguhnya Allah Subhanahu Wa Ta'ala mencintai orang-orang yang berbuat kebaikan di samping memiliki nasab yang terhormat dan memiliki sifat-sifat yang baik 


sebagaimana dikatakan orang tentang dirinya Usman adalah orang yang berwajah cerah berbudi pekerti Mulia Hartawan dan sempurna secara fisik ketika serial Utsman bin Affan mendatangi kediaman Rasulullah untuk menjadi menantu beliau dengan menikahi putrinya yaitu Rukayah binti Rasulullah beliau Shallallahu Alaihi Wasallam pun menerima dan menikahkan Usman dengan putrinya beliau Shallallahu Alaihi Wasallam memberkahi mereka dalam pernikahan yang bahagia itu ada yang mengatakan bahwa tidak pernah ada pasangan suami istri yang lebih sempurna dan lebih menyenangkan dibandingkan dengan mereka dalam pernikahan itu pun para wanita melantunkan bait-bait syair yang paling indah 


pasangan terbaik yang pernah dilihat manusia adalah Rukayah dan suaminya yaitu Sayyidina Utsman bin Affan reaksi kaum musyrikin terhadap pernikahan ini adalah dengan semakin keras dalam menindas dan menyiksa setiap orang yang memeluk Islam bahkan termasuk kepada Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam penderitaan kaum muslimin pun Bertambah berat dengan tekanan dan penindasan kaum kafir Quraisy ketika Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam melihat siksaan yang diderita oleh para sahabat semakin berat dia bersabda jika kalian pergi ke tanah habasyah kalian akan bertemu 


dengan seorang raja yang di sisinya Tidak seorangpun mendapat kezaliman negeri itu adalah tanah persahabatan hingga Allah memberikan jalan keluar dari apa yang kalian alami Utsman bin Affan adalah orang pertama melakukan hijrah dengan ditemani sang istri yaitu ruqyah yang baru beberapa hari menikah rombongan Muhajirin ke habasyah ini membawa 11 orang wanita mereka meninggalkan kesenangan hidup berupa harta anak dan keluarga serta negeri menegakkan agama Allah Subhanahu Wa Ta'ala Anas bin Malik meriwayatkan Utsman bin Affan 


keluar bersama istrinya yaitu Rukayah putri Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam menuju negeri habasyah lama Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam tidak mendengar kabar kedua orang itu kemudian datang seorang wanita Quraisy berkata Wahai Muhammad aku telah melihat menantumu bersama istrinya Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam bertanya Bagaimanakah keadaan mereka ketika kau lihat wanita itu menjawab Dia telah membawa istrinya ke atas seekor keledai yang berjalan perlahan sementara ia memegang kendalinya maka Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda Allah menemani keduanya sesungguhnya Utsman adalah laki-laki pertama yang hijrah membawa istrinya sesudah Luth Alaihissalam Setibanya di habasyah mereka memperoleh perlakuan yang sangat baik dari Raja habasyah pasangan ini dikaruniai seorang anak laki-laki yang diberi nama Abdullah Sejak saat itu Rukayah berkuniah Ummu Abdullah Mereka pun hidup tenang dan tentram hingga datanglah berita 


bahwa keadaan kaum muslimin di Mekah telah aman mendengar berita tersebut disertai Kerinduan kepada kampung halaman maka Usman pun memutuskan bahwa kafilah muslimin yang dipimpinnya itu akan kembali ke Mekkah Mereka pun kembali namun apa yang dijumpai berbeda dengan apa yang mereka dengar ketika di habasyah Pada masa itu mereka menyaksikan keadaan kaum muslimin yang mendapatkan penderitaan lebih parah lagi gangguan dan penyiksaan atas umat Islam semakin meningkat sehingga rombongan ini tidak berani memasuki Ka'bah pada siang hari ketika malam telah menyelimuti Kota Mekah telah mereka mengunjungi rumah masing-masing yang dirasa aman dikisahkan sekembalinya Sayyidah Rukayah ke rumah ayahnya dengan penuh Kerinduan dan susah payah kedua saudarinya yaitu Ummu Kulsum dan Fatimah sangat gembira Bertemu Dengannya mereka merangkul dan mendekat ruqyah dengan air mata yang mengalir meski telah berusaha untuk menahan diri Rukayah melepaskan diri dari rangkulan mereka dan bertanya dengan penuh rasa penasaran dimana ayahku di manakah Ibuku Mereka pun menjawab ayahmu baik-baik 


saja beliau sedang keluar untuk menemui mereka yang baru saja pulang bersamamu dari tanah habasyah namun bibir mereka bergetar dan menyembunyikan ratapan Sayyidah Rukayah kembali bertanya dengan hati yang mulai khawatir Ibuku Dimanakah Ibuku pemukul sum menunduk dan Diam Tanpa menjawab sepetah kata pun Adapun Sayyidah Fatimah meninggalkan ruangan sambil menangis saat itulah Rukayah berhenti bertanya ia berjalan gontai menuju kamar almarhumah ibunya Ia pun berpaling di atas panjang dengan pandangan kosong dan hampa sampai akhirnya datanglah sang ayah yakni Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam dengan sangat Simpati Rasulullah menyingkirkan batu-batu kepedihan yang menyesakkan dada putrinya itu air mata kesedihan dan duka mengalir deras dari kedua matanya lalu ia mendekat dada yang mulia dan lapang itu Rukayah kembali menjadi tenang dan sabar datanglah sang suami yaitu Utsman bin Affan mengusap air mata Rukayah saat air mata itu membasahi jiwanya yang mengalir dalam hati karena kepergian sang Ibu 


yakni Ummul mukminin Khadijah radhiyallahu anha junjungan seluruh wanita Quraisy Tak lama kemudian kaum muslimin memutuskan berhijrah ke Madinah ruqyah juga ikut hijrah bersama suaminya hingga dia menjadi wanita yang hijrah kedua kali Rasulullah mengizinkan Keluarga dan para sahabatnya untuk hijrah ke Madinah Al Munawarah salah satu Muhajirin yang paling awal melakukan hijrah adalah Utsman bin Affan dan istrinya yaitu ruqayyah binti Rasulullah mereka berharap mendapatkan kehidupan yang lebih baik bahagia dan tenang sehingga hari-harinya mampu diisi dengan ibadah baik untuk dunia maupun akhirat hari-hari pertama saat mereka berada di Madinah Al Munawarah merupakan hari yang penuh kebahagiaan dan ketenangan mereka hidup bersama Putra tercinta yaitu Abdullah bin Utsman keluarga mereka diselimuti oleh cinta dan kebahagiaan ketika Rasulullah datang sambil menggendong Putra mereka dengan penuh kelembutan dan kasih sayang disertai untaian senyum yang menentramkan hati kebahagiaan beliau menimbulkan kebahagiaan bagi 


seluruh kaum Muhajirin maupun Anshar namun kebahagiaan itu segera sirna saat sang anak tercinta yaitu Abdullah bin Utsman yaitu sakit hingga kemudian meninggal dunia dalam usia 6 tahun Rukayah kembali mengalami sedihnya perpisahan sesudah kepergian sang ibu pun menyirami bumi dengan air mata karena merasakan pahitnya duka atas wafatnya yang begitu menekan jiwa kondisinya itu pada akhirnya menyebabkan Rukayah jatuh sakit dan menderita demam yang cukup tinggi tak beberapa lama kemudian bergema seruan Perang Badar para sahabat bersiap-siap untuk menghadapi 


musuh-musuh Allah namun sakit Rukayah belum juga sembuh Rasulullah pun memerintahkan Utsman bin Affan untuk tetap tinggal menemani dan merawat istrinya Utsman bin Affan tetap berada di samping istri tercintanya yang sakit semakin parah dan mulai dibayang-bayangi oleh kepergian menghadap sang Maha Pencipta yaitu Allah Subhanahu Wa Ta'ala Usman memandangi wajah Rukayah yang layu dan pucat ketenangan pun hilang dari hatinya berganti dengan kesedihan yang menyelimuti segenap jiwanya nafas terengah yang dihirup oleh Rukayah dengan susah payah meski samar-samar menunjukkan dengan gamblang akan tanda-tanda 


kekuatannya ia telah menepati jalan yang sama dengan jalan yang dilewati oleh sang ibu yakni Ummul mukminin Khadijah sebelumnya telah menuju Keabadian di alam Kerajaan Allah tuhan seluruh alam sang suami tercinta yang setia mendampinginya tidak bisa melihat dengan jelas sang istri karena terhalang oleh air mata saat itu Rokayah sedang menghadapi sakaratul maut untuk menghadap Tuhan yang maha melihat begitu suara kaum muslimin yang pulang dari Perang Badar terdengar menggema di angkasa mengumandangkan kalimat Allahu akbar pertanda bahwa kemenangan telah berhasil diraih binti Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam itu telah sampai waktunya 


untuk mengucapkan selamat perpisahan pada dunia yang fana ini berjalan menuju alam akhirat yang penuh Keabadian ruqyah wafat pada bulan Ramadan tahun kedua Hijriah di kala Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam masih berada di Medan Badar berita wafatnya kuliah dikabarkan oleh Zaid bin haritsah Usman memakamkan jenazah istrinya pada hari dimana datangnya Zaid bin haritsah ke Madinah membawa kabar kemenangan kaum muslimin pada pertempuran badan ketika Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam mendapatkan kabar atas wafat putrinya beliau Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda segala puji bagi Allah 


telah dimakamkan putri-putri dari perempuan-perempuan yang mulia Sayyidah Rukayah pun dimakamkan tanpa kehadiran sang ayah yakni Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam sekembalinya dari Perang Badar Rasul bersama Fatimah duduk di samping makam ruqyah Sayyidah Fatimah az-zahra yaitu adik ruqayyah duduk di bibir liang kubur kakaknya di samping Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam dan menangis melihat putrinya menangis Rasulullah mengusapkan air mata Fatimah yang menetes dengan ujung pakaian beliau wafat pada tahun dua Hijriyah Saat usianya masih belia yakni 21 tahun kemudian pada tahun tempat Hijriah adiknya yaitu Ummu Kulsum putri Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam 


yang ketiga dinikahi oleh Utsman bin Affan sehingga Utsman digelari dengan dzun Nuraini yang bermakna pemilik dua cahaya Dan demikianlah kisah wafatnya Sayyidah di bulan suci Ramadan mudah-mudahan kisah ini memberi manfaat dan wawasan pengetahuan tentang Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam dan keluarganya juga mudah-mudahan video ini bermanfaat bagi kita semua dan pendengar yang setia demikian wallahualam Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh


Demikianlah Artikel: Sedih! Wafat di bulan Ramadhan. putri Rasulullah Ruqayyah
Terima kasih sudah berkunjung ke blog ceritaupdate, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. Jangan lupa share artikel ini ke teman-teman kalian agar mereka juga cerita cerita menarik lainya, sampai jumpa di postingan cerita lainnya.

Anda sekarang membaca cerita Sedih! Wafat di bulan Ramadhan. putri Rasulullah Ruqayyah dengan alamat link https://www.ceritaupdate.my.id/2023/04/sedih-wafat-di-bulan-ramadhan-putri.html

Artikel Lainnya

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama