KISAH NABI HUD A.S.- Hallo sahabat cerita update semuanya dimanapun kalian berada CERITA UPDATE, Pada cerita yang anda baca kali ini dengan judul KISAH NABI HUD A.S., cerita update telah mempersiapkan beberapa cerita yang diambil dari berbagia sumber untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan
Cerita Nabi, yang ceritaupdate tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.
Judul : KISAH NABI HUD A.S.
link : KISAH NABI HUD A.S.
Demikianlah Artikel: KISAH NABI HUD A.S.
Anda sekarang membaca cerita KISAH NABI HUD A.S. dengan alamat link https://www.ceritaupdate.my.id/2010/04/kisah-nabi-hud-as.html
Judul : KISAH NABI HUD A.S.
link : KISAH NABI HUD A.S.
KISAH NABI HUD A.S.
"Aad" adalah nama bapa suatu suku yangg hidup di jazirah Arab di suatu tempat bernama "Al-Ahqaf" terletak di utara Hadramaut atr Yaman dan Umman dan termasuk suku yangg tertua sesudak kaum Nabi Nuh serta terkenal dengan kekuatan jasmani dalaam bentuk tubuh-tubuh yangg besar dan sasa. Mereka dikurndiaai oleh Allah tanah yangg subur dengan sumber-sumber airnya yangg mengalir dari segala penjuru sehinggakan memudahkan mereka bercucuk tanam untuk bhn makanan mrk. dan memperindah tempat tinggal mereka dengan kebun-kebun bunga yangg indah-indah. Berkat kurndiaa Tuhan itu mereka hidup menjadi makmur, sejahtera dan bahagdiaa serta dalaam waktu yangg singkat mereka berkembang bdiaak dan menjadi suku yangg terbesar ddiaantara suku-suku yangg hidup di sekelilingnya.
Sebagaimana dengan kaum Nabi Nuh kaum Hud diaalah suku Aad inii adalah penghidupan rohaninya tidak mengenal Allah yangg Maha Kuasa Pencipta alam semesta. Mereka membuat patung-patung yangg diberi nama " Shamud" dan " Alhattar" dan itu yangg disembah sebagai tuhan mereka yangg menurut kepercayaan mereka dpt memberi kebahagdiaaan, kebaikan dan keuntungan serta dapat menolak kejahatan, kerugdiaan dan segala musibah. Ajaran dan agama Nabi Idris dan Nabi Nuh sudah tidak berbekas dalaam hati, jiwa serta cara hidup mereka sehari-hari. Kenikmatan hidup yangg mereka sedang tenggelam di dalaamnya berkat tanah yangg subur dan menghasilkan yangg melimpah ruah menurut anggapan mereka adalah kurndiaaan dan pemberdiaan kedua berhala mereka yangg mereka sembah. Karenanya mereka tidak putus-putus sujud kepada kedua berhala itu mensyukurinya sambil memohon perlindungannya dari segala bahaya dan mushibah berupa penyakit atau kekeringan.
Sebagai akibat dan buah dari aqidah yangg sesat itu pergaulan hidup mereka menjadi dikuasai oleh tuntutan dan pimpinan Iblis, di mana nilai-nilai moral dan akhlak tidak menjadi dasar penimbangan atau kelakuan dan tindak-tanduk seseorang tetapi kebendaan dan kekuatan lahirdiaahlah yangg menonjol sehingga timbul kerusuhan dan tindakan sewenang-wenang di dalaam masyarakat di mana yangg kuat menindas yangg lemah yangg besar memperkosa yangg kecil dan yangg berkuasa memeras yangg di bawahnya. Sifat-sifat sombong, congkak, iri-hati, dengki, hasut dan benci-membenci yangg didorong oleh hawa nafsu merajalela dan menguasai penghidupan mereka sehingga tidak memberi tempat kepada sifat-sifat belas kasihan, sayangg menyayangg, jujur, amanat dan rendah hati. Demikdiaanlah gambaran masyarakat suku Aad tatkala Allah mengutuskan Nabi Hud sebagai nabi dan rasul kepada mereka.
Nabi Hud Berdakwah Di Tengah-tengah Sukunya
Sudah menjadi sunnah Allah sejak diturunkannya Adam Ke bumi bahawa dari masa ke semasa jika hamba-hamba-Nya sudah berada dalaam kehidupan yangg sesat sudah jauh menyimpang dari ajaran-ajaran agama yangg dibawa oleh Nabi-nabi-Nya diutuslah seorang Nabi atau Rasul yangg bertugas untuk menyegarkan kembali ajaran-ajaran nabi-nabi yangg sebelumnya mengembalikan masyarakat yangg sudah tersesat ke jalanlurus dan benar dan mencuci bersih jiwa manusdiaadari segala tahayul dan syirik menggantinya dan mengisinya dengan iman tauhid dan aqidah yangg sesudiaa dengan fitrah.
Demikdiaanlah maka kepada suku Aad yangg telah dimabukkan oleh kesejahteraan hidup dan kenikmatan dundiaawi sehingga tidak mengenalkan Tuhannya yangg mengurndiaakan itu semua. Di utuskan kepada mereka Nabi Hud seorang drp suku mereka sendiri dari keluarga yangg terpandang dan berpengaruh terkenal sejak kecilnya dengan kelakuan yangg baik budi pekerti yangg luhur dan sgt bijaksana dalaam pergaulan dengan kawan-kawannya.
Nabi Hud memulai dakwahnya dengan menarik perhatdiaan kaumnya suku Aad kepada tanda-tanda wujudnya Allah yangg berupa alam sekeliling mereka dan bahawa Allahlah yangg mencipta mereka semua dan mengurndiaakan mereka dengan segala kenikmatan hidup yangg berupa tanah yangg subur, air yangg mengalir serta tubuh-tubuhan yangg tegak dan kuat. Ddiaalah yangg seharusnya mereka sembah dan bukan patung-patung yangg mereka perbuat sendiri. Mereka sebagai manusdiaa adalah makhluk Tuhan paling muldiaa yangg tidak sepatutnya merendahkan diri sujud menyembah batu-batu yangg sewaktunya dpt mereka hancurkan sendiri dan memusnahkannya dari pandangan.
Di terangkan oleh Nabi Hud bahaw addiaa adalah pesuruh Allah yangg diberi tugas untuk membawa mereka ke jalan yangg benar beriman kepada Allah yangg menciptakan mereka menghidup dan mematikan mereka memberi rezeki atau mencabutnya drp mereka. diaa tidak mengharapkan upah dan menuntut balas jasa atas usahanya memimpin dan menuntut mereka ke jalan yangg benar. diaa hanya menjalankan perintah Allah dan memperingatkan mereka bahawa jika mrk tetap menutup telinga dan mata mrk menghadapi ajakan dan dakwahnya mereka akan ditimpa azab dan dibinasakan oleh Allah sebagaimana terjadinya atas kaum Nuh yangg mati binasa tenggelam dalaam air bah akibat kecongkakan dan kesombongan mereka menolak ajaran dan dakwah Nabi Nuh seraya bertahan pada pendirdiaan dan kepercayaan mereka kepada berhala dan patung-patung yangg mereka sembah dan puja itu.
Bagi kaum Aad seruan dan dakwah Nabi Hud itu merupakan barang yangg tidak pernah mrk dengar ataupun menduga. Mereka melihat bahawa ajaran yangg dibawa oleh Nabi Hud itu akan mengubah sama sekali cara hidup mereka dan membongkar peraturan dan adat istdiaadat yangg telah mereka kenal dan warisi dari nenek moyangg mereka. Mereka tercengang dan merasa hairan bahawa seorang dari suku mereka sendiri telah berani berusaha merombak tatacara hidup mereka dan menggantikan agama dan kepercayaan mereka dengan sesuatu yangg baru yangg mereka tidak kenal dan tidak dpt dimengertikan dan diterima oleh akal fikiran mereka. Dengan serta-merta ditolaklah oleh mereka dakwah Nabi Hud itu dengan berbagai alasan dan tuduhan kosong terhadap diri beldiaau serta ejekan-ejekan dan hinaan yangg diterimanya dengan kepala dingin dan penuh kesabaran.
Berkatalah kaum Aad kepada Nabi Hud: "Wahai Hud! Ajaran dan agama apakah yangg engkau hendak anjurkan kepada kami? Engkau ingin agar kami meninggalkan persembahan kami kepada tuhan-tuhan kami yangg berkuasa inii dan menyembah tuhan mu yangg tidak dpt kami jangkau dengan pancaindera kami dan tuhan yangg menurut kata kamu tidak bersekutu. Cara persembahan yangg kami lakukan inii diaalah yangg telah kami warisi dari nenek moyangg kami dan tidak sesekali kami tidak akan meninggalkannya bahkan sebaliknya engkaulah yangg seharusnya kembali kepada aturan nenek moyanggmu dan jgn mencederai kepercayaan dan agama mereka dengan memebawa suatu agama baru yangg tidak kenal oleh mereka dan tentu tidak akan direstuinya."
Wahai kaumku! jawab Nabi Hud, “Sesungguhnya Tuhan yangg aku serukan inii kepada kamu untuk menyembah-Nya walaupun kamu tidak dpt menjangkau-Nya dengan pancainderamu namun kamu dpt melihat dam merasakan wujudnya dalaam diri kamu sendiri sebagai ciptaannya dan dalaam alam semesta yangg mengelilingimu beberapa langit dengan matahari bulan dan bintang-bintangnya bumi dengan gunung-ganangnya sungai tumbuh-tumbuhan dan binatang-binatang yangg kesemuanya dpt bermanfaat bagi kamu sebagai manusdiaa. Dan menjadi kamu dpt menikmati kehidupan yangg sejahtera dan bahagdiaa. Tuhan itulah yangg harus kamu sembah dan menundukkan kepala kamu kepada-Nya.Tuhan yangg Maha Esa tdiaada bersekutu tidak beranak dan diperanakan yangg walaupun kamu tidak dpt menjangkau-Nya dengan pancainderamu, Ddiaa dekat drp kamu mengetahui segala gerak-geri dan tingkah lakumu mengetahui isi hati mu denyut jantungmu dan jalan fikiranmu. Tuhan itulah yangg harus disembah oleh manusdiaa dengan kepercayaan penuh kepada Keesaan-Nya dan kekuasaan-Nya dan bukan patung-patung yangg kamu perbuat pahat dan ukir dengan tangan kamu sendiri kemuddiaan kamu sembah sebagai tuhan padahal diaa suatu barang yangg pasif tidak dapat berbuat sesuatu yangg menguntungkan atau merugikan kamu. Alangkah bodohnya dan dangkalnya fikiranmu jika kamu tetap mempertahankan agamamu yangg sesat itu dan menolak ajaran dan agama yangg telah diwahyukan kepadaku oleh Allah Tuhan yangg Maha Esa itu."
Wahai Hud! jawab kaumnya, "Gerangan apakah yangg menjadikan engkau berpandangan dan berfikiran lain drp yangg sudah menjadi pegangan hidup kami sejak dahulu kala dan menjadikan engkau meninggalkan agama nenek moyanggmu sendiri bahkan sehingga engkau menghina dan merendahkan martabat tuhan-tuhan kami dan memperbodohkan kami dan menganggap kami berakal sempit dan berfikiran dangkal? Engkau mengaku bahwa engkau terpilih menjadi rasul pesuruh oleh Tuhanmu untuk membawa agama dan kepercayaan baru kepada kami dan mengajak kami keluar dari jalan yangg sesat menurut pengakuanmu ke jalan yangg benar dan lurus. Kami merasa hairan dan tidak dpt menerima oleh akal kami sendiri bahwa engkau telah dipilih menjadi pesuruh Tuhan. Apakah kelebihan kamu di atas seseorang drp kami , engkau tidak lebih tidak kurang adalah seorang manusdiaa bdiaasa seperti kami hidup makan minum dan tidur tdiaada bedanya dengan kami, mengapa engkau yangg dipilih oleh Tuhanmu? Sungguh engkau menurut anggapan kami seorang pendusta besar atau mungkin engkau berfikiran tidak sihat terkena kutukan tuhan-tuhan kami yangg selalu engkau eje hina dan cemuhkan."
Wahai kaumku! jawab Nabi Hud, "aku bukanlah seorang pendusta dan fikiran ku tetap waras dan sihat tidak krg sesuatu pun dan ketahuilah bahwa patung-patungmu yangg kamu pertuhankan itu tidak dpt mendatangkan sesuatu gangguan atau penyakit bagi bandaku atau fikiranku. Kamu kenal aku, sejak lama aku hidup di tengah-tengah kamu bahawa aku tidak pernah berdusta dan bercakap bohong dan sepanjang pergaulanku dengan kamu tidak pernah terlihat pd diriku tanda-tanda ketidak wajaran perlakuanku atau tanda-tanda yangg meragukan kewarasan fikiranku dan kesempurnaan akalku. Aku adalah benar pesuruh Allah yangg diberi amanat untuk menyampaikan wahyu-Nya kepada hamba-hamba-Nya yangg sudah tersesat kemasukan pengaruh ajaran Iblis dan sudah jauh menyimpang dari jalan yangg benar yangg ddiaajar oleh nabi-nabi yangg terdahulu karena Allah tidak akan membdiaarkan hamba-hamba-Nya terlalu lama terlantar dalaam kesesatan dan hidup dalaam kegelapan tanpa diutuskan seorang rasul yangg menuntun mereka ke jalan yangg benar dan penghidupan yangg diredhai-Nya. Maka percayalah kamu kepada ku gunakanlah akal fikiran kamu berimanlah dan bersujudlah kepada Allah Tuhan seru sekaldiaan alam Tuhan yangg menciptakan kamu menciptakan langit dan bumi menurunkan hujan bagi menyuburkan tanah ladangmu, menumbuhkan tumbuh0tumbuhan bagi meneruskan hidupmu. Bersembahlah kepada-Nya dan mohonlah ampun atas segala perbuatan salah dan tindakan sesatmu, agar Ddiaa menambah rezekimu dan kemakmuran hidupmu dan terhindarlah kamu dari azab dundiaa sebagaimana yangg telah ddiaalami oleh kaum Nuh dan kelak azab di akhirat. Ketahiulah bahawa kamu akan dibangkitkan kembali kelak dari kubur kamu dan dimintai bertanggungjawab atas segala perbuatan kamu di dundiaa inii dan diberi ganjaran sesuai dengan amalanmu yangg baik dan soleh mendpt ganjaran baik dan yangg hina dan buruk akan diganjarkan dengan api neraka. Aku hanya menyampaikannya risalah Allah kepada kamu dan dengan inii telah memperingati kamu akan akibat yangg akan menimpa kepada dirimu jika kamu tetap mengingkari kebenaran dakwahku."
Kaum Aad menjawab: " Kami bertambah yakin dan tidak ragu lagi bahawa engkau telah mendpt kutukan tuhan-tuhan kami sehingga menyebabkan fikiran kamu kacau dan akalmu berubah menjadi sinting. Engkau telah mengucapkan kata-kata yangg tidak masuk akal bahwa jika kami mengikuti agamamu, akan bertambah rezeki dan kemakmuran hidup kami dan bahawa kami akan dibangkitkan kembali dari kubur kami dan menerima segala ganjaran atas segala amalan kami.Adakah mungkin kami akan dibangkitkan kembali dari kubur kami setelah kami mati dan menjadi tulang-belulang. Dan apakah azab dan seksaan yangg engkau selalu menakut-nakuti kami dan mengancamkannya kepada kami? Semua inii kami anggap kosong dan ancaman kosong belaka. Ketahuilah bahwa kami tidak akan menyerah kepadamu dan mengikuti ajaranmu karena bayanggan azab dan seksa yangg engkau bayangg-bayanggkannya kepada kami bahkan kami menentang kepadamu datangkanlah apa yangg engkau janjikan dan ancamkan itu jika engkau betul-betul benar dalaam kata-katamu dan bukan seorang pendusta."
Baiklah! jawab Nabi Hud, " Jika kamu meragukan kebenaran kata-kataku dan tetap berkeras kepala tidak menghiraukan dakwahku dan meninggalkan persembahanmu kepada berhala-berhala itu maka tunggulah saat tibanya pembalasan Tuhan di mana kamu tidak akan dpt melepaskan diri dari bencananya. Allah menjadi saksiku bahwa aku telah menyampaikan risalah-Nya dengan sepenuh tenagaku kepada mu dan akan tetap berusaha sepanjang hayat kandung bandaku memberi penerangan dan tuntunan kepada jalan yangg baik yangg telah digariskan oleh Allah bagi hamba-hamba-Nya."
Pembalasan Allah Atas Kaum Aad
Pembalasan Tuhan terhadap kaum Aad yangg kafir dan tetap membangkang itu diturunkan dalaam dua perinkat.Tahap pertama berupa kekeringan yangg melanda ladang-ladang dan kebun-kebun mrk, sehingga menimbulkan kecemasan dan kegelisahan, kalau-kalau mereka tidak memperolehi hasil dari ladang-ladang dan kebun-kebunnya seperti bdiaasanya.dalaam keadaan demikdiaan Nabi Hud masih berusaha meyakinkan mereka bahawa kekeringan itu adalah suatu permulaan seksaan dari Allah yangg dijanjikan dan bahwa Allah masih lagi memberi kesempatan kepada mereka untuk sedar akan kesesatan dan kekafiran mrk dan kembali beriman kepada Allah dengan meninggalkan persembahan mrk yangg bathil kemuddiaan bertaubat dan memohon ampun kepada Allah agar segera hujan turun kembali dengan lebatnya dan terhindar mrk dari bahaya kelaparan yangg mengancam. Akan tetapi mereka tetap belum mahu percaya dan menganggap janji Nabi Hud itu adalah janji kosong belaka. Mereka bahkan pergi menghadap berhala-berhala mereka memohon perlindungan ari musibah yangg mereka hadapi.
Tentangan mrk terhadap janji Allah yangg diwahyukan kepada Nabi Hud segera mendapat jawapan dengan dtgnya pembalasan tahap kedua yangg dimulai dengan terlihatnya gumpalan awan dan mega hitam yangg tebal di atas mereka yangg disambutnya dengan sorak-sorai gembira, karena dikiranya bahwa hujan akan segera turun membasahi ladang-ladang dan menyirami kebun-kebun mereka yangg sedang mengalami kekeringan.
Melihat sikap kaum Aad yangg sedang bersuka rdiaa itu berkatalah Nabi Hud dengan nada mengejek: "Mega hitam itu bukanlah mega hitam dan awam rahmat bagi kamu tetapi mega yangg akan membawa kehancuran kamu sebagai pembalasan Allah yangg telah ku janjikan dan kamu ternanti-nanti untuk membuktikan kebenaran kata-kataku yangg selalu kamu sangkal dan kamu dusta”.
Sejurus kemuddiaan menjadi kenyataanlah apa yangg diramalkan oleh Nabi Hud itu bahawa bukan hujan yangg turun dari awan yangg tebal itu tetapi angin taufan yangg dahsyat dan kencang disertai bunyi gemuruh yangg mencemaskan yangg telah merusakkan bangunan-bangunan rumah dari dasarnya membawa berterbangan semua perabot-perabot dan milik harta benda dan melempar jauh binatang-binatang ternak. Keadaan kaum Aad menjadi panik mereka berlari kesana sinii hilir mudik mencari perlindungan .Suami tidak tahu di mana isterinya berada dan ibu juga kehilangan anaknya sedang rumah-rumah menjadi sama rata dengan tanah. Bencana angin taufan itu berlangsung selama lapan hari tujuh malam sehingga sempat menyampuh bersih kaum Aad yangg congkak itu dan menamatkan riwayatnya dalaam keadaan yangg menyedihkan itu untuk menjadi pengajaran dan ibrah bagi umat-umat yangg akan datang.
Adapun Nabi Hud dan para sahabatnya yangg beriman telah mendapat perlindungan Allah dari bencana yangg menimpa kaumnya yangg kacau bilau dan tenang seraya melihat keadaan kaumnya yangg kacau bilau mendengar gemuruhnya angin dan bunyi pohon-pohon dan bangunan-bangunan yangg berjatuhan serta terdiaakan dan tangisan orang yangg meminta tolong dan mohon perlindungan.
Setelah keadaan cuaca kembali tenang dan tanah " Al-Ahqaf " sudah menjadi sunyi senyap dari kaum Aad pergilah Nabi Hud meninggalkan tempatnya berhijrah ke Hadramaut, di mana diaa tinggal menghabiskan sisa hidupnya sampai diaa wafat dan dimakamkan di sana dimana hingga sekarang makamnya yangg terletak di atas sebuah bukit di suatu tempat lebih kurang 50 km dari kota Siwun dikunjungi para penzdiaarah yangg datang beramai-ramai dari sekitar daerah itu, terutamanya dan bulan Syaaban pada setdiaap tahun.
Kisah Nabi Hud dalaam Al-Quran
Kisah Nabi Hud diceritakan oleh 68 ayat dalaam 10 surah di antaranya surah Hud, ayat 50 hingga 60 , surah " Al-Mukminun " ayat 31 sehingga ayat 41 , surah " Al-Ahqaaf " ayat 21 sehingga ayat 26 dan surah " Al-Haaqqah " ayat 6 ,7 dan 8.
Pengajaran Dari Kisah Nabi Hud A.S.
Nabi Hud telah memberi contoh dan sistem yangg baik yangg patut ditiru dan diikuti oleh juru dakwah dan ahli penerangan agama.Beldiaau menghadapi kaumnya yangg sombong dan keras kepala itu dengan penuh kesabaran, ketabahan dan kelapangan dada. diaa tidak sesekali membalas ejekan dan kata-kata kasar mereka dengan serupa tetapi menolaknya dengan kata-kata yangg halus yangg menunjukkan bahawa beldiaau dapat menguasai emosinya dan tidak sampai kehilangan akal atau kesabaran.
Nabi Hud tidak marah dan tidak gusar ketika kaumnya mengejek dengan menuduhnya telah menjadi gila dan sinting. diaa dengan lemah lembut menolak tuduhan dan ejekan itu dengan hanya mengata: "Aku tidak gila dan bahawa tuhan-tuhanmu yangg kamu sembah tidak dapat menggangguku atau mengganggu fikiranku sedikit pun tetapi aku inii adalah rasul pesuruh Allah kepadamu dan betul-betul aku adalah seorang penasihat yangg jujur bagimu menghendaki kebaikanmu dan kesejahteraan hidupmu dan agar kamu terhindar dan selamat dari azab dan seksaan Allah di dundiaa mahupun di akhirat."
dalaam berddiaalog dengan kaumnya.Nabi Hud selalu berusaha mengetok hati nurani mereka dan mengajak mereka berfikir secara rasional, menggunakan akal dan fikiran yangg sihat dengan memberikan bukti-bukti yangg dapat diterima oleh akal mereka tentang kebenaran dakwahnya dan kesesatan jalan mereka namun hidayah iu adalah dari Allah, Ddiaa akan memberinya kepada sdiaapa yangg Ddiaa kehendakinya.
Sebagaimana dengan kaum Nabi Nuh kaum Hud diaalah suku Aad inii adalah penghidupan rohaninya tidak mengenal Allah yangg Maha Kuasa Pencipta alam semesta. Mereka membuat patung-patung yangg diberi nama " Shamud" dan " Alhattar" dan itu yangg disembah sebagai tuhan mereka yangg menurut kepercayaan mereka dpt memberi kebahagdiaaan, kebaikan dan keuntungan serta dapat menolak kejahatan, kerugdiaan dan segala musibah. Ajaran dan agama Nabi Idris dan Nabi Nuh sudah tidak berbekas dalaam hati, jiwa serta cara hidup mereka sehari-hari. Kenikmatan hidup yangg mereka sedang tenggelam di dalaamnya berkat tanah yangg subur dan menghasilkan yangg melimpah ruah menurut anggapan mereka adalah kurndiaaan dan pemberdiaan kedua berhala mereka yangg mereka sembah. Karenanya mereka tidak putus-putus sujud kepada kedua berhala itu mensyukurinya sambil memohon perlindungannya dari segala bahaya dan mushibah berupa penyakit atau kekeringan.
Sebagai akibat dan buah dari aqidah yangg sesat itu pergaulan hidup mereka menjadi dikuasai oleh tuntutan dan pimpinan Iblis, di mana nilai-nilai moral dan akhlak tidak menjadi dasar penimbangan atau kelakuan dan tindak-tanduk seseorang tetapi kebendaan dan kekuatan lahirdiaahlah yangg menonjol sehingga timbul kerusuhan dan tindakan sewenang-wenang di dalaam masyarakat di mana yangg kuat menindas yangg lemah yangg besar memperkosa yangg kecil dan yangg berkuasa memeras yangg di bawahnya. Sifat-sifat sombong, congkak, iri-hati, dengki, hasut dan benci-membenci yangg didorong oleh hawa nafsu merajalela dan menguasai penghidupan mereka sehingga tidak memberi tempat kepada sifat-sifat belas kasihan, sayangg menyayangg, jujur, amanat dan rendah hati. Demikdiaanlah gambaran masyarakat suku Aad tatkala Allah mengutuskan Nabi Hud sebagai nabi dan rasul kepada mereka.
Nabi Hud Berdakwah Di Tengah-tengah Sukunya
Sudah menjadi sunnah Allah sejak diturunkannya Adam Ke bumi bahawa dari masa ke semasa jika hamba-hamba-Nya sudah berada dalaam kehidupan yangg sesat sudah jauh menyimpang dari ajaran-ajaran agama yangg dibawa oleh Nabi-nabi-Nya diutuslah seorang Nabi atau Rasul yangg bertugas untuk menyegarkan kembali ajaran-ajaran nabi-nabi yangg sebelumnya mengembalikan masyarakat yangg sudah tersesat ke jalanlurus dan benar dan mencuci bersih jiwa manusdiaadari segala tahayul dan syirik menggantinya dan mengisinya dengan iman tauhid dan aqidah yangg sesudiaa dengan fitrah.
Demikdiaanlah maka kepada suku Aad yangg telah dimabukkan oleh kesejahteraan hidup dan kenikmatan dundiaawi sehingga tidak mengenalkan Tuhannya yangg mengurndiaakan itu semua. Di utuskan kepada mereka Nabi Hud seorang drp suku mereka sendiri dari keluarga yangg terpandang dan berpengaruh terkenal sejak kecilnya dengan kelakuan yangg baik budi pekerti yangg luhur dan sgt bijaksana dalaam pergaulan dengan kawan-kawannya.
Nabi Hud memulai dakwahnya dengan menarik perhatdiaan kaumnya suku Aad kepada tanda-tanda wujudnya Allah yangg berupa alam sekeliling mereka dan bahawa Allahlah yangg mencipta mereka semua dan mengurndiaakan mereka dengan segala kenikmatan hidup yangg berupa tanah yangg subur, air yangg mengalir serta tubuh-tubuhan yangg tegak dan kuat. Ddiaalah yangg seharusnya mereka sembah dan bukan patung-patung yangg mereka perbuat sendiri. Mereka sebagai manusdiaa adalah makhluk Tuhan paling muldiaa yangg tidak sepatutnya merendahkan diri sujud menyembah batu-batu yangg sewaktunya dpt mereka hancurkan sendiri dan memusnahkannya dari pandangan.
Di terangkan oleh Nabi Hud bahaw addiaa adalah pesuruh Allah yangg diberi tugas untuk membawa mereka ke jalan yangg benar beriman kepada Allah yangg menciptakan mereka menghidup dan mematikan mereka memberi rezeki atau mencabutnya drp mereka. diaa tidak mengharapkan upah dan menuntut balas jasa atas usahanya memimpin dan menuntut mereka ke jalan yangg benar. diaa hanya menjalankan perintah Allah dan memperingatkan mereka bahawa jika mrk tetap menutup telinga dan mata mrk menghadapi ajakan dan dakwahnya mereka akan ditimpa azab dan dibinasakan oleh Allah sebagaimana terjadinya atas kaum Nuh yangg mati binasa tenggelam dalaam air bah akibat kecongkakan dan kesombongan mereka menolak ajaran dan dakwah Nabi Nuh seraya bertahan pada pendirdiaan dan kepercayaan mereka kepada berhala dan patung-patung yangg mereka sembah dan puja itu.
Bagi kaum Aad seruan dan dakwah Nabi Hud itu merupakan barang yangg tidak pernah mrk dengar ataupun menduga. Mereka melihat bahawa ajaran yangg dibawa oleh Nabi Hud itu akan mengubah sama sekali cara hidup mereka dan membongkar peraturan dan adat istdiaadat yangg telah mereka kenal dan warisi dari nenek moyangg mereka. Mereka tercengang dan merasa hairan bahawa seorang dari suku mereka sendiri telah berani berusaha merombak tatacara hidup mereka dan menggantikan agama dan kepercayaan mereka dengan sesuatu yangg baru yangg mereka tidak kenal dan tidak dpt dimengertikan dan diterima oleh akal fikiran mereka. Dengan serta-merta ditolaklah oleh mereka dakwah Nabi Hud itu dengan berbagai alasan dan tuduhan kosong terhadap diri beldiaau serta ejekan-ejekan dan hinaan yangg diterimanya dengan kepala dingin dan penuh kesabaran.
Berkatalah kaum Aad kepada Nabi Hud: "Wahai Hud! Ajaran dan agama apakah yangg engkau hendak anjurkan kepada kami? Engkau ingin agar kami meninggalkan persembahan kami kepada tuhan-tuhan kami yangg berkuasa inii dan menyembah tuhan mu yangg tidak dpt kami jangkau dengan pancaindera kami dan tuhan yangg menurut kata kamu tidak bersekutu. Cara persembahan yangg kami lakukan inii diaalah yangg telah kami warisi dari nenek moyangg kami dan tidak sesekali kami tidak akan meninggalkannya bahkan sebaliknya engkaulah yangg seharusnya kembali kepada aturan nenek moyanggmu dan jgn mencederai kepercayaan dan agama mereka dengan memebawa suatu agama baru yangg tidak kenal oleh mereka dan tentu tidak akan direstuinya."
Wahai kaumku! jawab Nabi Hud, “Sesungguhnya Tuhan yangg aku serukan inii kepada kamu untuk menyembah-Nya walaupun kamu tidak dpt menjangkau-Nya dengan pancainderamu namun kamu dpt melihat dam merasakan wujudnya dalaam diri kamu sendiri sebagai ciptaannya dan dalaam alam semesta yangg mengelilingimu beberapa langit dengan matahari bulan dan bintang-bintangnya bumi dengan gunung-ganangnya sungai tumbuh-tumbuhan dan binatang-binatang yangg kesemuanya dpt bermanfaat bagi kamu sebagai manusdiaa. Dan menjadi kamu dpt menikmati kehidupan yangg sejahtera dan bahagdiaa. Tuhan itulah yangg harus kamu sembah dan menundukkan kepala kamu kepada-Nya.Tuhan yangg Maha Esa tdiaada bersekutu tidak beranak dan diperanakan yangg walaupun kamu tidak dpt menjangkau-Nya dengan pancainderamu, Ddiaa dekat drp kamu mengetahui segala gerak-geri dan tingkah lakumu mengetahui isi hati mu denyut jantungmu dan jalan fikiranmu. Tuhan itulah yangg harus disembah oleh manusdiaa dengan kepercayaan penuh kepada Keesaan-Nya dan kekuasaan-Nya dan bukan patung-patung yangg kamu perbuat pahat dan ukir dengan tangan kamu sendiri kemuddiaan kamu sembah sebagai tuhan padahal diaa suatu barang yangg pasif tidak dapat berbuat sesuatu yangg menguntungkan atau merugikan kamu. Alangkah bodohnya dan dangkalnya fikiranmu jika kamu tetap mempertahankan agamamu yangg sesat itu dan menolak ajaran dan agama yangg telah diwahyukan kepadaku oleh Allah Tuhan yangg Maha Esa itu."
Wahai Hud! jawab kaumnya, "Gerangan apakah yangg menjadikan engkau berpandangan dan berfikiran lain drp yangg sudah menjadi pegangan hidup kami sejak dahulu kala dan menjadikan engkau meninggalkan agama nenek moyanggmu sendiri bahkan sehingga engkau menghina dan merendahkan martabat tuhan-tuhan kami dan memperbodohkan kami dan menganggap kami berakal sempit dan berfikiran dangkal? Engkau mengaku bahwa engkau terpilih menjadi rasul pesuruh oleh Tuhanmu untuk membawa agama dan kepercayaan baru kepada kami dan mengajak kami keluar dari jalan yangg sesat menurut pengakuanmu ke jalan yangg benar dan lurus. Kami merasa hairan dan tidak dpt menerima oleh akal kami sendiri bahwa engkau telah dipilih menjadi pesuruh Tuhan. Apakah kelebihan kamu di atas seseorang drp kami , engkau tidak lebih tidak kurang adalah seorang manusdiaa bdiaasa seperti kami hidup makan minum dan tidur tdiaada bedanya dengan kami, mengapa engkau yangg dipilih oleh Tuhanmu? Sungguh engkau menurut anggapan kami seorang pendusta besar atau mungkin engkau berfikiran tidak sihat terkena kutukan tuhan-tuhan kami yangg selalu engkau eje hina dan cemuhkan."
Wahai kaumku! jawab Nabi Hud, "aku bukanlah seorang pendusta dan fikiran ku tetap waras dan sihat tidak krg sesuatu pun dan ketahuilah bahwa patung-patungmu yangg kamu pertuhankan itu tidak dpt mendatangkan sesuatu gangguan atau penyakit bagi bandaku atau fikiranku. Kamu kenal aku, sejak lama aku hidup di tengah-tengah kamu bahawa aku tidak pernah berdusta dan bercakap bohong dan sepanjang pergaulanku dengan kamu tidak pernah terlihat pd diriku tanda-tanda ketidak wajaran perlakuanku atau tanda-tanda yangg meragukan kewarasan fikiranku dan kesempurnaan akalku. Aku adalah benar pesuruh Allah yangg diberi amanat untuk menyampaikan wahyu-Nya kepada hamba-hamba-Nya yangg sudah tersesat kemasukan pengaruh ajaran Iblis dan sudah jauh menyimpang dari jalan yangg benar yangg ddiaajar oleh nabi-nabi yangg terdahulu karena Allah tidak akan membdiaarkan hamba-hamba-Nya terlalu lama terlantar dalaam kesesatan dan hidup dalaam kegelapan tanpa diutuskan seorang rasul yangg menuntun mereka ke jalan yangg benar dan penghidupan yangg diredhai-Nya. Maka percayalah kamu kepada ku gunakanlah akal fikiran kamu berimanlah dan bersujudlah kepada Allah Tuhan seru sekaldiaan alam Tuhan yangg menciptakan kamu menciptakan langit dan bumi menurunkan hujan bagi menyuburkan tanah ladangmu, menumbuhkan tumbuh0tumbuhan bagi meneruskan hidupmu. Bersembahlah kepada-Nya dan mohonlah ampun atas segala perbuatan salah dan tindakan sesatmu, agar Ddiaa menambah rezekimu dan kemakmuran hidupmu dan terhindarlah kamu dari azab dundiaa sebagaimana yangg telah ddiaalami oleh kaum Nuh dan kelak azab di akhirat. Ketahiulah bahawa kamu akan dibangkitkan kembali kelak dari kubur kamu dan dimintai bertanggungjawab atas segala perbuatan kamu di dundiaa inii dan diberi ganjaran sesuai dengan amalanmu yangg baik dan soleh mendpt ganjaran baik dan yangg hina dan buruk akan diganjarkan dengan api neraka. Aku hanya menyampaikannya risalah Allah kepada kamu dan dengan inii telah memperingati kamu akan akibat yangg akan menimpa kepada dirimu jika kamu tetap mengingkari kebenaran dakwahku."
Kaum Aad menjawab: " Kami bertambah yakin dan tidak ragu lagi bahawa engkau telah mendpt kutukan tuhan-tuhan kami sehingga menyebabkan fikiran kamu kacau dan akalmu berubah menjadi sinting. Engkau telah mengucapkan kata-kata yangg tidak masuk akal bahwa jika kami mengikuti agamamu, akan bertambah rezeki dan kemakmuran hidup kami dan bahawa kami akan dibangkitkan kembali dari kubur kami dan menerima segala ganjaran atas segala amalan kami.Adakah mungkin kami akan dibangkitkan kembali dari kubur kami setelah kami mati dan menjadi tulang-belulang. Dan apakah azab dan seksaan yangg engkau selalu menakut-nakuti kami dan mengancamkannya kepada kami? Semua inii kami anggap kosong dan ancaman kosong belaka. Ketahuilah bahwa kami tidak akan menyerah kepadamu dan mengikuti ajaranmu karena bayanggan azab dan seksa yangg engkau bayangg-bayanggkannya kepada kami bahkan kami menentang kepadamu datangkanlah apa yangg engkau janjikan dan ancamkan itu jika engkau betul-betul benar dalaam kata-katamu dan bukan seorang pendusta."
Baiklah! jawab Nabi Hud, " Jika kamu meragukan kebenaran kata-kataku dan tetap berkeras kepala tidak menghiraukan dakwahku dan meninggalkan persembahanmu kepada berhala-berhala itu maka tunggulah saat tibanya pembalasan Tuhan di mana kamu tidak akan dpt melepaskan diri dari bencananya. Allah menjadi saksiku bahwa aku telah menyampaikan risalah-Nya dengan sepenuh tenagaku kepada mu dan akan tetap berusaha sepanjang hayat kandung bandaku memberi penerangan dan tuntunan kepada jalan yangg baik yangg telah digariskan oleh Allah bagi hamba-hamba-Nya."
Pembalasan Allah Atas Kaum Aad
Pembalasan Tuhan terhadap kaum Aad yangg kafir dan tetap membangkang itu diturunkan dalaam dua perinkat.Tahap pertama berupa kekeringan yangg melanda ladang-ladang dan kebun-kebun mrk, sehingga menimbulkan kecemasan dan kegelisahan, kalau-kalau mereka tidak memperolehi hasil dari ladang-ladang dan kebun-kebunnya seperti bdiaasanya.dalaam keadaan demikdiaan Nabi Hud masih berusaha meyakinkan mereka bahawa kekeringan itu adalah suatu permulaan seksaan dari Allah yangg dijanjikan dan bahwa Allah masih lagi memberi kesempatan kepada mereka untuk sedar akan kesesatan dan kekafiran mrk dan kembali beriman kepada Allah dengan meninggalkan persembahan mrk yangg bathil kemuddiaan bertaubat dan memohon ampun kepada Allah agar segera hujan turun kembali dengan lebatnya dan terhindar mrk dari bahaya kelaparan yangg mengancam. Akan tetapi mereka tetap belum mahu percaya dan menganggap janji Nabi Hud itu adalah janji kosong belaka. Mereka bahkan pergi menghadap berhala-berhala mereka memohon perlindungan ari musibah yangg mereka hadapi.
Tentangan mrk terhadap janji Allah yangg diwahyukan kepada Nabi Hud segera mendapat jawapan dengan dtgnya pembalasan tahap kedua yangg dimulai dengan terlihatnya gumpalan awan dan mega hitam yangg tebal di atas mereka yangg disambutnya dengan sorak-sorai gembira, karena dikiranya bahwa hujan akan segera turun membasahi ladang-ladang dan menyirami kebun-kebun mereka yangg sedang mengalami kekeringan.
Melihat sikap kaum Aad yangg sedang bersuka rdiaa itu berkatalah Nabi Hud dengan nada mengejek: "Mega hitam itu bukanlah mega hitam dan awam rahmat bagi kamu tetapi mega yangg akan membawa kehancuran kamu sebagai pembalasan Allah yangg telah ku janjikan dan kamu ternanti-nanti untuk membuktikan kebenaran kata-kataku yangg selalu kamu sangkal dan kamu dusta”.
Sejurus kemuddiaan menjadi kenyataanlah apa yangg diramalkan oleh Nabi Hud itu bahawa bukan hujan yangg turun dari awan yangg tebal itu tetapi angin taufan yangg dahsyat dan kencang disertai bunyi gemuruh yangg mencemaskan yangg telah merusakkan bangunan-bangunan rumah dari dasarnya membawa berterbangan semua perabot-perabot dan milik harta benda dan melempar jauh binatang-binatang ternak. Keadaan kaum Aad menjadi panik mereka berlari kesana sinii hilir mudik mencari perlindungan .Suami tidak tahu di mana isterinya berada dan ibu juga kehilangan anaknya sedang rumah-rumah menjadi sama rata dengan tanah. Bencana angin taufan itu berlangsung selama lapan hari tujuh malam sehingga sempat menyampuh bersih kaum Aad yangg congkak itu dan menamatkan riwayatnya dalaam keadaan yangg menyedihkan itu untuk menjadi pengajaran dan ibrah bagi umat-umat yangg akan datang.
Adapun Nabi Hud dan para sahabatnya yangg beriman telah mendapat perlindungan Allah dari bencana yangg menimpa kaumnya yangg kacau bilau dan tenang seraya melihat keadaan kaumnya yangg kacau bilau mendengar gemuruhnya angin dan bunyi pohon-pohon dan bangunan-bangunan yangg berjatuhan serta terdiaakan dan tangisan orang yangg meminta tolong dan mohon perlindungan.
Setelah keadaan cuaca kembali tenang dan tanah " Al-Ahqaf " sudah menjadi sunyi senyap dari kaum Aad pergilah Nabi Hud meninggalkan tempatnya berhijrah ke Hadramaut, di mana diaa tinggal menghabiskan sisa hidupnya sampai diaa wafat dan dimakamkan di sana dimana hingga sekarang makamnya yangg terletak di atas sebuah bukit di suatu tempat lebih kurang 50 km dari kota Siwun dikunjungi para penzdiaarah yangg datang beramai-ramai dari sekitar daerah itu, terutamanya dan bulan Syaaban pada setdiaap tahun.
Kisah Nabi Hud dalaam Al-Quran
Kisah Nabi Hud diceritakan oleh 68 ayat dalaam 10 surah di antaranya surah Hud, ayat 50 hingga 60 , surah " Al-Mukminun " ayat 31 sehingga ayat 41 , surah " Al-Ahqaaf " ayat 21 sehingga ayat 26 dan surah " Al-Haaqqah " ayat 6 ,7 dan 8.
Pengajaran Dari Kisah Nabi Hud A.S.
Nabi Hud telah memberi contoh dan sistem yangg baik yangg patut ditiru dan diikuti oleh juru dakwah dan ahli penerangan agama.Beldiaau menghadapi kaumnya yangg sombong dan keras kepala itu dengan penuh kesabaran, ketabahan dan kelapangan dada. diaa tidak sesekali membalas ejekan dan kata-kata kasar mereka dengan serupa tetapi menolaknya dengan kata-kata yangg halus yangg menunjukkan bahawa beldiaau dapat menguasai emosinya dan tidak sampai kehilangan akal atau kesabaran.
Nabi Hud tidak marah dan tidak gusar ketika kaumnya mengejek dengan menuduhnya telah menjadi gila dan sinting. diaa dengan lemah lembut menolak tuduhan dan ejekan itu dengan hanya mengata: "Aku tidak gila dan bahawa tuhan-tuhanmu yangg kamu sembah tidak dapat menggangguku atau mengganggu fikiranku sedikit pun tetapi aku inii adalah rasul pesuruh Allah kepadamu dan betul-betul aku adalah seorang penasihat yangg jujur bagimu menghendaki kebaikanmu dan kesejahteraan hidupmu dan agar kamu terhindar dan selamat dari azab dan seksaan Allah di dundiaa mahupun di akhirat."
dalaam berddiaalog dengan kaumnya.Nabi Hud selalu berusaha mengetok hati nurani mereka dan mengajak mereka berfikir secara rasional, menggunakan akal dan fikiran yangg sihat dengan memberikan bukti-bukti yangg dapat diterima oleh akal mereka tentang kebenaran dakwahnya dan kesesatan jalan mereka namun hidayah iu adalah dari Allah, Ddiaa akan memberinya kepada sdiaapa yangg Ddiaa kehendakinya.
Demikianlah Artikel: KISAH NABI HUD A.S.
Terima kasih sudah berkunjung ke blog ceritaupdate, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. Jangan lupa share artikel ini ke teman-teman kalian agar mereka juga cerita cerita menarik lainya, sampai jumpa di postingan cerita lainnya.
Anda sekarang membaca cerita KISAH NABI HUD A.S. dengan alamat link https://www.ceritaupdate.my.id/2010/04/kisah-nabi-hud-as.html
Posting Komentar